Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Analis: ASII Diuntungkan Insentif Mobil Hybird, Cek Kinerjanya!

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 17 December 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
Analis: ASII Diuntungkan Insentif Mobil Hybird, Cek Kinerjanya!

KABARBURSA.COM - Pemerintah berencana memberikan insentif kepada kendaraan hybrid. Jika rencana tersebut terlaksana, maka Astra International Tbk (ASII) akan mendapat sentimen positifnya.

Senior Market Analyst Mirae Asset Nafan Aji Gusta, mengatakan bahwa ASII berpotensi mendapat angin segar dari insentif tersebut. Di mana, perusahaan telah memproduksi sejumlah kendaraan hybrid seperti Toyota Yaris Cross dan Innova Zenix.

"Saya menilai, emiten-emiten tersebut (termasuk ASII) juga akan menerapkan kebijakan mitigasi risiko. Maksudnya, mereka akan meningkatkan kualitas produknya sehingga menarikk banyak pelanggan untuk membeli. Kebijakan inilah yang nantinya diharapkan mampu mempertahankan performa penjualan kendaraan tersebut," kata Nafan kepada Kabarbursa.com di Jakarta, Selasa, 17 Desember 2024.

Diketahui, pemerintah memang telah memutuskan untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1 persen, menjadi 12 persen dari sebelumnya 11 persen. Kenaikan tersebut digadang-gadang berlaku untuk sejumlah barang mewah, termasuk kendaraan roda empat atau mobil.

Meski demikian, terdapat paket stimulus yang diberikan pemerintah guna mendukung kesejahteraan warga. Salah satunya, memberikan insentif kepada mobil hybrid berupa Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) yang nominal kenaikannya mencapai 3 persen.

Kinerja Impresif ASII di 3Q24

Sementara itu, ASII menunjukkan kinerja keuangan yang impresif pada kuartal ketiga tahun 2024 (3Q24), dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp10 triliun. Angka ini mencerminkan peningkatan sebesar 21 persen dibandingkan tahun lalu (YoY) dan 19 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ).

Hasil ini membawa total laba bersih perusahaan selama sembilan bulan pertama tahun ini (9M24) menjadi Rp25,9 triliun, naik 1 persen YoY dan melampaui ekspektasi pasar dengan mencapai 84 persen dari estimasi konsensus untuk keseluruhan tahun 2024 (FY24F).

Mengutip hasil riset Stockbit Sekuritas, Minggu, 3 November 2024, meskipun laba bersih didorong oleh keuntungan dari fluktuasi nilai tukar dan pendapatan lain-lain yang mencapai total Rp1,7 triliun, ASII tetap menunjukkan kinerja operasional yang kuat.

Laba usaha pada 3Q24 mencapai 10,9 triliun rupiah, meningkat 12 persen YoY dan 2 persen QoQ. Selama periode 9M24, laba usaha ASII tercatat sebesar Rp31,8 triliun, meskipun mengalami penurunan sebesar 2 persen YoY, yang setara dengan 80 persen dari estimasi konsensus FY24F.

Salah satu pendorong utama kinerja operasional ASII adalah segmen Pertambangan, Konstruksi, dan Energi melalui anak usaha United Tractors (UNTR). Pada 3Q24, laba usaha segmen UNTR tercatat sebesar Rp7,1 triliun, meningkat signifikan sebesar 29 persen YoY meskipun stagnan QoQ.

Selama 9M24, laba usaha segmen ini mencapai Rp20,9 triliun, mengalami penurunan 2 persen YoY, namun tetap menunjukkan soliditas meskipun harga batu bara lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

Kontribusi dari sub-segmen kontraktor pertambangan dan pertambangan batu bara serta emas menjadi faktor penting dalam mendukung kinerja UNTR di tengah penurunan penjualan alat berat.

Segmen Jasa Keuangan juga mencatatkan pertumbuhan yang positif, dengan laba usaha tumbuh menjadi Rp2,2 triliun pada 3Q24, meningkat 5 persen YoY dan 1 persen QoQ.

Total laba usaha segmen ini selama 9M24 naik 10 persen YoY menjadi Rp6,6 triliun. Manajemen ASII menyebutkan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan 9 persen YoY dalam pembiayaan konsumen, terutama untuk pembiayaan motor.

