KABARBURSA.COM - PT Merdeka Copper Gold Tbk, berkode saham MDKA, Selasa, 17 Desember 2024, tampak loyo. Garibaldi Thohir baru saja mengurangi kepemilikannya, dengan menjual 53,36 juta saham MDKA secara resmi pada Jumat, 13 Desember 2024.
Dalam aksinya, pengusaha kenamaan Indonesia ini melibatkan sejumlah perusahaan sekuritas terkemuka seperti Indo Premier Sekuritas, Stockbit Sekuritas, serta bank-bank besar seperti Deutsche Bank AG, Bank Permata, dan HSBC. Pelibatan sejumlah sekuritas terkemuka dan bank-bak besar ini menunjukkan skala dan signifikansi dari transaksi tersebut.
Dengan penjualan ini, total kepemilikan saham Garibaldi Thohir di MDKA kini menyusut menjadi 1,82 miliar lembar, setara dengan 7,46 persen dari total saham beredar. Angka ini mengalami penurunan sebanyak 0,22 persen dibandingkan dengan kepemilikan sebelumnya yang mencapai 1,87 miliar lembar atau 7,68 persen.
Lantas, kemana mengalirnya saham-saham MDKA yang dilepas oleh Garibaldi Thohir?
Dalam keterangan resmi yang dikutip Kabarbursa.com di Jakarta, Selasa, 17 Desember 2024, jawabannya mengarah pada Saratoga, perusahaan investasi yang dipimpin oleh Sandiaga Uno. Dengan mengakuisisi saham MDKA yang dijual oleh Garibaldi Thohir, Saratoga berhasil meningkatkan kepemilikannya menjadi 4,69 miliar lembar atau setara dengan 19,18 persen dari total saham beredar. Kenaikan ini sebesar 0,22 persen dibandingkan dengan kepemilikan sebelumnya yang mencapai 4,64 miliar lembar atau 18,96 persen.
Transaksi jual beli saham antara Garibaldi Thohir dan Saratoga ini tentu saja menyimpan sejumlah makna. Di sini, telah terjadi rotasi portofolio, di mana langkah Garibaldi mengurangi kepemilikannya di MDKA mengarah pada kemungkinan bahwa ia sedang mencari peluang investasi baru yang lebih menarik atau sedang mengalokasikan dana ke sektor bisnis lainnya.
Kedua, dengan mengakuisisi saham MDKA, Saratoga semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pemegang saham mayoritas di perusahaan tambang tersebut. Langkah ini dapat meningkatkan pengaruh Saratoga dalam pengambilan keputusan strategis di MDKA.
Transaksi ini juga menunjukkan bahwa sektor tambang masih menarik minat investor, baik domestik maupun asing. Kinerja positif MDKA dalam beberapa waktu terakhir mungkin menjadi salah satu faktor pendorong minat investasi.
Dengan begitu, transaksi jual beli saham antara Garibaldi Thohir dan Saratoga ini merupakan sebuah peristiwa penting yang patut diperhatikan oleh pelaku pasar modal. Langkah strategis yang diambil oleh kedua belah pihak ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi dinamika bisnis MDKA serta lanskap investasi di sektor tambang Indonesia.
Pada perdagangan saham hari ini, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengalami sedikit penurunan. Harga sahamnya terpantau melemah sebesar 5 poin atau setara dengan 0,26 persen ke level Rp1.895 per saham.
Jika kita lihat lebih dekat, perdagangan saham MDKA hari ini diawali dengan harga pembukaan di level Rp1.900 per saham, sama persis dengan harga penutupan perdagangan sebelumnya. Sepanjang hari, harga saham MDKA bergerak dalam kisaran yang cukup sempit, dengan harga tertinggi mencapai Rp1.920 dan terendah menyentuh Rp1.890.
Volume perdagangan saham MDKA hari ini tercatat sebanyak 71 ribu lot. Nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp13,4 miliar dengan rata-rata harga transaksi sebesar Rp1.901 per saham.
Sementara itu, Warren Buffett, yang selalu menekankan pada pentingnya memahami fundamental perusahaan secara menyeluruh, berpendapat bahwa MDKA memiliki margin laba yang sangat tipis, hanya 0,39 persen pada kuartal terakhir. Artinya, kemampuan manajemen menghasilkan keuntungan yang signifikan tidak terlalu besar.
Walau begitu, pertumbuhan pendapatan yang impresif sebesar 103,48 persen secara year-on-year menandakan ada dinamika positif dalam ekspansi bisnis MDKA.
Sementara itu, struktur modal Perusahaan menarik perhatian Buffett. Dengan rasio utang terhadap ekuitas sebesar 1,59, leverage keuangan terlihat cukup tinggi. Buffett melihat ini sebagai kemampuan perusahaan yang cukup besar untuk mengoptimalkan komposisi utang dan modal.
Aspek likuiditas MDKA juga menunjukkan gambaran yang menarik. Rasio lancar 1,20 mengindikasikan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek, namun tidak dengan margin yang signifikan. Rasio cepat 0,78 menandakan perlunya sebuah manajemen modal kerja yang lebih efisien.
Kinerja modal yang rendah menjadi catatan kritis. Return on Equity (ROE) hanya 1,36 persen, jauh di bawah standar ideal Buffett yang umumnya mencari perusahaan dengan ROE di atas 15 persen. Return on Invested Capital (ROIC) 2,86 persen pun menunjukkan utilisasi modal MDKA yang belum maksimal.
Pemeriksaan arus kas mengungkapkan tantangan menarik, di mana arus kas bebas negatif sebesar (5.869 B) menandakan perusahaan masih dalam fase investasi yang intensif. Buffett akan melihat ini sebagai sinyal untuk melakukan due diligence lebih mendalam terkait rencana pengembangan dan efisiensi modal.
Penilaian valuasi memberikan perspektif tambahan. Price to Earnings (PE) ratio yang tinggi, 215,81 pada TTM, menandakan ekspektasi pasar yang optimistis namun berpotensi berlebihan. Buffett selalu mengadvokasi membeli perusahaan dengan valuasi yang masuk akal.
Jadi, menurut Buffett, saham ini berpotensi menarik bagi investor dengan toleransi risiko tinggi dan perspektif jangka panjang. Namun, investor tetap disarankan untuk melakukan analisis mendalam pada rencana manajemen dan memantau efisiensi penggunaan modal.
Tidak hanya itu, investor juga perlu mengamati strategi peningkatan margin laba dan memperhatikan rencana ekspansi dan investasi perusahaan.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.