Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Tersulut Pertumbuhan Sektor Properti, Kentanix Siapkan IPO: Kisaran Harganya?

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 13 December 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Tersulut Pertumbuhan Sektor Properti, Kentanix Siapkan IPO: Kisaran Harganya?

KABARBURSA.COM - PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estate, akan melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 320.674.800 lembar saham kepada publik.

Dalam propektus e-ipo yang dirilis di Jakarta, Jumat, 13 Desember 2024, perusahaan ini menetapkan kisaran harga penawaran antara Rp312 hingga Rp468 per lembar saham, yang mencerminkan sekitar 15 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Penawaran saham ini bertujuan untuk menarik investasi publik dan meningkatkan modal perusahaan. Dengan kisaran harga yang ditawarkan, nilai total dari IPO diperkirakan mencapai Rp150,08 miliar, yang didapat dari penjualan seluruh jumlah saham yang ditawarkan.

Masa penawaran awal atau book building dimulai pada 13 Desember hingga 20 Desember 2024. Ini memberi kesempatan bagi investor untuk memesan saham sebelum penawaran umum perdana resmi dilaksanakan.

Dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan oleh perusahaan untuk berbagai keperluan. Sekitar 59,42 persen dari dana tersebut direncanakan untuk meningkatkan modal kerja perusahaan, sedangkan sekitar 27,84 persen akan disalurkan sebagai setoran modal kepada Sub-Pengembangan Bisnis (SPB).

Adapun penggunaan dana difokuskan untuk membangun infrastruktur, termasuk kegiatan cut and fill (perataan tanah), serta proyek pembangunan perumahan yang telah ada sebelumnya. Sisanya, yaitu sekitar 12,74 persen, akan digunakan untuk mendukung biaya operasional perusahaan, meliputi kegiatan marketing dan biaya proyek yang diperlukan untuk menjalankan operasional kantor di lokasi-lokasi proyek.

Meskipun perusahaan berambisi besar dalam melakukan ekspansi dengan IPO ini, dalam laporan keuangan terbarunya per Juni 2024, KSIX mencatatkan kerugian sebesar Rp4,2 miliar. Angka ini mengalami peningkatan kerugian dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp3,25 miliar.

Ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki prospek jangka panjang, perusahaan masih menghadapi tantangan dalam hal manajemen biaya dan efisiensi operasional.

Jika IPO ini berhasil, PT Kentanix Supra International Tbk berencana untuk melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 8 Januari 2025, setelah melalui serangkaian tahapan penawaran umum yang dilaksanakan pada periode 2 hingga 6 Januari 2025.

Proses selanjutnya, termasuk penjatahan saham dan distribusi elektronik, akan dilaksanakan pada 6 dan 7 Januari 2025, menjelang pencatatan perdana di bursa. Penjamin pelaksana emisi untuk IPO ini adalah PT UOB Kay Hian Sekuritas, yang diharapkan akan membantu mendorong keberhasilan proses ini.

Dengan IPO ini, KSIX berharap dapat memperkuat fundamental dan memperluas peluang pengembangan dalam industri properti Indonesia yang terus berkembang. Meski terdapat risiko akibat kerugian yang tercatat di tahun-tahun sebelumnya, investor yang melihat potensi pertumbuhan perusahaan dalam sektor properti mungkin akan tertarik dengan harga saham yang relatif terjangkau dibandingkan dengan valuasi pasar di sektor ini.

Tentunya, kesuksesan IPO ini akan sangat bergantung pada bagaimana perusahaan mampu menunjukkan perbaikan dalam kinerja finansial dan efektivitas penggunaan dana hasil IPO untuk menciptakan nilai tambah.

China Terlibat Proyek

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menyebut salah satu perusahaan asal China berminat terlibat dalam proyek pembangunan 3 juta rumah. Perusahaan tersebut bahkan sesumbar mampu membangun rumah hingga satu juta unit secara mandiri.

“China memperlihatkan kapasitas luar biasa dalam pembangunan. Salah satu perusahaan mereka mampu membangun satu juta rumah sendiri,” ujar Fahri Hamzah di Jakarta, Rabu, 11 Desember 2024.

Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa pendanaan untuk program 3 juta rumah ini akan melibatkan lima negara, yaitu Uni Emirat Arab, Qatar, China, India, dan Singapura.

“Program perumahan ini mendapat dukungan dari Abu Dhabi (UEA), Qatar, China, India, dan Singapura,” kata Hashim di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.

Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan bahwa pemerintah terus melakukan pendekatan intensif dengan para calon investor asing guna memastikan keberhasilan program ini. Market sounding telah dilakukan di berbagai negara, termasuk China dan Uni Emirat Arab.

“Saya sudah meminta Pak Wamen Fahri Hamzah untuk fokus memperkenalkan program 3 juta rumah ini, mulai dari Republik Rakyat China hingga Abu Dhabi,” jelas Maruarar di sela kunjungannya ke Rusun Pasar Rumput, Kamis, 28 November 2024.

Kata dia lagi, mendapatkan kepercayaan investor asing bukanlah hal yang mudah. Pemerintah akan berkomitmen untuk memberikan kepastian hukum dan menjaga stabilitas nasional. Selain itu, ia menyoroti potensi pasar properti di Indonesia, mengingat backlog kebutuhan rumah yang masih mencapai 9,9 juta unit.

“Kepercayaan publik kepada Presiden Prabowo yang tinggi menjadi salah satu faktor kunci. Investor selalu mempertimbangkan keamanan dan stabilitas. Oleh karena itu, memastikan stabilitas Indonesia menjadi prioritas utama,” pungkasnya.(*)