Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Aksi Ngebut KKGI usai Bentuk Joint Venture-Cairkan Dividen di Pengujung 2024

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 20 December 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Aksi Ngebut KKGI usai Bentuk Joint Venture-Cairkan Dividen di Pengujung 2024

KABARBURSA.COM - KKGI atau PT Resource Alam Indonesia Tbk mengumumkan pembentukan usaha patungan (joint venture) dengan PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) yang ditetapkan pada Rabu, 18 Desember 2024. Aksi cepat Resource Alam Indonesia dilakukan di tengah kondisi keuangan yang solid dan performa harga saham yang fluktuatif. Akankah saham KKGI masih potensial di masa depan?

Aksi korporasi yang dilakukan oleh KKGI akan memberikan dampak terhadap fundamental perusahaan. Pasalnya, strategi ini merupakan bagian dari rencana pengembangan jangka panjang perseroan yang bergerak dalam bidang pertambangan batu bara dan perdagangan.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan pada Jumat, 20 Desember 2024, KKGI dan TPMA sepakat untuk mendirikan PT Trans Bahtera Pioneer (TBP) dengan pembagian kepemilikan masing-masing sebesar 50 persen. Keduanya akan menginvestasikan sejumlah modal yang setara dengan 50 persen kepemilikan di TBP. KKGI melakukan penyertaan modal sebesar Rp25,75 miliar untuk memperoleh 25.750 saham, sementara TPMA melakukan hal serupa, dengan total modal yang ditempatkan dan disetor dalam TBP mencapai Rp51,5 miliar.

Kerja sama ini memiliki makna strategis yang penting bagi kedua perusahaan. Bagi KKGI, kemitraan ini membuka peluang untuk mengurangi ketergantungan pada penyedia jasa logistik eksternal, yang sering kali mempengaruhi efisiensi biaya transportasi. Sementara itu TPMA dapat lebih mengoptimalkan aset dan memperluas bisnis logistiknya.

Investment Analyst Stockbit Hendriko Gani mengatakan melalui risetnya, TBP berpotensi memberikan tambahan laba bersih sebesar USD2,5 juta. Perhitungan ini didapat dari dua perusahaan untuk melakukan investasi besar pada tahun pertama operasionalnya. Investasi yang diperkirakan pada TBP mencapai sekitar Rp200 miliar.

Jika berhasil, usaha patungan ini bisa memperkuat fundamental KKGI dan meningkatkan daya tarik sahamnya di pasar, meskipun dalam kondisi harga saham yang fluktuatif. Potensi peningkatan profitabilitas dari kerjasama ini, diharapkan dapat memberikan sentimen positif bagi investor, yang pada gilirannya dapat mendorong stabilitas dan pertumbuhan harga saham KKGI di masa depan.

Apakah aksi ini dapat meningkatkan stabilitas harga saham KKGI di masa depan?

Potensi Masa Depan Saham KKGI

KKGI menunjukkan performa keuangan yang solid pada kuartal III 2024 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp574,0 miliar. Angka ini mencerminkan kenaikan signifikan sebesar 35,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp422,5 miliar.

Total pendapatan KKGI hingga kuartal III 2024 mencapai Rp3,89 triliun, dengan laba kotor sebesar Rp1,29 triliun. Margin keuntungan tetap terjaga, dengan laba operasional tercatat Rp846,5 miliar.

Rasio EBITDA terhadap pendapatan mencapai 22,8 persen, menunjukkan efisiensi operasional yang baik. Dengan EBITDA sebesar Rp887,5 miliar, KKGI mampu menjaga rasio EBITDA terhadap biaya bunga (EBITDA/Interest Expense) yang sangat tinggi di angka 158,69 kali.

Struktur pendanaan perusahaan juga cukup konservatif, dengan rasio utang terhadap ekuitas (Debt-to-Equity Ratio) sebesar 0,32 kali dan utang terhadap EBITDA sebesar 0,93 kali. Total ekuitas perusahaan tercatat Rp2,56 triliun, menghasilkan nilai buku per saham (BVPS) sebesar Rp511,40.

Dari sisi valuasi, saham KKGI diperdagangkan dengan rasio harga terhadap laba (PER) sebesar 4,97 kali dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) sebesar 1,11 kali. Tingkat profitabilitas yang kuat tercermin dari return on equity (ROE) sebesar 22,45 persen dan return on assets (ROA) sebesar 16,96 persen. Rasio ini menunjukkan harga saham yang masih undervalued terhadap fundamentalnya.

Pendirian joint venture TBP bersama TPMA menambah daya tarik ini, karena TBP berpotensi menciptakan sumber pendapatan baru yang stabil dan berjangka panjang.

Terkait aksi korporasi tersebut, TBP berencana untuk melakukan investasi besar pada tahun pertama operasionalnya. Investasi yang diperkirakan mencapai sekitar Rp200 miliar ini akan digunakan untuk membeli enam set kapal tunda dan tongkang, baik yang baru maupun bekas.

Tujuannya adalah untuk memperluas armada kapal, dengan target memiliki total 20 set kapal dalam beberapa tahun mendatang. Ekspansi armada ini diharapkan dapat mendukung kelancaran distribusi batu bara yang menjadi salah satu fokus utama usaha patungan ini.

Pendanaan untuk transaksi ini akan diatur dalam struktur usaha patungan dan dibahas lebih lanjut dalam perjanjian kerjasama. KKGI mengungkapkan bahwa penyertaan modal dalam usaha patungan ini tidak berdampak signifikan terhadap kondisi keuangan perusahaan, dan bahkan membuka peluang baru untuk pendapatan serta laba yang lebih baik di masa depan. Di sisi lain, diversifikasi usaha KKGI yang kini mencakup sektor pengangkutan barang curah dipandang akan memperkaya portofolio bisnis dan memperkokoh posisi perusahaan dalam industri batu bara.

