Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Trump Tunaikan Janji Kampanye: bikin Crypto Council!

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 24 December 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Trump Tunaikan Janji Kampanye: bikin Crypto Council!

KABARBURSA.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan pembentukan Crypto Council, sebuah dewan penasihat strategis untuk mengelola perkembangan aset digital di bawah pemerintahannya yang akan datang.

Bo Hines, mantan atlet sepak bola perguruan tinggi dan kandidat Partai Republik dalam pemilihan DPR AS 2022, ditunjuk sebagai Direktur Eksekutif dewan tersebut. Pengumuman ini disampaikan melalui unggahan Trump di platform Truth Social.

“Hines akan bekerja sama dengan David Sacks, ketua dewan penasihat untuk kripto dan kecerdasan buatan (AI), guna mendorong inovasi serta memberikan dukungan kepada para pemimpin industri,” tulis Trump. Seperti dikutip di Jakarta, Selasa 24 Desember 2024.

Hines, yang sebelumnya mencalonkan diri untuk kursi DPR AS dari North Carolina namun kalah tipis dari Wiley Nickel dari Partai Demokrat, dikenal sebagai figur yang mendapat dukungan signifikan dari super PAC seperti American Dream Federal Action dan organisasi pro-kripto lainnya.

Namun, langkah ini menuai kontroversi, terutama setelah terungkapnya kontribusi $13,4 juta dari Ryan Salame, mantan CEO FTX yang kini menjalani hukuman tujuh tahun penjara akibat pelanggaran kontribusi politik ilegal, kepada sejumlah kandidat Partai Republik, termasuk Hines.

Sriram Krishnan dan Paul Atkins

Selain Hines, Trump menunjuk Sriram Krishnan, mantan mitra umum Andreessen Horowitz (a16z), sebagai penasihat senior untuk kebijakan AI di bawah Crypto Council. Dalam unggahan di X (sebelumnya Twitter), Krishnan menyatakan komitmennya untuk memperkuat kepemimpinan Amerika dalam teknologi AI.

Paul Atkins, mantan Komisioner Securities and Exchange Commission (SEC) sekaligus tokoh pro-kripto, juga dipercaya memimpin dewan tersebut. Penunjukan ini diharapkan dapat melonggarkan regulasi yang selama ini dinilai membatasi pertumbuhan industri aset digital.

Langkah ini sejalan dengan janji kampanye Trump untuk menjadikan AS sebagai pusat global industri kripto. Pendekatan pro-kripto ini tidak hanya menggalang dukungan finansial besar dari eksekutif industri tetapi juga mencerminkan visi Trump terhadap masa depan inovasi teknologi.

Meski demikian, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan kontribusi politik tetap menjadi tantangan utama di tengah pengawasan ketat terhadap kasus seperti Ryan Salame. Pemerintahan Trump yang baru diharapkan mampu menciptakan kerangka regulasi yang ramah namun tetap menjaga integritas dalam tata kelola aset digital.

Alami Pertumbuhan Pesat

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa nilai transaksi aset kripto di Indonesia terus mengalami pertumbuhan pesat hingga Oktober 2024.

Pertumbuhan ini seiring dengan tren pasar kripto yang cenderung menguat setelah kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, menyatakan bahwa total nilai transaksi kripto dari awal tahun hingga Oktober 2024 tercatat sebesar Rp475,13 triliun.

“Nilai transaksi ini meningkat 352,89 persen secara year on year,” kata Hasan dalam konferensi pers RDK OJK di Jakarta, Jumat, 13 Desember 2024.

Secara bulanan, nilai transaksi kripto di Indonesia mencapai Rp48,44 triliun pada Oktober 2024. Angka ini menunjukkan kenaikan sekitar 43,87 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp33,67 triliun.

Hasan menjelaskan bahwa lonjakan transaksi tersebut dipengaruhi oleh pergerakan pasar kripto yang berada dalam tren bullish, didorong oleh dinamika global.

“Faktor kemenangan Presiden Trump sebagai presiden terpilih di AS turut memicu kondisi bullish di kalangan investor aset kripto,” ujarnya.

Selain itu, jumlah investor kripto di Indonesia juga terus meningkat. OJK mencatat total investor kripto di Tanah Air mencapai 21,63 juta pada Oktober 2024, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berjumlah 21,27 juta investor.

Lanjut Hasan, OJK terus mempersiapkan transisi pengawasan aset kripto dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), yang akan dimulai pada Januari 2025.

“Kami berkomitmen untuk memastikan proses transisi ini berlangsung dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.

OJK Kaji Emiten Kripto IPO

OJK mengungkap tengah mengkaji sejumlah calon emiten yang berencana melantai di bursa, salah satunya berasal dari industri kripto.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengatakan proses penelaahan sedang berjalan.

“Saat ini kami sedang dalam proses penelaahan beberapa calon emiten, salah satunya bergerak di sektor kripto,” ujar Inarno dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu, 14 Desember 2024.

Meski begitu, detail terkait nama perusahaan, jumlah aset, atau nilai penawaran umum (IPO) belum dapat diungkapkan. Informasi tersebut baru akan disampaikan setelah calon emiten mendapatkan izin publikasi untuk memulai proses penawaran awal (bookbuilding).

Direktur Utama Datindo Entrycom, E Agung Setiawati, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima permintaan dari perusahaan kripto untuk bertindak sebagai Biro Administrasi Efek (BAE).(*)