Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Momentum Positif Emas Terganjal oleh Prospek Suku Bunga 2025

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 24 December 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Momentum Positif Emas Terganjal oleh Prospek Suku Bunga 2025

KABARBURSA.COM - Harga emas tergelincir tipis dalam perdagangan lesu menjelang libur akhir tahun, tertekan oleh penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Sementara itu, investor masih menanti arah kebijakan moneter Federal Reserve untuk 2025.

Menurut laporan Reuters, harga emas spot turun 0,4 persen ke posisi USD2.611,17 per ons troi pada pukul 13.42 ET (18.42 GMT). Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup melemah 0,6 persen di angka USD2.628,20 per ons troi. Seperti dikutip di Jakarta, Selasa 24 Desember 2024.

Indeks dolar AS menguat 0,4 persen terhadap mata uang utama dunia, mendekati level tertingginya dalam dua tahun terakhir. Kondisi ini melemahkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang non-dolar. Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turut mencatat kenaikan yang menambah tekanan pada pasar logam mulia.

Pasar masih mencerna hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan lalu. Federal Reserve mengindikasikan jalur kenaikan suku bunga yang lebih datar untuk 2025, dengan kemungkinan jeda pada Januari atau Maret. Peter Grant, Wakil Presiden dan Strategis Senior Logam di Zaner Metals, menyebut ini sebagai faktor utama di balik pelemahan emas.

Pekan lalu, The Fed memotong suku bunga sebesar 25 basis poin, tetapi proyeksi pengurangan suku bunga yang lebih sedikit pada 2025 menekan harga emas ke titik terendah sejak pertengahan November. Kondisi ini memaksa investor untuk mengkalibrasi ulang ekspektasi mereka terhadap pasar logam mulia tahun depan.

Meski demikian, sepanjang tahun ini harga emas telah melonjak hingga 27 persen, mencetak rekor tertinggi beberapa kali dan menandai tahun terbaiknya sejak 2010. Lonjakan ini didorong oleh pembelian besar-besaran bank sentral, ketegangan geopolitik, serta pelonggaran kebijakan moneter global.

Michael Langford, Chief Investment Officer di Scorpion Minerals, mencatat bahwa kebijakan awal Presiden terpilih Donald Trump, yang akan dilantik pada 20 Januari, dapat memicu volatilitas pasar lebih lanjut. Hal ini berpotensi menjadi katalis positif bagi emas sebagai aset safe haven.

Sementara itu, logam mulia lainnya juga menunjukkan pergerakan positif. Harga perak spot naik 0,5 persen ke USD29,67 per ons troi, platinum melonjak 1,2 persen menjadi USD937,65 per ons troi, dan palladium menguat 1,1 persen ke posisi USD931,10 per ons troi.

000000

Harga emas spot cenderung stabil pada hari Senin, seiring perdagangan yang sepi setelah sebelumnya mengalami penguatan, didorong oleh pelemahan dolar AS secara keseluruhan dan penurunan imbal hasil Treasury pada hari Jumat, setelah data ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda pelambatan inflasi.

Pada pukul 00.57 GMT, harga emas spot diperdagangkan di level USD2.621,19 per ons, sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi USD2.637,00. Seperti dilansir reuters di Jakarta, Senin 23 Desember 2024.

Data yang dirilis pada Jumat lalu menunjukkan inflasi bulanan di AS melambat pada November, setelah sedikit perbaikan dalam beberapa bulan terakhir. Indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 0,1 persen bulan lalu, setelah kenaikan 0,2 persen yang tidak direvisi pada Oktober.

Presiden Federal Reserve San Francisco, Mary Daly, bersama dua pembuat kebijakan Fed lainnya, menyatakan pada Jumat bahwa bank sentral kemungkinan besar akan melanjutkan pemangkasan suku bunga pada tahun depan, namun proses tersebut memerlukan waktu karena fase kalibrasi ulang sudah berakhir.

Pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Fed pada 18 Desember, ditambah dengan proyeksi ekonomi yang menunjukkan ekspektasi pemangkasan yang lebih sedikit pada tahun 2025, telah membawa harga emas turun ke level terendah sejak 18 November.

Pada hari yang sama, Bank Sentral Rusia mengejutkan pasar dengan keputusan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 21 persen, meskipun pasar memperkirakan kenaikan dua poin persentase. Bank tersebut menyatakan bahwa pengetatan kebijakan baru-baru ini telah menciptakan kondisi yang mendukung penurunan inflasi mendekati targetnya.

Kenaikan suku bunga ini membuat daya tarik emas batangan, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi lebih lemah.

Di sisi lain, data menunjukkan bahwa spekulan emas di Comex memangkas posisi beli bersih sebanyak 16.251 kontrak menjadi 203.937 pada minggu yang berakhir 17 Desember.

Di India, permintaan emas tetap lesu pekan lalu, dengan harga yang fluktuatif mendorong banyak calon pembeli menunda pembelian. Sementara itu, suku bunga yang lebih tinggi di Tiongkok diperkirakan akan mengimbangi permintaan musiman yang datang.

Harga perak spot naik 0,3 persen menjadi USD29,59 per ons, sedangkan harga platinum meningkat 0,4 persen menjadi USD929,83. Namun, harga paladium justru turun 0,9 persen menjadi USD912,21.(*)