Agoes Soegiarto, Direktur KKGI, menambahkan bahwa transaksi ini bukan termasuk transaksi material, tidak masuk dalam kategori transaksi afiliasi, dan tidak mengandung benturan kepentingan. "KKGI berkomitmen untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada publik apabila terdapat perubahan atau fakta material yang relevan di kemudian hari," ujar Agoes dalam keterangannya, dikutip Jumat, 20 Desember 2024.

Selain fokus pada kerja sama logistik, KKGI juga melaporkan perkembangan terkini mengenai kegiatan eksplorasi yang sedang berlangsung pada bulan September 2024. Total dana yang telah dikeluarkan untuk mendukung eksplorasi ini mencapai sekitar USD2,62 juta, dengan fokus utama pada area Sub Blok Handil Bakti, Sub Blok Purwajaya Selatan, dan Blok Separi.

"Kegiatan eksplorasi ini berpotensi untuk memperkuat cadangan batu bara KKGI, yang pada gilirannya akan mendukung kelancaran operasional perusahaan dalam memenuhi permintaan ekspor batu bara," ungkapnya.

Rencana pengembangan KKGI juga meliputi pemetaan geologi di Blok Loajanan dan persiapan pengeboran di Blok Separi. Dengan persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk tahap produksi di seluruh blok PKP2B PT Insani Baraperkasa, KKGI semakin memperkokohkan posisinya sebagai salah satu pemain utama di sektor pertambangan batu bara Indonesia.

Dalam analisis yang dilakukan oleh Hendriko, asumsi konservatif menunjukkan kontribusi laba bersih dari TBP di tahun pertama operasional (2025) adalah sekitar USD461 ribu (setara Rp7 miliar) dengan 6 set kapal. Meski kontribusi ini relatif kecil terhadap laba bersih KKGI saat ini, potensi pengembangan armada hingga 20 set kapal di tahun-tahun mendatang dapat memberikan dampak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

"Misalnya, dengan asumsi margin laba bersih sebesar 30 persen dan pendapatan per set Rp1,1 miliar/bulan, laba bersih tambahan dari TBP dapat mencapai sekitar Rp79,2 miliar per tahun (USD 5 juta) setelah armada penuh," tulis dia dalam risetnya.

Keikutsertaan anak usaha KKGI, PT Insani Bara Perkasa, yang memproduksi 5,3 juta ton batu bara pada 2023, juga memberikan potensi penghematan biaya logistik yang signifikan melalui sinergi dengan TBP. Saat ini, sektor transportasi dan logistik merupakan salah satu pengeluaran terbesar dalam rantai pasok batu bara, dan inisiatif ini diharapkan meningkatkan efisiensi operasional KKGI.

Dari sisi profitabilitas, KKGI saat ini memiliki ROE 22,45 persen dan ROA 16,96 persen, menunjukkan kinerja keuangan yang sangat baik. Dengan kontribusi dari TBP dan diversifikasi sumber pendapatan, ROE KKGI berpotensi meningkat lebih tinggi seiring dengan bertambahnya laba bersih dari aktivitas logistik.

Pendanaan pengembangan TBP dengan kombinasi kas internal (20 persen) dan utang bank (80 persen) menunjukkan struktur pembiayaan yang terukur. Rasio utang terhadap EBITDA KKGI saat ini adalah 0,93x, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk mengambil tambahan utang tanpa membebani neraca keuangan secara berlebihan. Selain itu, rasio EBITDA terhadap beban bunga sebesar 158,69x memberikan fleksibilitas bagi KKGI untuk memenuhi kewajiban pembayaran bunga dari pinjaman yang mungkin timbul.

Sebelumnya, KKGI mengumumkan pembagian dividen interim sebesar Rp15 per saham akan didistribusikan kepada pemegang saham berdasarkan laporan keuangan interim per 30 September 2024. Sekretaris Perusahaan KKGI Leny menyampaikan, pembagian dividen interim ini didasarkan pada pencapaian kinerja keuangan perseroan hingga 30 September 2024.

Saham KKGI Menarik Dikoleksi?

Dengan proyeksi tambahan laba bersih Rp79,2 miliar setelah armada TBP penuh, EPS KKGI dapat meningkat sekitar Rp15,84 per saham, menjadikan total EPS menjadi Rp130,64 per saham (berdasarkan kinerja saat ini). Hal ini dapat menurunkan rasio PER KKGI menjadi sekitar 4,36x, semakin menguatkan daya tarik sahamnya.

Margin laba bersih sebesar 30 persen yang diperkirakan untuk TBP, serta asumsi pendapatan yang stabil, menambah keyakinan bahwa bisnis pelayaran logistik batu bara akan menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi KKGI di masa depan.

Melihat dari faktor-faktor di atas, saham KKGI berpotensi menjadi pilihan yang layak untuk dikoleksi dalam jangka panjang. Kinerja keuangan yang positif di kuartal III 2024, valuasi yang terjangkau, serta potensi pendapatan tambahan dari ekspansi bisnis TBP memberikan prospek yang baik untuk pertumbuhan di masa depan.

Selain itu, dengan adanya posisi keuangan yang kuat dan rencana ekspansi yang ambisius, KKGI tampaknya siap untuk mengambil peluang dalam industri logistik batu bara yang terus berkembang. (*)