KABARBURSA.COM - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp12,84 triliun guna memenuhi kebutuhan transaksi tunai nasabah dan masyarakat selama libur akhir tahun 2024 dan tahun baru 2025. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, seiring dengan meningkatnya permintaan yang dipicu oleh lonjakan mobilitas masyarakat pada masa liburan.
Wakil Direktur Utama BSI, Bob T. Ananta, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan pelayanan optimal kepada nasabah, khususnya pada periode dengan volume transaksi tunai yang biasanya lebih tinggi dari hari-hari biasa.
"Kami memastikan ketersediaan dana tunai, terutama di seluruh mesin ATM yang siap melayani nasabah selama 24 jam," kata Bob. Menurutnya, liburan akhir tahun memang menjadi salah satu periode dengan trafik transaksi yang lebih tinggi dibandingkan biasanya.
Selain itu, Bob juga mengimbau agar masyarakat memanfaatkan layanan cashless dan e-channel BSI untuk kenyamanan bertransaksi. Layanan yang dimaksud antara lain adalah super apps BYOND by BSI, QRIS, kartu debit BSI, dan Hasanah Card yang memudahkan transaksi tanpa menggunakan uang tunai.
Untuk menjangkau daerah-daerah yang lebih terpencil, BSI telah memiliki lebih dari 100 ribu BSI Agen yang tersebar di seluruh Indonesia. BSI Agen ini merupakan agen laku pandai resmi BSI yang menyediakan berbagai layanan, seperti tarik dan setor tunai, transfer antar rekening BSI dan bank lain, pembayaran tagihan PLN, BPJS, serta pembelian pulsa dan layanan lainnya yang mudah diakses oleh masyarakat.
“Selain itu, kami juga terus mengoptimalkan layanan melalui e-channel BSI, termasuk BYOND by BSI, BSI ATM, BSI Net Banking, BSI CMS, serta layanan Weekend Banking dan BSI Agen yang tersedia mulai dari Aceh hingga Papua,” tambah Bob.
Menjelang libur akhir tahun, BSI juga menyediakan layanan terbatas di 637 outlet Weekend Banking yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua, selama periode 1 hingga 29 Desember 2024. Layanan ini buka pada jam operasional 08.00-14.00 waktu setempat. Informasi lebih lanjut mengenai layanan operasional terbatas ini dapat diakses di situs resmi BSI di www.bankbsi.co.id.
Setiap bulannya, sekitar 40 persen - 50 persen dari total cabang BSI membuka layanan Weekend Banking, yang terbukti efektif untuk melayani nasabah, terutama mereka yang memiliki usaha dan membutuhkan transaksi rutin di akhir pekan. Layanan ini mencakup setor dan tarik tunai, pembukaan rekening, transaksi in-house, pembayaran, serta layanan keluhan melalui customer service.
Bob juga mengimbau nasabah untuk menggunakan kanal BYOND by BSI yang dilengkapi berbagai fitur, seperti cek mutasi rekening, transfer.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memproyeksikan peredaran uang kartal selama momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) akan tumbuh sebesar 6 persen, mencapai Rp138,19 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya, yang mencatat kenaikan 11 persen dari realisasi 2022 ke 2023.
“Pertumbuhan tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pelemahan daya beli masyarakat kelas menengah,” ujar Bhima kepada Kabarbursa.com, Kamis, 12 Desember 2024.
Bhima mengungkapkan, salah satu penyebab utama perlambatan adalah antisipasi masyarakat terhadap kenaikan harga barang dan jasa di awal 2025 akibat rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang memukul pola konsumsi masyarakat.
“Banyak masyarakat yang mulai mempersiapkan diri menghadapi kenaikan harga tahun depan, seperti iuran BPJS Kesehatan, PPN, hingga kontribusi Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat). Akibatnya, perilaku belanja, terutama untuk barang sekunder dan tersier, termasuk liburan, cenderung menurun,” jelas Bhima.
Meskipun ada penurunan harga tiket pesawat baru-baru ini, Bhima menilai dampaknya terhadap minat masyarakat untuk berwisata tidak terlalu signifikan. Sebagian besar masyarakat telah memesan tiket 1-3 bulan sebelum pengumuman penurunan tarif tersebut.
Begitu juga konsumsu rumah tangga, kata Bhima, terjadi perlambatan pada kuartal IV 2024.
“Pelemahan daya beli kelompok menengah, ditambah persiapan menghadapi kenaikan harga barang dan jasa di awal tahun depan, menjadi faktor utama penurunan konsumsi rumah tangga,” pungkasnya.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.