Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

ADRO Garap Energi Terbarukan Lewat Pinjaman Afiliasi senilai USD 7,6 Juta

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 20 December 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
ADRO Garap Energi Terbarukan Lewat Pinjaman Afiliasi senilai USD 7,6 Juta

KABARBURSA.COM - PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) mengumumkan terjadinya transaksi afiliasi di antara anak usahanya pada 17 Desember 2024.

Manajemen ADRO menyatakan bahwa PT Adaro Clean Energy Indonesia (ACEI), salah satu anak usaha ADRO, memberikan pinjaman sebesar USD 7,6 juta kepada PT Batam Sarana Surya (BSS). Pinjaman ini dikenakan bunga berdasarkan Term SOFR ditambah 1,70 persen per tahun, dengan tanggal jatuh tempo yang ditentukan pada 31 Desember 2025. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat 20 Desember 2024.

Langkah ini, menurut ADRO, merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas sektor non-pertambangan batu bara. Tujuannya adalah menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan memberikan kontribusi signifikan terhadap penciptaan nilai jangka panjang.

Selain itu, ADRO juga berencana untuk mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam portofolio bisnisnya, sejalan dengan tren global yang semakin mengarah pada keberlanjutan. Dengan meluncurkan proyek-proyek energi hijau dan memanfaatkan teknologi inovatif, perusahaan berusaha tidak hanya untuk meningkatkan daya saing, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Pengembangan proyek energi terbarukan tersebut dilaksanakan oleh ACEI dan anak usahanya, dengan BSS, yang saat ini tengah mengembangkan proyek energi terbarukan di Kepulauan Riau. Pinjaman yang diberikan oleh ACEI kepada BSS didasarkan pada Perjanjian Pinjaman yang dirancang untuk mendanai pengembangan proyek tersebut. Di sisi lain, sektor energi terbarukan diyakini memiliki potensi profitabilitas dan likuiditas yang sangat tinggi.

Sebagai informasi tambahan, ACEI merupakan anak usaha tidak langsung ADRO dengan kepemilikan saham mencapai 99,99 persen, sementara BSS adalah anak usaha tidak langsung ADRO melalui ACEI dengan kepemilikan saham sebesar 65,17 persen. Dengan demikian, transaksi ini memenuhi kriteria transaksi afiliasi sesuai dengan regulasi OJK yang tercantum dalam POJK 42/2020.

ACEI dan BSS berkomitmen untuk terus melakukan kajian profil risiko yang mendalam, memastikan adanya diversifikasi investasi yang baik, serta memantau dan menyeimbangkan portofolio investasi yang dimiliki.

Perjanjian Pinjaman ini dianggap memberikan efisiensi yang lebih besar dibandingkan dengan jika pendanaan dilakukan melalui pihak ketiga. Sebagai perusahaan holding, ADRO menghadapi tantangan untuk memperoleh pendanaan dalam jumlah besar, sehingga transaksi ini diharapkan dapat mendukung strategi pertumbuhan perusahaan secara lebih efektif.

Pengumuman Besaran Dividen

PT Alamitri Resources Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan besaran dividen tunai finalnya mencapai Rp1.358,18 per saham.

Besaran dividen tersebut berdasarkan risalah rapat umum pemengang saham luar biasa perseroan dan keterbukaan informasi terkait aksi korporasi pembagian dividen tertanggal 20 November 2024.

Corporate Secretary PT Alamitri Resources Indonesia Tbk Mahardika Putranto mengatakan kurs yang digunakan untuk pembagian tambahan dividen tunai final sebagaimana disetujui berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 18 November 2024 mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia tanggal 18 November 2024, yaitu senilai Rp15.888.

“Jumlah keseluruhan tambahan dividen tunai final yang akan dibagikan Perseroan dalam mata uang Rupiah adalah sebesar Rp41.775.804.852.062 untuk 30.758.665.900 lembar saham atau sebesar Rp1.358,18 per saham,” kata Mahadirdika dalam keterbukaan informasi publik di Jakarta, Jumat, 29 November 2024.

Pihak ADRO mengungkapkan bahwa tidak ada dampak yang signifikan atas informasi ini terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan.

Kinerja Saham ADRO

Mengutip dari Stockbit, laporan kinerja ADRO hingga kuartal III 2024 menunjukkan performa yang stabil, meskipun tekanan pasar meningkat. Laba bersih ADRO mencapai Rp5,147 miliar pada kuartal III 2024, sedikit menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,770 miliar. Secara tahunan, laba bersih dalam periode 12 bulan (TTM) tercatat Rp24,379 miliar, lebih rendah dari Rp25,342 miliar pada tahun 2023.

Pendapatan ADRO juga terpantau masih cukup kuat, dengan total pendapatan tahunan mencapai Rp38,872 miliar pada 2022, sebelum mengalami koreksi di tahun-tahun berikutnya. Meski demikian, pendapatan pada kuartal III 2024 tetap mampu mendukung stabilitas keuangan perusahaan.

ADRO saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp64,901 miliar dengan nilai perusahaan (enterprise value) Rp47,477 miliar. Jumlah saham beredar mencapai 30,76 miliar lembar. Stabilitas nilai perusahaan ini menunjukkan fundamental yang kuat, meskipun tantangan eksternal dan volatilitas pasar memberikan dampak pada kinerja keuangan.

Jika ditelusuri lebih jauh, laba bersih ADRO menunjukkan pola fluktuasi selama dekade terakhir. Puncak laba bersih tercatat pada kuartal II 2022 sebesar Rp12,303 miliar, sedangkan penurunan tajam terjadi pada kuartal III 2020 dengan rugi bersih Rp586 miliar. Performa kuartalan tahun ini relatif stabil, mencerminkan kemampuan perusahaan menjaga efisiensi operasional di tengah tantangan global.(*)