Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Adira Finance akan Bayar Surat Utang Rp879 Miliar dengan Dana Internal

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 18 December 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Adira Finance akan Bayar Surat Utang Rp879 Miliar dengan Dana Internal

KABARBURSA.COM - Surat utang yang diterbitkan oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) berikut ini akan segera jatuh tempo.

Obligasi Berkelanjutan V Tahap III Tahun 2022 Seri B (peringkat idAAA) dengan nominal Rp830,0 miliar akan jatuh tempo pada 22 Maret 2025. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan IV Tahap III Tahun 2022 Seri B (peringkat idAAA(sy)) senilai Rp49,0 miliar juga akan jatuh tempo pada 22 Maret 2025. Seperti dalam keterangannya di Jakarta, Rabu 18 Desember 2024.

Perusahaan berencana untuk melunasi kewajiban ini menggunakan dana internal, dengan posisi kas dan setara kas yang tercatat mencapai Rp2,3 triliun per akhir November 2024.

Didirikan pada 1990, Adira Finance telah lama menyediakan berbagai layanan pembiayaan, terutama untuk pembelian otomotif dan kebutuhan multiguna. Per 30 September 2024, 92,07 persen saham Adira Finance dimiliki oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk (yang 92,5 persen sahamnya dimiliki oleh MUFG Bank), sementara sisanya, 7,93 persen, dimiliki oleh publik.

Catatan Pertumbuhan Signifikan

PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk (ADMF) mencatat pertumbuhan yang signifikan di segmen penyaluran pembiayaan kendaraan listrik sepanjang semester I tahun 2024.

Chief of Financial Officer ADMF, Sylvanus Gani M menuturkan, sepanjang semester awal 2024, perseroan mencatat penyaluran pembiayaan kendaraan listrik sebesar Rp178 miliar. Kendati begitu, dia mengakui portofolio perseroan dalam pembiayaan listrik masih tergolong kecil.

“Penyaluran pembiayaan kendaraan listrik perusahaan tercatat naik signifikan menjadi sebesar Rp 178 miliar. Namun porsi pembiayaan kendaraan listrik pada portfolio Perusahaan masih relatif kecil,” kata Sylvanus kepada  Kabar Bursa, Jum’at, 16 Agustus 2024.

Sylvanus menuturkan, pertumbuhan pembiayaan kendaraan listrik ADMF ditopang oleh kesadaran masyarakat terkait konsep hidup yang berkelanjutan. Dengan kesediaan model kendaraan listrik, masyarakat terpacu untuk beralih kepada kendaraan ramah lingkungan.

“Seiring dengan semakin meningkatnya pemahaman masyarakat akan pentingnya konsep green living, tersedianya beragam merek kendaraan listrik,” ungkapnya.

Di sisi lain, Sylvanus menyebut, kebijakan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) juga turut menopang tumbuhnya pembiayaan kendaraan listrik. Karenanya, dia mengaku optimis Perseroan dapat mencapai target penyaluran kendaraan listrik di 2024.

Adanya insentif dari pemerintah atas pembelian kendaraan listrik, kami memproyeksikan pembiayaan baru kendaraan listrik Perusahaan di tahun 2024 dapat naik 2x lipat dari pencapaian tahun lalu,” jelasnya.

Sementara saat ini, Sylvanus mengakui, non-performing loan (NPL) ADMF mengalami kenaikan hingga semester I 2024 sebesar 2,2 persen. Meski begitu, NPL ADMF masih dalam batas normal.

“NPF Adira Finance mengalami sedikit kenaikan menjadi sekitar 2,2 persen. NPF pada Perusahaan masih dalam batas internal yang ditetapkan oleh Perusahaan dan di bawah rata-rata industri,”

Pembiayaan Kendaraan Listrik

Lembaga pembiayaan Adira Finance memberikan pembiayaan untuk kendaraan listrik yang ramah lingkungan, mencapai sebanyak Rp200 miliar pada 2023.

“Pembiayaan tersebut sebagai bentuk dukungan bagi program pemerintah untuk pengurangan emisi dengan pengadaan kendaraan listrik baik roda dua maupun empat,” kata Kepala Wilayah Sulawesi Bagian Selatan Adira Finance, Irfan Budianto saat kegiatan Adira Expo 2024, yang dirangkaikan momen Ramadhan 1445 Hijriah di Makassar, Sulsel, Sabtu, 16 Maret 2024.

Dia mengatakan capaian pembiayaan nasional itu sekitar 10 persen di antaranya diberikan di wilayah kerjanya di Sulsel.

Ia mengakui nilai pembiayaan tersebut memang jauh lebih sedikit dibandingkan untuk kendaraan yang masih menggunakan BBM dari fosil.

Namun, menurut Irfan, karena pengadaan mobil dan motor itu baru beberapa tahun digencarkan oleh pemerintah dan membuka peluang swasta mendistribusikan kendaraan listrik hingga ke pelosok desa.

Hingga saat ini, terdapat 40 jenis merk kendaraan roda dua listrik dan 15 jenis merk roda empat listrik yang turut bermitra dengan lembaga pembiayaan Adira Finance.

Sementara, mengenai pertumbuhan pembiayaan Adira Finance Area Sulawesi, Maluku, dan Papua mencapai 18 persen (yoy) dengan nominal Rp5,7 triliun pada 2023.

Dari capaian tersebut, pembiayaan segmen motor 31 persen, mobil 11 persen, dan non otomotif tercatat 31 persen.(*)