Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Setelah 'Obral' ke China, Pemerintah Ajak World Bank: Jualan Tiga Juta Rumah

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 16 December 2024 | Penulis: Ayyubi Kholid | Editor: Redaksi
Setelah 'Obral' ke China, Pemerintah Ajak World Bank: Jualan Tiga Juta Rumah

KABARBURSA.COM - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) melakukan pertemuan dengan delegasi World Bank pada hari Jumat lalu, 13 Desember 2024. Pertemuan ini sebagai bagian dari upaya penjajakan peluang kerja sama dalam rangka mewujudkan target Program 3 Juta Rumah.

"Jika hanya mengandalkan APBN, kami hanya mampu membangun rumah sebanyak 257.000 rumah" ujar Ara dalam keterangan resmi, dikutip di Jakarta, Senin 16 Desember 2024.

Ara mengatakan, Kementerian PKP bukan kementerian teknis saja tapi juga strategis, sehingga diperlukan langkah-langkah inovasi yang menggabungkan aspek teknis dan rencana strategis.

"Karena jika teknis saja kami akan gagal karena bedasarkan anggaran kami hanya mampu membangun tidak sampai 300.000 rumah, sementara target kami dari Bapak Presiden adalah tiga juta rumah. Jadi kami harus  mengkombinasikan antara teknis dan strategis untuk mencapai target tersebut," kata Ara.

Dalam hal ini Wakil Menteri Fahri Hamzah juga mengatakan mengenai pentingnya kepemilikan rumah karena hal tersebut memiliki efek positif ke berbagai sektor.

"Selain itu Kementerian PKP juga diminta membuat skema untuk melibatkan usaha kecil di desa-desa agar pelaku usaha juga dapat terlibat secara lebih masif dalam gerakan penyelenggaraan perumahan dan permukiman," ujarnya.

Country Director for Indonesia and Timor-Leste, East Asia and Pacific World Bank Carolyn Turk mengatakan, terkait upaya merealisasikan Program Tiga Juta Rumah sangat penting untuk melibatkan seluruh elemen stakeholders baik sektor publik, sektor privat, bisnis domestik maupun bisnis internasional.

"Kami yakin sangat penting untuk menggunakan seluruh elemen ini, karena Program Tiga Juta Rumah merupakan program yang sangat luar biasa dan tidak mungkin dapat dilakukan hanya oleh sektor publik atau pemerintah," kata Carolyn.

Carolyn menjelaskan bahwa bentuk dukungan World Bank yang dapat disediakan selain pinjaman atau pemodalan, antara lain adalah kerja-kerja analitis dalam upaya untuk menyelesaikan dan mengkonsolidasikan semua isu-isu data baik pengumpulan, pengkajian, serta dalam merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang relevan untuk menjawab berbagai persoalan untuk mewujudkan target yang sudah diberikan.

"Kerja-kerja analitis ini juga termasuk penyusunan serta penetapan target dan sasaran penerima manfaat dari program ini. Selain itu juga analitis dalam penyusunan sistemnya, karena ketika ada proses desentralisasi yang juga melibatkan dengan pemerintah daerah, maka terdapat sistem untuk proses monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaannya" ungkap Carolyn.

Pembangunan Secara Mandiri

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menyebut salah satu perusahaan asal China berminat terlibat dalam proyek pembangunan 3 juta rumah. Perusahaan tersebut bahkan sesumbar mampu membangun rumah hingga satu juta unit secara mandiri.

“China memperlihatkan kapasitas luar biasa dalam pembangunan. Salah satu perusahaan mereka mampu membangun satu juta rumah sendiri,” ujar Fahri Hamzah di Jakarta, Rabu, 11 Desember 2024.

Selain itu, lanjut Fahri, Pemerintah Indonesia telah mengamankan komitmen investasi dari negara-negara Timur Tengah, termasuk Uni Emirat Arab (UEA), untuk mendukung pembangunan sejuta rumah. Begitu juga dengan investor asal Qatar juga menunjukkan minat serupa.

Namun, Fahri mengakui bahwa pemerintah masih menghadapi tantangan dalam hal penyediaan lahan, perizinan, dan skema pembiayaan yang harus segera diselesaikan.

“Kami sedang mengatur agar investasi yang berminat ini dapat terserap ke dalam sistem kami. Tugas pemerintah adalah memastikan lahan, perizinan, dan memberikan stimulus ekonomi yang sesuai,” tambah Fahri.

Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa pendanaan untuk program 3 juta rumah ini akan melibatkan lima negara, yaitu Uni Emirat Arab, Qatar, China, India, dan Singapura.

“Program perumahan ini mendapat dukungan dari Abu Dhabi (UEA), Qatar, China, India, dan Singapura,” kata Hashim di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.

Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan bahwa pemerintah terus melakukan pendekatan intensif dengan para calon investor asing guna memastikan keberhasilan program ini. Market sounding telah dilakukan di berbagai negara, termasuk China dan Uni Emirat Arab.

“Saya sudah meminta Pak Wamen Fahri Hamzah untuk fokus memperkenalkan program 3 juta rumah ini, mulai dari Republik Rakyat China hingga Abu Dhabi,” jelas Maruarar di sela kunjungannya ke Rusun Pasar Rumput, Kamis, 28 November 2024.

Kata dia lagi, mendapatkan kepercayaan investor asing bukanlah hal yang mudah. Pemerintah akan berkomitmen untuk memberikan kepastian hukum dan menjaga stabilitas nasional. Selain itu, ia menyoroti potensi pasar properti di Indonesia, mengingat backlog kebutuhan rumah yang masih mencapai 9,9 juta unit.

“Kepercayaan publik kepada Presiden Prabowo yang tinggi menjadi salah satu faktor kunci. Investor selalu mempertimbangkan keamanan dan stabilitas. Oleh karena itu, memastikan stabilitas Indonesia menjadi prioritas utama,” pungkasnya.(*)