KABARBURSA.COM - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menyatakan komitmennya untuk mendukung program pembangunan tiga juta rumah yang dicanangkan pemerintah. Komitmen ini diwujudkan melalui penyediaan bahan dan material konstruksi inovatif yang dirancang khusus untuk sektor perumahan.
Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto, mengungkapkan bahwa perusahaan telah mengembangkan solusi unggulan berupa rumah precast dengan sistem konstruksi modern, yaitu balok precast (brikon) dan sistem load-bearing wall. Sistem ini menawarkan keunggulan dalam hal efisiensi waktu konstruksi, penghematan biaya, serta kekuatan struktur yang tetap terjaga.
"Dengan pendekatan modular, rumah precast WSBP menjadi alternatif yang ideal untuk mempercepat program pembangunan perumahan nasional, khususnya dalam mendukung target tiga juta rumah," ujar Fandy dalam keterangannya, Senin, 23 Desember 2024.
Selain mendukung program perumahan, WSBP juga fokus pada ekspansi pasar eksternal dengan target peningkatan pangsa pasar sebesar 10-15 persen. Inovasi produk dan layanan berbasis kebutuhan pasar (market fit) menjadi prioritas utama. WSBP juga berkomitmen mengembangkan produk modular yang ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin dinamis.
"Salah satu langkah strategis kami adalah mendukung program infrastruktur pemerintah dengan target nilai kontrak baru sebesar Rp700 miliar. Fokus kami meliputi sektor perumahan, bendungan, irigasi, serta infrastruktur lainnya," tambah Fandy.
Hingga November 2024, WSBP berhasil mencatatkan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp2,22 triliun dan pendapatan usaha sebesar Rp1,33 triliun. Untuk tahun mendatang, WSBP menargetkan pertumbuhan NKB sebesar 15-20 persen dan peningkatan pendapatan usaha hingga 10-15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Fandy juga menyampaikan bahwa perusahaan telah memiliki pengalaman dalam proyek perumahan, seperti Perumahan Savasa dan Mess Universitas Pertahanan RI. Proyek-proyek ini menunjukkan kemampuan WSBP dalam menyediakan solusi konstruksi yang inovatif dan efisien.
Dengan inovasi produk unggulan dan strategi ekspansi yang jelas, WSBP optimis dapat berkontribusi secara signifikan terhadap percepatan pembangunan infrastruktur nasional. Dukungan terhadap program tiga juta rumah pemerintah mencerminkan komitmen perusahaan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan hunian yang layak dan terjangkau, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor konstruksi.
WSBP merencanakan belanja modal (capex) tahun 2025 lebih tinggi dari realisasi tahun ini. Diketahui, pada 2024 ini WSBP sudah mengeluarkan dana sebesar Rp20 miliar untuk pemeliharaan operasional dan belanja.
Dalam paparan publiknya, Senin, 23 Desember 2024, di Jakarta, anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menyebutkan bahwa perseroan akan meningkatkan capex hingga sekitar Rp 50 miliar di 2025 untuk menunjang peningkatan kinerja. Salah satu fokus utama, menurut Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & Legal WSBP Fathul Anwar, adalah perbaikan cetakan beton pracetak (molding), yang menjadi elemen penting dalam operasional perseroan.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, WSBP akan menjajaki kolaborasi dengan mitra strategis untuk mendukung pembiayaan proyek-proyek yang direncanakan. Selain itu, perseroan juga mengadopsi langkah-langkah konservatif dengan lebih selektif dalam memilih proyek, guna memastikan stabilitas arus kas tetap terjaga.
Upaya lain adalah penghimpunan piutang lama yang diharapkan dapat memperkuat modal kerja dan menopang keberlanjutan bisnis di tahun mendatang.
Proyeksi WSBP menunjukkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10 hingga 15 persen, yang diharapkan menghasilkan topline sekitar Rp2,4 triliun pada 2025. Meski demikian, perusahaan memperkirakan masih mencatatkan bottom line negatif pada tahun tersebut. Namun, manajemen optimistis dapat memperbaiki posisi laba bersih sehingga menjadi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam upaya memperkuat kondisi keuangan, WSBP juga melakukan rasionalisasi melalui divestasi aset tidak produktif, seperti peralatan operasional yang sudah tidak digunakan dan land bank yang tidak memberikan kontribusi langsung terhadap bisnis inti.
Direktur Pengembangan Bisnis & HCM Anak Agung Gede Sumadi, menjelaskan bahwa proses pelepasan peralatan telah mencapai tahap persiapan lelang, sementara divestasi aset tanah sudah dalam tahap finalisasi di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Divestasi ini diproyeksikan akan memberikan tambahan likuiditas sekitar Rp5 miliar dari peralatan dan Rp50 miliar dari penjualan aset land bank.
Kebijakan strategis ini tidak hanya mencerminkan upaya WSBP untuk menghadapi tantangan keuangan yang ada, tetapi juga sebagai langkah penting dalam restrukturisasi dan penguatan fundamental bisnis. Dengan berbagai inisiatif tersebut, WSBP berharap dapat menciptakan landasan yang solid untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang. (*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.