Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Menanti Gurihnya Pembagian Saham Bonus KEJU: Cek Fundamental

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 13 December 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Menanti Gurihnya Pembagian Saham Bonus KEJU: Cek Fundamental

KABARBURSA.COM - PT Mulia Raya Boga Tbk (KEJU) mengumumkan rencana untuk melakukan pembagian saham bonus yang nilainya mencapai Rp206,25 miliar. Saham bonus tersebut bersumber dari tambahan modal disetor atau agio saham.

Perusahaan menetapkan rasio pembagian saham bonus sebesar 4:11, yang berarti pemegang 4 saham lama akan menerima 11 saham baru. Dengan rencana ini, jumlah saham baru yang akan diterbitkan bisa mencapai maksimal 4,125 miliar lembar, sehingga setelah distribusi tersebut, total saham perusahaan akan menjadi sebanyak 5,625 miliar lembar.

Dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat, 13 Desember 2024, rencana pembagian saham bonus ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan PT Mulia Raya Boga Tbk serta meningkatkan likuiditas saham perusahaan di pasar. Dengan langkah ini, KEJU berharap dapat memberikan manfaat tambahan bagi pemegang saham sekaligus memperkuat perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.

Secara lebih spesifik, manajemen KEJU percaya langkah ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja dan perkembangan saham perusahaan dalam jangka panjang.

Untuk jadwal pelaksanaan distribusi saham bonus ini, ada beberapa tanggal penting yang sudah ditetapkan.

Pertama, Cum date di pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 27 Desember 2024, sementara di pasar tunai pada 2 Januari 2025. Selanjutnya, Ex date untuk pasar reguler dan negosiasi telah ditetapkan pada 30 Desember 2024, dan di pasar tunai pada 3 Januari 2025.

Adapun proses pencatatan atau recording date akan berlangsung pada 2 Januari 2025, sementara distribusi saham bonus kepada pemegang saham rencananya dilakukan pada 17 Januari 2025. Keputusan final mengenai jumlah dan rasio saham bonus ini akan diumumkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 17 Desember 2024.

Seiring dengan pengumuman ini, saham KEJU mengalami kenaikan sebesar Rp30 pada hari Jumat, 13 Desember 2024, menguat 2 persen dan diperdagangkan di harga Rp1.975 per lembar saham. Di sisi kepemilikan, mayoritas saham KEJU dimiliki oleh PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) dengan porsi sebesar 66,07 persen.

Diikuti oleh Pelican Co Ltd yang memiliki 18,13 persen, investor publik 8,21 persen, serta PT Tudung Putra Putri Jaya dengan 6,43 persen saham. Sisa kepemilikan lainnya di bawah 5 persen tersebar di tangan pemegang saham lainnya.

Langkah pembagian saham bonus yang diputuskan oleh manajemen KEJU merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan daya tarik perusahaan di pasar modal Indonesia. Dengan pembagian saham bonus yang cukup besar dan fokus pada penguatan struktur permodalan,

PT Mulia Raya Boga Tbk berharap bisa memperluas pangsa pasar dan menciptakan keuntungan lebih bagi pemegang sahamnya. Keputusan ini, jika sukses terlaksana, diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan sekaligus memberi dampak positif terhadap kinerja saham yang lebih likuid di bursa.

Buffett: KEJU Investasi Menarik

KEJU menunjukkan kinerja yang solid dengan berbagai rasio dan metrik keuangan yang menarik. Dimulai dengan valuasi, perusahaan ini memiliki rasio PE TTM sebesar 20,73, yang menunjukkan bahwa saham diperdagangkan pada harga 20,73 kali lipat laba yang diperoleh dalam 12 bulan terakhir.

Meskipun rasio ini lebih tinggi dibandingkan median PE rasio IHSG TTM yang hanya 7,23, ini bisa mencerminkan keyakinan pasar terhadap prospek pertumbuhan perusahaan yang kuat.

Keuangan perusahaan ini juga sangat sehat. Perusahaan menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang luar biasa dengan YoY growth pada pendapatan kuartal terakhir sebesar 29,43 persen, dengan pertumbuhan laba bersih yang mencolok, mencapai 211,84 persen.

Pertumbuhan pendapatan yang luar biasa ini menunjukkan efisiensi operasional yang tinggi dan kemampuan perusahaan untuk mengelola biaya secara efektif. Buffett selalu menekankan pentingnya memiliki bisnis yang dapat menghasilkan arus kas yang konsisten dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar seiring waktu, dan perusahaan ini tampaknya sangat baik dalam hal ini.

