KABARBURSA.COM - PT SLJ Global Tbk (SULI) mengumumkan hasil pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang dilakukan oleh perusahaan pada 13 Desember 2024. Aksi korporasi ini bertujuan untuk memperkuat modal perusahaan, yang akan digunakan untuk mendukung rencana pengembangan usaha jangka panjang.
Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan, sebanyak 400.000.000 lembar saham baru diterbitkan dalam PMTHMETD ini dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham, yang disetorkan oleh Mataram Limited, yang berkontribusi sebesar Rp40.000.000.000. "Setelah pelaksanaan, jumlah saham yang beredar di pasar meningkat dari 5.920.776.836 lembar menjadi 6.320.776.836 lembar saham," kata Direktur SLJ Global Bubun Hasbullah, Jumat, 20 Desember 2024.
Rencana penggunaan dana hasil PMTHMETD ini telah dijelaskan dalam keterbukaan informasi yang sebelumnya dipublikasikan pada 24 Oktober 2023, yang dapat diakses di situs resmi PT SLJ Global Tbk serta Bursa Efek Indonesia (BEI). "Salah satu tujuan dari aksi ini adalah untuk mendukung ekspansi dan pengembangan lebih lanjut dari usaha perusahaan," imbuhnya.
Dengan pencatatan saham baru pada Bursa Efek Indonesia pada 16 Desember 2024, langkah ini menunjukkan keseriusan PT SLJ Global dalam memperkuat struktur modal dan memperbesar kapasitasnya dalam menghadapi tantangan serta memanfaatkan peluang yang ada di industri. Hal ini juga menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek perusahaan, meskipun berada dalam situasi yang penuh tantangan.
PT SLJ Global Tbk mencatatkan hasil keuangan yang kurang menggembirakan pada kuartal ketiga 2024, meskipun ada perbaikan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Laporan keuangan menunjukkan bahwa perusahaan mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp101,6 miliar pada kuartal ketiga 2024, meskipun ini lebih baik jika dibandingkan dengan kerugian bersih yang tercatat pada periode yang sama tahun 2023, yang mencapai Rp195,7 miliar.
Beberapa indikator keuangan yang perlu dicermati adalah:
Namun, meskipun kinerja keuangan masih mencatatkan kerugian, perbaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya bisa menjadi indikasi adanya upaya yang lebih baik dalam mengendalikan biaya dan merestrukturisasi operasi perusahaan.
Namun, meskipun kinerja keuangan saat ini masih berada dalam tekanan, pengurangan kerugian bersih secara tahunan (YoY) sebesar 48,1 persen menjadi salah satu catatan positif. Upaya perusahaan untuk memperbaiki efisiensi dan mengurangi kerugian di tengah tekanan pasar yang besar patut diapresiasi.
Meskipun laporan keuangan untuk kuartal ketiga 2024 menunjukkan kerugian yang signifikan, pasar tampaknya memberikan respon yang positif terhadap langkah-langkah yang diambil perusahaan, termasuk PMTHMETD dan ekspansi modal yang akan mendukung pengembangan bisnis. Pada perdagangan hari ini, harga saham PT SLJ Global Tbk tercatat naik 1,22 persen menjadi Rp83 per lembar saham, dengan volume perdagangan mencapai 831.714 lot.
Reaksi positif pasar ini dapat mencerminkan optimisme investor terhadap langkah-langkah strategis perusahaan, meskipun tantangan masih ada dalam jangka pendek. Rencana pengembangan usaha dan penyelesaian masalah keuangan menjadi fokus utama untuk meningkatkan kinerja dan mencapai titik impas yang lebih baik di masa depan.
Dengan demikian, meskipun kinerja keuangan di 2024 menunjukkan beberapa tantangan besar, langkah-langkah korporasi yang diambil oleh PT SLJ Global Tbk memberikan harapan untuk pemulihan dan pertumbuhan yang lebih kuat di masa depan.
Secara keseluruhan, meskipun PT SLJ Global Tbk masih menghadapi tantangan besar, langkah-langkah strategis seperti PMTHMETD menunjukkan komitmen perusahaan untuk bertahan dan berkembang. Dengan optimisme pasar yang mulai meningkat, serta rencana pengembangan usaha yang matang, perusahaan memiliki peluang untuk keluar dari krisis dan menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham. (*)