KABARBURSA.COM - PT Hero Global Investment Tbk, calon emiten yang bergerak dalam sektor energi baru terbarukan (EBT), berencana melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) dengan harga yang diperkirakan antara Rp100 hingga Rp120 per saham.
Dilansir dari prospektus, perusahaan yang akan menggunakan kode saham HGII ini berencana menerbitkan hingga 1,3 miliar saham biasa dengan nilai nominal sebesar Rp25 per saham.
Saham-saham tersebut akan mewakili sekitar 20 persen dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Harga yang ditawarkan dalam IPO ini diperkirakan berkisar antara Rp200 hingga Rp230 per saham.
Jika target harga tercapai, perusahaan diperkirakan dapat meraup dana segar maksimal sebesar Rp299 miliar. Setelah dikurangi biaya emisi, dana hasil IPO ini akan digunakan untuk beberapa kegiatan usaha.
Sekitar 60 persen dari dana yang diperoleh akan digunakan untuk setoran modal kepada anak perusahaan PT Siantar Sitanduk Energi (SSE).
Dana tersebut akan dialokasikan untuk belanja modal dan modal kerja. Sebanyak 90,9 persen dari dana ini akan digunakan untuk pengembangan usaha Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas sekitar 25 MW di Sumatra Utara (Proyek SS).
Sisa 9,1 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam proyek yang sama setelah perusahaan memenangkan Proyek Pembangunan Tenaga Listrik (PPTL) di wilayah tersebut.
Sebanyak 25 persen dari dana IPO akan digunakan untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan kapasitas 10 MW di Sumatra Utara.
Sebagai tambahan, sekitar 12 persen dari dana akan dialokasikan untuk modal kerja guna mendukung operasional proyek-proyek perusahaan anak. Sisanya, sebesar 3 persen, akan digunakan untuk modal kerja perusahaan dalam mendukung kegiatan usaha utama.
Pada kuartal pertama 2024, Hero Global Investment membukukan laba bersih sebesar Rp26,30 miliar, naik dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang tercatat sebesar Rp21,51 miliar.
Meski demikian, total penjualan perusahaan hingga paruh pertama 2024 tercatat Rp56,51 miliar, mengalami penurunan dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama di 2023 yang mencapai Rp60,17 miliar.
Sebelum IPO, pemegang saham utama Hero Global Investment adalah Rudy Chandra yang memiliki 34 persen saham, Robert Njo dengan kepemilikan 33 persen saham, dan Hendrianto Thamrin yang juga memiliki 33 persen saham.
Berikut adalah jadwal sementara untuk proses IPO PT Hero Global Investment Tbk:
- Masa Penawaran Awal: 18-23 Desember 2024
- Perkiraan Tanggal Efektif: 31 Desember 2024
- Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 3-7 Januari 2025
- Perkiraan Tanggal Penjatahan: 7 Januari 2025
- Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 8 Januari 2025
- Perkiraan Tanggal Pencatatan di PT Bursa Efek Indonesia: 9 Januari 2025
Demikian adalah jadwal sementara proses IPO saham PT Hero Global Investment Tbk.
Sepertinya, emiten farmasi akan bergairah kembali dengan datangnya pemain baru di pasar saham, yaitu PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT). Brigit Biofarmaka menargetkan dana sebesar Rp59,5 miliar dari hasil IPO-nya nanti.
OBAT adalah perusahaan yang bergerak di bidang maklon herbal, kosmetik, minuman fungsional, dan botanikal. Emiten farmasi ini siap melaksanakan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Dalam aksi korporasi ini, OBAT akan melepas sebanyak 170 juta lembar saham baru atau setara dengan 28,33 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Mengutip prospektus yang telah diterbitkan di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2024, harga nominal saham ditetapkan sebesar Rp50 per lembar, sementara harga penawaran berada di kisaran Rp330 hingga Rp350 per saham. Dengan demikian, perusahaan berpotensi meraih dana hingga Rp59,5 miliar melalui penawaran umum ini.
Selain saham baru, OBAT juga akan menerbitkan 85 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru, setara dengan 19,77 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran Seri I ini diberikan secara gratis dengan rasio setiap dua saham baru berhak atas satu Waran Seri I.
Harga pelaksanaan waran ditetapkan sebesar Rp350 per lembar, memberikan peluang bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan dana hingga Rp29,75 miliar jika seluruh waran dilaksanakan. Dana yang terkumpul dari penerbitan saham maupun pelaksanaan waran akan sepenuhnya dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja, seperti pembelian bahan baku, peningkatan kapasitas produksi, dan pengembangan pemasaran.
Sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT Oso Sekuritas Indonesia mendukung kesuksesan IPO ini. Rangkaian proses IPO dimulai dengan masa penawaran awal (bookbuilding) yang berlangsung dari 18 hingga 23 Desember 2024.
Setelah itu, perseroan menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Desember 2024. Masa penawaran umum perdana dijadwalkan berlangsung dari 3 hingga 7 Januari 2025, diikuti dengan tanggal penjatahan saham pada 7 Januari 2025.
Proses distribusi saham kepada investor dijadwalkan pada 8 Januari 2025, dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 9 Januari 2025.
Strategi OBAT ini mencerminkan ambisinya untuk memperkuat fondasi bisnis melalui penggalangan dana dari publik. Industri yang digeluti perusahaan memiliki prospek cerah, mengingat tren meningkatnya minat masyarakat terhadap produk herbal dan berbasis botanikal yang dinilai lebih alami dan sehat.
Dukungan dari pendapatan tambahan melalui pelaksanaan waran menjadi salah satu keunggulan rencana ini, memberikan fleksibilitas kepada perusahaan dalam menghadapi tantangan di pasar. Di sisi lain, perusahaan menawarkan daya tarik bagi para calon investor melalui rencana pembagian dividen tunai hingga 50 persen dari laba bersih tahun buku 2024, menunjukkan komitmen terhadap optimalisasi nilai pemegang saham.
Dengan prospek bisnis yang menarik dan strategi penggunaan dana yang terarah, IPO ini menjadi peluang berharga, baik bagi perusahaan yang ingin mengakselerasi pertumbuhan, maupun bagi investor yang mencari potensi pengembalian investasi yang solid. Momentum ini diharapkan mampu memperluas eksistensi OBAT di pasar sekaligus meningkatkan daya saingnya dalam industri maklon herbal, kosmetik, dan produk fungsional di Indonesia. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.