Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Progres Konversi Utang 85 Persen, ini Langkah Percepatan WSBP

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 20 December 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Progres Konversi Utang 85 Persen, ini Langkah Percepatan WSBP

KABARBURSA.COM - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menyatakan tengah mempercepat proses konversi utang kepada kreditur menjadi ekuitas. Saat ini, progres konversi tersebut telah mencapai 85 persen dari total utang perusahaan.

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Legal WSBP, Fathul Anwar, menargetkan penyelesaian sisa konversi utang menjadi ekuitas dapat rampung pada Juni 2025. Hingga kini, nilai utang yang telah berhasil dikonversi mencapai Rp1,45 triliun dari total utang sebesar Rp1,70 triliun. Dengan demikian, masih terdapat sisa utang sebesar Rp249 miliar yang dalam proses konversi.

“Konversi utang menjadi ekuitas masih menyisakan 15 persendari total utang yang belum dikonversi. Kami optimistis penyelesaian ini dapat tercapai pada Juni 2025,” ujar Fathul dalam paparan publik virtual, dikutip Jumat, 20 Desember 2024.

Selain itu, WSBP juga memberikan pembaruan terkait Obligasi Wajib Konversi (OWK). Perusahaan telah mengonversi OWK senilai Rp458 miliar dari total kewajiban sebesar Rp1,85 triliun. Saat ini, proses OWK tahap berikutnya sedang berlangsung, dengan nilai sebesar Rp1,39 triliun. OWK ini dipastikan bersifat zero coupon dan akan dikonversi menjadi saham Seri C pada tahun 2033.

“Insya Allah, pada tahun 2025 kami akan menyelesaikan kewajiban konversi utang sesuai dengan target. Untuk OWK, kami akan menuntaskannya sesuai dengan jadwal yang telah disepakati,” tambahnya.

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WSBP) memiliki komitmen kuat untuk menjalankan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dalam menghadapi tahun 2025.

Dalam rencana outlook kinerja tahun 2024 dan 2025, yang dirilis Kamis, 19 Desember 2024, WSBP menetapkan target pencapaian yang ambisius, yaitu nilai kontrak baru yang diperkirakan tumbuh sebesar 15-20 persen.

“Dengan pendapatan usaha 2024 mencapai sekitar Rp2,4 triliun, dan laba kotor yang diperkirakan mencapai Rp300 miliar pada 2025,” kata FX Purbayu Ratsunu Direktur Utama WSBP.

Program Kerja Strategis untuk 2025

Untuk mencapai target tersebut, kata Purbayu, WSBP mengusung beberapa program kerja strategis yang dirancang untuk mendorong efisiensi operasional dan memperkuat daya saing.

“Salah satunya adalah optimalisasi dan recycling aset non-produktif yang dapat memberikan kontribusi pada peningkatan likuiditas perusahaan,” imbuhnya.

Selain itu, perusahaan juga akan menyelesaikan implementasi seluruh skema restrukturisasi perusahaan, serta selektif dalam memilih proyek untuk menjaga kestabilan keuangan.

WSBP juga berkomitmen untuk memperluas pangsa pasar sebanyak 10-15 persen dengan terus berinovasi dan menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Selain itu, penguatan sistem Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen risiko akan menjadi landasan utama dalam pemulihan dan peningkatan kinerja perusahaan. Ini termasuk upaya untuk memperbaiki kualitas rating kredit yang diterbitkan oleh PEFINDO melalui transformasi bisnis yang ditunjukkan oleh perbaikan manajemen operasional dan arus kas.

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, Purbayu menjelaskan, WSBP turut mendukung program pembangunan pemerintah, termasuk dalam sektor infrastruktur dan hunian. Kontribusi perusahaan untuk program pemerintah meliputi pengadaan produk-produk beton precast untuk perumahan dan proyek-proyek infrastruktur seperti bendungan, irigasi, dan pengaman pantai.

Beberapa proyek signifikan yang tengah dijalankan oleh WSBP antara lain pembangunan rumah RISHA di Kupang, NTT, perumahan SAVASA di Cikarang, dan pengamanan pantai Muara Baru. Selain itu, perusahaan juga berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur desa dan kelurahan serta penyediaan rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Untuk memastikan kelangsungan dan keberlanjutan operasional perusahaan, WSBP telah mengimplementasikan sistem tata kelola perusahaan yang baik (GCG) serta manajemen risiko yang terintegrasi di setiap lini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendapatkan sertifikasi ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan, yang menegaskan komitmen perusahaan terhadap praktik bisnis yang transparan dan bebas dari korupsi.

Selain itu, perusahaan juga melaksanakan program pelatihan dan workshop bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk meningkatkan pemahaman terkait implementasi Governance, Risk, and Compliance (GRC) di seluruh lini.

WSBP juga terus memperkuat audit internal dengan penerapan prinsip “three lines of defense” serta memperluas kanal komunikasi dan transparansi melalui digitalisasi.

WSBP juga berperan aktif dalam pelestarian lingkungan dengan mengembangkan produk-produk ramah lingkungan. Di antaranya adalah produk beton ramah lingkungan seperti SprigWP, Instant Home, dan Mortar Foam yang diproduksi dengan mengurangi limbah dan operasional alat berat, serta menggunakan bahan baku yang lebih ramah lingkungan seperti fly ash dan synthetic micro-fiber.

Selain itu, perusahaan juga melaksanakan program reforestasi dan mendukung fasilitas perbaikan infrastruktur Bank Sampah lokal, yang berkontribusi pada pengelolaan sampah dan pengurangan jejak karbon. Program-program ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk menjaga keberlanjutan alam dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. (*)