Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Saham Terpantau Lesu Usai IPO, MDIY Beri Tanggapan

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 19 December 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
Saham Terpantau Lesu Usai IPO, MDIY Beri Tanggapan

KABARBURSA.COM - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) angkat bicara mengenai sahamnya yang berada di zona merah setelah melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 19 Desember 2024.

Komisaris MDIY Darwin Cyril Noerhadi, mengatakan turunnya saham MDIY pada pembukaan pagi ini dikarenakan kondisi pasar global yang juga tengah menurun.

"Pasar global kan turun, ya itu pastikan terdampak. Sekarang kan juga masih berlangsung," kata Darwin kepada awak media di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis, 19 Desember 2024.

Kendati begitu, Darwin tetap optimistis kinerja saham MDIY segera membaik dalam waktu dekat. Karena, menurutnya, para investor masih terus memantau pergerakan saham MDIY guna mengambil keputusan.

"Kita lihat saja. Tapi kan investor akan melihat, kalau prospeknya masih bagus tentu akan menjadi aset yang menarik," ujar dia.

Seperti diketahui, saham MDYI terpantau masuk ke zona merah, melemah sebesar 23,94 persen ke level 1,255.

Strategi Tingkatkan Kinerja

Di sisi lain, MDIY memiliki sejumlah strategi usai melaksanakan pencatatan saham  di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pada Kamis, 19 Desember 2024.

Presiden Direktur MDIY Edwin Cheah, mengatakan pihaknya percaya bahwa dengan pendekatan yang inklusif dan efisien, mampu menjadi solusi utama bagi keluarga Indonesia dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari dengan harga yang terjangkau.

Ia menekankan bahwa fokus perusahaan bukan hanya pada satu segmen masyarakat, tetapi juga pada menciptakan akses yang lebih luas bagi pelanggan di seluruh Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk tetap relevan dengan kebutuhan pasar yang dinamis. Dengan terus meningkatkan efisiensi dan memperluas jangkauan, MR. D.I.Y. siap memperkuat posisinya sebagai pemimpin di pasar ritel non-grocery, terutama di sektor peralatan rumah tangga," kata Edwin.

Salah satu kekuatan utama MDIY adalah strategi operasional yang efisien dan adaptif. Perseroan mengonsolidasikan pesanan dalam jumlah besar dari seluruh jaringan toko, sehingga mampu mencapai skala ekonomi yang signifikan.

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk menyediakan produk berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif, sekaligus menjaga margin keuntungan yang sehat.

Di sisi lain, mengoptimalkan pengelolaan melalui manajemen pasokan produk. Selain itu, MDIY terus mendorong ekspansi yang berkelanjutan dengan menjangkau daerah-daerah baru, termasuk kota-kota kecil secara merata.

Strategi ini bertujuan untuk mendekatkan produk-produk MR. D.I.Y. kepada lebih banyak pelanggan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Selain itu, cara tersebut  juga menjadi dasar untuk mendukung pertumbuhan yang dinamis seiring meningkatnya permintaan dan ekspansi jaringan toko MR. D.I.Y. ke berbagai wilayah.

Dampaknya terlihat pada pertumbuhan pendapatan perusahaan selama periode 2021 hingga 2023, yang meningkat dengan CAGR 109 persen, dari Rp 894 miliar menjadi Rp 3,9 triliun.

Pada periode yang sama, laba bersih perusahaan berbalik dari rugi Rp 80 miliar menjadi laba sebesar Rp 353 miliar. Pada semester pertama tahun ini, MR. D.I.Y. Indonesia membukukan pendapatan sebesar Rp 3,21 triliun, naik 93 persen secara year-on-year (YoY), dengan laba bersih Rp532 miliar, meningkat 228  persen (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun MDIY menetapkan harga Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) sebesar Rp 1.650 per lembar saham. MDIY menerbitkan 2.519.039.400 saham yang berasal dari portepel.

Jumlah tersebut mewakili 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO, yang terdiri dari 1 perse saham baru yang diterbitkan oleh MDIY dan 9 persen saham milik Azara Alpina Sdn. Bhd. selaku pemegang saham penjual. Dengan demikian, total dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini mencapai Rp4,15triliun.

Sebagaimana disampaikan dalam prospektus, dana yang dikumpulkan MDIY dari IPO ini akandifokuskan untuk mendukung pembukaan toko-toko baru serta memperluas jaringan guna semakin memperkuat kehadiran MDIY di pasar ritel domestik.

Selain itu, dana juga akan digunakan sebagai modal kerja operasional guna memastikan kelancaran operasional dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Ekspansi Berpotensi Meningkat

Analyst Stocknow.id Abdul Haq Al Faruqy, mengatakan langkah MR DIY untuk melantai di Bursa bisa memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan perusahaan. Dia yakin sejumlah manfaat bakal didapat, seperti meningkatnya laba bersih.

“Dengan adanya IPO ini, maka potensi ekspansi akan meningkat, begitu pula dengan potensi peningkatan laba bersih,” kata Abdul kepada Kabarbursa.com, Selasa, 3 Desember 2024.

Abdul menyampaikan, kinerja MR DIY per semester I 2024 bisa dibilang meyakinkan. Kemudian, pada enam bulan pertama tahun ini, revenue MR DIY menyentuh Rp3,2 triliun, meningkat 92 persen pada periode yang sama tahun 2023.

Sementara untuk net income, kata Abdul, MR DIY meraup Rp532 miliar, melonjak 228 persen dibanding periode serupa tahun lalu.

“Sehingga memang untuk proyeksi saya terkait dengan net income di full year 2024 dengan menggunakan trailing 12 months itu di angka Rp691 miliar atau meningkat 115 persen dari full year 2023,” jelas dia.

Bahkan, Abdul menyatakan jika perusahaan yang berfokus pada penjualan barang rumah tangga ini bisa disetarakan dengan emiten besar seperti ACES.

Akan tetapi, terdapat perbedaan dari dua emiten tersebut. Menurutnya, jika ACES membidik masyarakat menengah hingga menengah atas, lain halnya dengan MR DIY yang menargetkan masyarakat menengah dan menengah bawah.

“Masyarakat menengah hingga menengah ke bawah itu kemungkinan besar akan memilih MR DIY,” ungkapnya.

Adapun hingga kini MR DIY telah memiliki 824 toko yang tersebar di penjuru Indonesia. Abdul menyebut, sebaran toko itu berupa independen sendiri ataupun toko di dalam mall-mall besar di tanah air.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.