EBITDA yang mencapai Rp205 miliar rupiah dan arus kas operasi yang kuat sebesar 314 miliar rupiah membuktikan kemampuannya menghasilkan uang tunai.

Dari sisi solvabilitas, perusahaan menunjukkan likuiditas yang sehat dengan rasio lancar sebesar 3,26 dan rasio cepat sebesar 2,01, yang menunjukkan perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Ditambah lagi dengan Altman Z-Score yang sangat tinggi sebesar 9,75, menandakan risiko kebangkrutan yang rendah, yang menurut Buffett merupakan salah satu indikator dari perusahaan yang kuat dan stabil.

Posisi hutangnya juga rendah dengan total hutang hanya 3 miliar rupiah, yang berarti perusahaan mengelola risiko finansial dengan bijak. Adanya net cash position sebesar 226 miliar rupiah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menginvestasikan kembali dalam peluang pertumbuhan tanpa bergantung pada utang.

Profitabilitas Sangat Baik

Pengukuran profitabilitas perusahaan juga sangat baik dengan margin laba kotor sebesar 30,93 persen, margin laba operasional 17,38 persen, dan margin laba bersih 14,16 persen. Ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba dari penjualan secara efisien dan meningkatkan profitabilitasnya seiring waktu.

Sementara, Buffett umumnya lebih fokus pada daya saing jangka panjang, kualitas manajerial, dan kemampuan untuk mempertahankan margin keuntungan, perusahaan ini tampaknya berada dalam jalur yang tepat dalam hal menghasilkan laba yang menguntungkan.

Namun, yang paling menarik perhatian adalah faktor pertumbuhan. Pengembalian atas aset (ROA), ekuitas (ROE), dan modal yang diinvestasikan (ROIC) masing-masing berada di angka 16,05 persen, 20,49 persen, dan 25,48.

Angka-angka ini jauh lebih tinggi daripada rata-rata pasar, mencerminkan bisnis yang sangat efisien dalam menghasilkan keuntungan dari sumber daya yang dimiliki. Terlebih lagi, aliran kas bebas (free cash flow) yang positif, mencapai Rp217 miliar, memberikan fleksibilitas untuk ekspansi dan pembagian dividen, sebuah karakteristik yang sangat dihargai oleh Buffett dalam menganalisis potensi jangka panjang perusahaan.

Selain itu, manajemen perusahaan tampaknya juga memiliki strategi yang solid. Buffett selalu mengutamakan kemampuan manajemen dalam membuat keputusan yang bijaksana dan menjaga tujuan perusahaan tetap selaras dengan kepentingan pemegang saham. Perusahaan ini menunjukkan rasio pembayaran dividen sebesar 52,52 persen dengan dividen yield sebesar 2,68 persen.

Meskipun lebih fokus pada pertumbuhan jangka panjang, Buffett sering kali menghargai perusahaan yang membayar dividen secara berkelanjutan, karena hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki keuangan yang sehat dan profitabilitas yang cukup untuk mendukung kebutuhan pemegang saham.

Jika dilihat dari sisi kinerja harga saham, perusahaan ini juga menunjukkan kekuatan yang konsisten. Dengan kenaikan harga saham tahun ini yang mencapai 71 persen, dan kinerja jangka panjang yang sangat positif dengan kenaikan harga selama 5 tahun mencapai 120,67 persen, saham perusahaan ini mencerminkan antusiasme pasar terhadap masa depan yang cerah.

Jika tren ini berlanjut, harga saham ini bisa menjadi opsi investasi yang baik, terutama dengan harapan bahwa pertumbuhan berkelanjutan diikuti oleh stabilitas laba.

Melihat secara keseluruhan, berdasarkan prinsip investasi Buffett yang mengutamakan perusahaan dengan fundamental yang kuat, potensi pertumbuhan yang baik, dan valuasi yang wajar, saham perusahaan ini bisa dianggap sebagai investasi yang menarik.

Meskipun memiliki rasio PE yang relatif tinggi, kenyataannya perusahaan ini menunjukkan kualitas yang sangat baik dalam banyak aspek keuangan. Berdasarkan analisis ini, saham tersebut layak dipertimbangkan oleh investor yang mencari kombinasi antara stabilitas finansial, daya saing yang kuat, dan prospek pertumbuhan yang positif.

Jika harga saham sedikit terkoreksi atau bergerak mendekati area valuasi yang lebih masuk akal, maka perusahaan ini bisa menjadi peluang investasi yang lebih menarik bagi investor jangka panjang.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.