Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Jasa Marga (JSMR) Kantongi Rp3,96 Triliun untuk Tol Patimban

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 19 December 2024 | Penulis: Ayyubi Kholid | Editor: Redaksi
Jasa Marga (JSMR) Kantongi Rp3,96 Triliun untuk Tol Patimban

KABARBURSA.COM - PT Jasamarga Akses Patimban (JAP), salah satu anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), berhasil memperoleh kredit sindikasi senilai Rp3,96 triliun dari Bank BCA dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero).

Direktur Utama PT JAP, Victor Nazarenko Mahandre, mengungkapkan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan Jalan Tol Akses Patimban, khususnya pada dua seksi utama, yakni Seksi 1 Junction Cipendeuy-Simpang Susun (SS) Cipendeuy dan Seksi 2 SS Cipendeuy-SS Pasir Bungur dengan total panjang 14,11 km.

"Dukungan ini menjadi fondasi penting bagi kami untuk menyelesaikan pembangunan Seksi 1 dan Seksi 2 dengan standar kualitas terbaik,” kata Victor dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 19 Desember 2024.

Tol Akses Patimban memiliki peran strategis sebagai penghubung kawasan industri di Jawa Barat dengan Pelabuhan Patimban, sekaligus menjadi jalur alternatif bagi masyarakat di wilayah Indramayu, Subang, Purwakarta, dan Karawang.

Victor juga menegaskan bahwa proyek ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan terhubung dengan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) melalui Junction Cipeundeuy, KM 89+475. Pembangunan tol ini dilakukan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Secara keseluruhan, Jalan Tol Akses Patimban terdiri dari lima seksi dengan total panjang 37,05 km. PT JAP bertanggung jawab atas pengerjaan Seksi 1 dan Seksi 2 sepanjang 14,11 km, sedangkan pembangunan Seksi 3 SS Pasir Bungur-SS Tambak Dahan, Seksi 4 SS Tambak Dahan-SS Pusakanegara, dan Seksi 5 SS Pusakanegara-Patimban sepanjang 22,94 km akan dikerjakan oleh pemerintah melalui empat paket pekerjaan.

Tol ini dirancang untuk meningkatkan konektivitas antara jalan tol dan jalan nasional, serta mendorong pengembangan kawasan industri, jasa, dan perdagangan di Jawa Barat. Jalan Tol Akses Patimban ditargetkan mulai beroperasi pada Kuartal II tahun 2026.

"Proyek ini tidak hanya mendukung kelancaran logistik nasional, tetapi juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di sekitar wilayah operasional tol,” ujar Victor.

Diskon Tarif Tol

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur menyatakan bahwa selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), perseroan tidak akan memberikan diskon tarif tol.

“Kami tidak memberikan diskon pada periode Nataru kali ini,” kata Subakti dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.

Subakti menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena perusahaan tengah fokus pada pelebaran dan perbaikan ruas tol untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas selama musim liburan.

“Biaya pengoperasian tol fungsional cukup besar,” tambahnya.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Jasa Marga memberikan diskon 10 persen pada Nataru 2023/2024, untuk perjalanan dari Gerbang Tol Cikampek Utama hingga Gerbang Tol Kalikangkung pada tanggal tertentu. Kebijakan itu dinilai efektif mengurai kepadatan lalu lintas saat puncak arus mudik dan balik.

Namun, tahun ini, Jasa Marga memilih untuk mengutamakan pengoperasian tol fungsional tanpa tarif.

Sementara itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti mengungkapkan bahwa diskon tarif tol Nataru 2024/2025 masih dalam tahap kajian.

“Sedang dievaluasi, kita lihat readiness teman-teman di lapangan,” kata Diana.

Di kesempatan itu, Subakti juga menyampaikan perliraan 3,06 juta kendaraan akan meninggalkan Jakarta selama periode Nataru 2024-2025. Proyeksi ini menunjukkan kenaikan sebesar 17,6 persen dibandingkan dengan volume lalu lintas normal.

“Angka tersebut mencakup pergerakan kendaraan dari tanggal 18 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025 melalui empat Gerbang Tol (GT) utama, yakni GT Cikarang Utama, GT Kalihurip Utama, GT Ciawi, dan GT Cikupa,” jelas Subakti.

“Ada 3,06 juta kendaraan atau naik 17,9 persen dibandingkan normal, dan bila dibandingkan dengan Nataru tahun lalu, angkanya naik 2,4 persen,” sambungnya.

Sementara itu, untuk arus balik Nataru, Subakti memperkirakan volume kendaraan mencapai 3 juta unit, yang menunjukkan kenaikan sebesar 18,6 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal dan 2,9 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Puncak arus mudik diproyeksikan terjadi pada 21 Desember 2024 dengan 235.381 kendaraan, atau naik 41 persen dibandingkan normal. Sementara itu, puncak arus balik Natal diperkirakan pada 29 Desember 2024, dengan 221.766 kendaraan atau naik 22 persen dari normal.

Untuk mengantisipasi lonjakan volume lalu lintas, Jasa Marga telah melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder.(*)