Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Menko Airlangga Inginkan Transparansi Pasar Modal Indonesia

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 13 December 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
Menko Airlangga Inginkan Transparansi Pasar Modal Indonesia

KABARBURSA.COM - Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menginginkan adanya transparansi dalam pasar modal Indonesia. Keinginannya ini adalah sebuah bentuk tanggapan atas pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut investasi saham di pasar modal sebagai perjudian.

Airlangga berpendapat, pasar modal Indonesia harus lebih transparan agar investasi saham tidak dianggap sebagai bentuk perjudian.

"Pasar modal harus lebih transparan dan tidak boleh dikuasai oleh pihak-pihak yang bisa merekayasa harga saham untuk meraih keuntungan," ujar Airlangga saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pada Jumat, 13 Desember 2024.

Dia menegaskan bahwa tindakan manipulasi seperti "penggorengan saham" dapat merugikan para investor dengan menciptakan pergerakan harga yang tidak wajar. Lebih lanjut, dia mengingatkan agar kondisi serupa dengan permasalahan sejumlah perusahaan asuransi yang tidak sehat, tidak terulang lagi.

"Jika hal ini dapat dihindari, maka investasi saham di pasar modal tidak akan lagi dipandang berbeda dengan jenis investasi lainnya," katanya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya pada Pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah 2024, yang disiarkan secara virtual pada Rabu, 4 Desember 2024, mengungkapkan pandangannya tentang pasar modal. Ia menyebutkan bahwa bagi masyarakat kecil, investasi saham sering kali dianggap seperti perjudian, di mana yang sering menang adalah para "bandar besar," sementara individu dengan modal terbatas sulit memperoleh keuntungan.

Prabowo juga mengungkapkan pengalaman pribadi terkait ancaman terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dianggap oleh beberapa pihak bisa melemahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Ada ancaman ke ekonomi, yang menyatakan bahwa karena gagasan makan bergizi, IHSG bisa turun. Saya jawab saja, saya tidak punya saham, dan masyarakat desa pun kebanyakan tidak terlibat dalam saham. Yang terdampak adalah pemain bursa," ucap dia.

Prabowo menekankan bahwa meskipun pelemahan IHSG dapat mempengaruhi pasar saham, hal tersebut tidak berdampak langsung kepada mayoritas masyarakat Indonesia, yang tidak terlibat dalam investasi saham.

BEI: Ambil Keputusan Secara Rasional

Bursa Efek Indonesia (BEI) angkat bicara mengenai pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti kesulitan masyarakat kecil dengan modal terbatas untuk meraih keuntungan besar dalam investasi saham di pasar modal.

Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik, menyatakan setuju dengan pandangan Presiden Prabowo.

"Saya sangat sepakat dengan pesan yang disampaikan oleh Bapak Presiden," ungkap Jeffrey dalam pesan singkat yang diterima Kabarbursa.com pada Rabu, 4 Desember 2024.

Jeffrey menekankan pentingnya bagi investor untuk mengambil keputusan yang rasional dengan memperhatikan fundamental perusahaan. Menurutnya, keputusan berinvestasi yang hanya berdasarkan rekomendasi influencer atau rumus tertentu, tanpa memahami dasar fundamental saham yang akan dibeli, bukanlah pilihan yang bijak.

"Penting untuk memahami dengan cermat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja saham sebelum melakukan investasi," ujarnya.

Pertumbuhan Signifikan Investor Indonesia

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pertumbuhan signifikan jumlah investor di Indonesia hingga November 2024. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, menyebutkan jumlah investor yang tercatat menggunakan Single Investor Identification (SID) telah meningkat sebanyak 2,21 juta, membawa total SID menjadi lebih dari 14 juta.

"Jumlah SID saat ini telah melampaui 14 juta," kata Inarno dalam acara Capital Market Summit & Expo 2024 (CMSE 2024) yang berlangsung di Jakarta pada Kamis, 7 November 2024.

Inarno menjelaskan bahwa sebanyak 55 persen dari penambahan SID tersebut terdiri dari investor berusia muda di bawah 30 tahun. Hal ini menandakan masih tingginya minat serta kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal Indonesia, terutama di kalangan generasi muda.

Di sisi lain, pada 6 November 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan sebesar 1,53 persen, dengan angka year-to-date (YTD) mencapai 7.383 poin. Kapitalisasi pasar Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang pesat, dengan total kapitalisasi yang mencapai Rp12.356 triliun pada periode yang sama.

“Peningkatan ini mencerminkan semakin kuatnya minat dan kepercayaan dari investor, baik domestik maupun asing, terhadap potensi ekonomi Indonesia,” ungkap Inarno.

Inarno juga mengungkapkan bahwa OJK terus berupaya menjaga stabilitas pasar modal melalui kolaborasi erat dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

"OJK akan terus memperkuat pengawasan dan penegakan hukum, serta menjalin kerja sama yang lebih solid dengan berbagai pihak untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan pasar modal," kata Inarno.

Selain itu, OJK mengeluarkan berbagai kebijakan untuk memperkuat kewenangan dan mengurangi volatilitas pasar, meningkatkan variasi produk, serta memberikan perlindungan bagi investor.(*)