Kinerja segmen motor, khususnya PT Astra Honda Motor (AHM), menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. AHM mencatat laba bersih sebesar Rp3 triliun pada 3Q24, meningkat 17 persen YoY dan 24 persen QoQ, didukung oleh peningkatan volume penjualan motor sebesar 17 persen YoY dan 25 persen QoQ.

Kenaikan laba bersih AHM berkontribusi pada peningkatan bagian laba dari entitas asosiasi dan joint venture ASII, yang naik menjadi Rp2,7 triliun (+4 persen YoY, +15 persen QoQ). Sementara itu, segmen mobil mengalami kinerja yang kurang baik akibat penurunan volume penjualan.

Dengan kinerja yang melampaui ekspektasi ini, analis memprediksi bahwa konsensus akan meningkatkan estimasi laba bersih ASII untuk FY24F, terutama di segmen UNTR.

Mengingat tidak ada peningkatan estimasi kinerja ASII dari konsensus dalam tiga bulan terakhir, rilis kinerja 3Q24 ini diharapkan akan mendapatkan respons positif dari pasar, terutama dalam perdagangan yang berlangsung setelah pengumuman ini.

Astra International Tbk. menunjukkan kinerja yang solid meskipun menghadapi tantangan pasar, berkat kekuatan di segmen Pertambangan dan Jasa Keuangan, serta pertumbuhan yang kuat di segmen motor.

Dengan prediksi peningkatan estimasi laba bersih oleh konsensus, ASII tampaknya berada pada jalur yang baik untuk terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Rilis kinerja kuartal ini menjadi titik terang yang patut dicermati oleh para investor dan pemangku kepentingan di pasar.

Transaksi Hari ini Mencapai Rp243,3 Miliar

Mengutip Stockbit, hari ini, perdagangan saham ASII mengalami penurunan signifikan. Saham ASII dibuka pada level 5.100, namun sejak saat itu mengalami pergerakan yang turun menuju titik terendah pada harga 4.950. Penutupan pasar menunjukkan saham ASII terpangkas 2,83 persen, dengan harga ditutup pada 4.980.

Secara keseluruhan, volume transaksi saham ASII mencapai 485 ribu lot, dengan total nilai transaksi sebesar Rp243,3 miliar. Sementara itu, harga rata-rata transaksi tercatat pada posisi 5.015.

Dalam pergerakan harian ini, saham ASII sempat menyentuh level tertinggi pada 5.150, tetapi kekuatan jual terus mendominasi sehingga menghantarkan saham ke zona negatif pada penutupan.

Meski sempat diperkirakan dapat bertahan lebih stabil mengingat performa harga yang relatif bertahan dalam range 5.100-5.125 beberapa hari terakhir, tekanan pasar akibat sentimen eksternal serta pergerakan harga yang kurang didukung oleh faktor positif di dalam negeri mempengaruhi saham ini.

Pergerakan saham ASII yang terjadi dalam rentang terbatas ini menunjukkan adanya ketidakpastian di pasar. Saham ini tergelincir di bawah level psikologis 5.000 yang sering menjadi ambang batas pemulihan, meskipun pergerakan awal terlihat masih cukup menunjukkan ketahanan. Kejatuhan harga menuju level 4.950 bisa jadi merupakan salah satu sinyal peringatan adanya perubahan trend ke bawah jika penurunan lebih lanjut terjadi.

Dengan adanya aktivitas transaksi yang cukup tinggi dan tingginya frekuensi perdagangan (13.017 kali transaksi), investor saham ASII sedang berada dalam keadaan waspada, melihat peluang yang mungkin ada dengan menunggu apakah harga akan stabil dan mencoba menembus kembali level resistance atau malah terus melanjutkan penurunan akibat sentimen negatif. Para pelaku pasar kemungkinan akan mengamati dengan cermat perkembangan laporan keuangan maupun update terkait situasi ekonomi makro yang dapat memengaruhi saham ASII di waktu dekat.

Namun, meskipun terpantau turun, analisis mendalam dan perhatian terhadap faktor fundamental perusahaan di masa depan tetap menjadi kunci bagi investor yang melihat potensi rebound harga, dengan melihat pergerakan saham dalam jangka panjang.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.