KABARBURSA.COM – Harga Bitcoin pagi ini, Rabu, 18 Desember 2924 pukul 07.00 WIB, bertengger di level USD106.148 atau sekitar Rp1,71 miliar (kurs Rp16.150 per dolar AS) berdasarkan data dari Coinmarketcap. Meskipun mengalami kenaikan tipis 0,11 persen dalam 24 jam terakhir, pergerakan harga Bitcoin cukup stabil di tengah koreksi pada sebagian besar aset kripto utama lainnya.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global mengalami sedikit penurunan sebesar 0,55 persen atau berada di angka USD3,7 triliun. Dominasi Bitcoin di pasar kripto tercatat berada di level 56,77 persen yang menegaskan posisinya sebagai aset digital terbesar.
Sementara itu, Ethereum (ETH), kripto terbesar kedua, mengalami penurunan 2,44 persen menjadi USD3.890 per keping. Di sisi lain, beberapa altcoin lainnya mencatat pergerakan bervariasi:
Di peringkat tujuh hingga sepuluh, Dogecoin (DOGE) melemah 1,90 persen ke USD0,3943, sedangkan stablecoin USDC stabil di USD0,9999. Sementara itu, Cardano (ADA) turun 2,52 persen ke USD1,05, dan TRON (TRX) mencatatkan pelemahan signifikan sebesar 5,86 persen, diperdagangkan di level USD0,2793.
Indeks Fear & Greed, yang mengukur sentimen pasar kripto, berada di angka 81, menandakan kondisi “Extreme Greed” atau antusiasme investor yang cukup tinggi terhadap aset digital meskipun pasar global sedang diliputi ketidakpastian.
Kenaikan Bitcoin pagi ini menunjukkan daya tarik kripto sebagai instrumen investasi masih kuat di tengah tekanan dari berbagai faktor ekonomi makro global, termasuk kebijakan suku bunga The Fed dan ekspektasi perlambatan ekonomi. Hal ini juga diperkuat oleh kapitalisasi Bitcoin yang mencapai USD2,1 triliun, jauh melampaui aset digital lainnya.
Kemarin, harga Bitcoin mencetak rekor baru di atas USD107.000 (Rp1,71 miliar dengan kurs Rp16.000), setelah Presiden terpilih Donald Trump kembali menegaskan rencananya untuk membentuk cadangan strategis Bitcoin di Amerika Serikat. Rencana ini langsung memicu optimisme para investor kripto dan mendorong reli harga. Tapi, bagaimana sebenarnya ide ini bisa bekerja?
Cadangan strategis adalah stok sumber daya penting yang disimpan oleh pemerintah suatu negara yang dapat digunakan dalam situasi krisis atau gangguan pasokan. Contoh paling terkenal adalah U.S. Strategic Petroleum Reserve yang dibentuk setelah embargo minyak Arab 1973-1974 melumpuhkan ekonomi AS. Cadangan ini digunakan dalam situasi darurat seperti perang atau bencana alam yang mengganggu infrastruktur minyak di Teluk Meksiko.
Beberapa negara lain juga memiliki cadangan strategis unik. Kanada, misalnya, memiliki cadangan sirup maple, sementara China menyimpan cadangan logam, biji-bijian, bahkan produk daging babi.
Dilansir dari Reuters di Jakarta, Selasa, 17 Desember 2024, para analis masih terpecah pendapat soal apakah Trump dapat membentuk cadangan Bitcoin melalui perintah eksekutif atau membutuhkan persetujuan dari Kongres. Beberapa ahli berpendapat, Trump bisa memanfaatkan Exchange Stabilization Fund milik Departemen Keuangan AS yang saat ini digunakan untuk membeli atau menjual mata uang asing, tentunya juga bisa menampung Bitcoin.
Sebagai langkah awal, cadangan ini bisa terdiri dari Bitcoin hasil sitaan pemerintah dari aktivitas ilegal. Saat ini, menurut data bitcointreasuries.net, jumlah cadangan Bitcoim Negeri Paman Sam mencapai 200.000 BTC atau setara USD21 miliar (Rp336 triliun) pada harga sekarang. Trump sebelumnya menyarankan stok Bitcoin ini bisa menjadi titik awal cadangan strategis, meski belum jelas bagaimana proses legal untuk memindahkannya dari Departemen Kehakiman.
Trump belum menyatakan apakah pemerintah akan membeli lebih banyak Bitcoin di pasar terbuka. Jika iya, pemerintah mungkin harus menerbitkan utang, meski sebagian pendukung ide ini dengan menyarankan AS lebih baik menjual cadangan emasnya untuk mendanai pembelian Bitcoin.
Rencana cadangan Bitcoin paling konkret sejauh ini datang dari Cynthia Lummis, senator Republik pro-kripto yang dilaporkan memegang lima Bitcoin. Pada Juli lalu, ia mengusulkan rancangan undang-undang yang akan memberi wewenang kepada Departemen Keuangan untuk membeli 200.000 Bitcoin per tahun selama lima tahun hingga mencapai 1 juta BTC—setara 5 persen dari total suplai Bitcoin global yang dibatasi di angka 21 juta BTC.
Pembelian ini akan didanai dari keuntungan simpanan bank Federal Reserve atau The Fed dan cadangan emas AS, dengan ketentuan cadangan Bitcoin harus disimpan selama minimal 20 tahun.(*)