KABARBURSA.COM - PT Smartfren Telecom Tbk berkode saham FREN, akan segera melakukan delisting pasca resmi bergabung atau merger dengan XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smart Telecom. Delisting adalah proses penghapusan pencatatan saham suatu perusahaan dari bursa efek, sehingga saham perusahaan tersebut tidak lagi diperdagangkan di pasar saham.
Direktur FREN Antony Susilo, dalam keterbukaan informasinya, Rabu, 11 Desember 2024, menjelaskan bahwa para pemegang saham FREN tidak perlu khawatir atas rencana delisting ini. Menurut Antony, para investor memiliki opsi untuk mengonversi kepemilikan saham FREN menjadi saham EXCL sesuai dengan rasio yang telah diatur dalam dokumen keterbukaan informasi.
Adapun merger ini akan menyatukan tiga entitas besar dalam industri telekomunikasi Indonesia menjadi satu perusahaan dengan nama baru, XLSmart.
Proses merger ini melibatkan nilai gabungan yang mencapai lebih dari Rp104 triliun atau sekitar USD6,5 miliar. Dengan skala ini, merger antara XL Axiata, Smartfren, dan Smart Telcom diharapkan memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan konektivitas digital di Indonesia dan kawasan ASEAN.
Group Chief Executive Officer Axiata Group Vivek Sood, menyatakan bahwa merger ini merupakan langkah penting untuk menjawab tantangan kesenjangan digital di Indonesia, sebuah negara kepulauan yang memiliki kebutuhan infrastruktur telekomunikasi yang unik.
Melalui integrasi ini, XLSmart akan dapat memperluas cakupan jaringan dan meningkatkan kualitas layanan. Selain itu, perusahaan ini juga akan menghadirkan berbagai pilihan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Sood menambahkan bahwa Axiata memiliki pengalaman dalam mengeksekusi merger yang sukses dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, sehingga keahlian tersebut akan diterapkan pada penggabungan XLSmart.
Menurut data Bursa Efek Indonesia, FREN saat ini memiliki 476,7 miliar saham yang tersebar di tangan pengendali maupun investor ritel. Dengan merger ini, para pemegang saham FREN akan menjadi bagian dari komunitas pemegang saham XL Axiata yang lebih besar, memperkuat posisi perusahaan sebagai salah satu pemain utama di sektor telekomunikasi nasional.
Langkah ini juga diyakini akan membawa perubahan besar pada lanskap telekomunikasi di Indonesia, menjadikan XLSmart sebagai pendorong utama transformasi digital di masa depan.
Menurut dokumen resmi yang diterbitkan pada Rabu, 11 Desember 2024, jika tidak ada kendala yang muncul, penggabungan usaha ini dijadwalkan akan efektif mulai 15 April 2025.
Dengan penggabungan ini, diharapkan XLSmart Telecom Sejahtera dapat memberikan layanan telekomunikasi yang lebih terintegrasi dan efisien, sekaligus memperkuat daya saing di pasar.
Penggabungan ini menjadi langkah strategis untuk menyatukan kekuatan XL Axiata sebagai salah satu pemain besar telekomunikasi dengan jangkauan luas di Indonesia dan Smartfren sebagai penyedia layanan berbasis data yang inovatif. Kombinasi sumber daya ini diharapkan dapat menciptakan efisiensi operasional, mempercepat pengembangan infrastruktur digital, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Merger ini tidak hanya menjadi langkah bisnis yang signifikan tetapi juga mencerminkan tren konsolidasi yang semakin berkembang di industri telekomunikasi global. Dengan entitas baru yang lebih kuat secara finansial dan operasional, XLSmart Telecom Sejahtera diproyeksikan mampu bersaing di era digital yang semakin kompleks dan menuntut.
Langkah besar ini menunjukkan komitmen XL Axiata dan Smartfren untuk terus memberikan kontribusi bagi transformasi digital Indonesia, sekaligus memperkuat posisi mereka di pasar telekomunikasi domestik maupun regional.
Sebelum penggabungan, EXCL berada di bawah kendali Anchor melalui kepemilikan tidak langsung sebesar 100 persen di Axiata Investments, pemegang saham mayoritas EXCL. Sementara itu, Smartfren Telecom dikendalikan oleh Stellar, dengan Franky Oesman Widjaja sebagai pemilik manfaat utama. Smart Telecom juga berada di bawah kendali Smartfren dengan pemilik manfaat yang sama.
Setelah penggabungan tuntas, XLSmart Telecom Sejahtera akan memiliki dua pengendali utama, yakni Anchor dan Stellar. Axiata Investments akan memegang sekitar 34,8 persen kepemilikan di entitas baru ini, sementara Stellar akan menguasai 34,82 persen sahamnya. Hal ini mencerminkan pembagian kepemilikan yang setara antara kedua grup besar tersebut.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip Rabu, 11 Desember 2024, industri telekomunikasi Indonesia sedang menyaksikan langkah strategis besar melalui penggabungan usaha antara PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telecom. Ketiga entitas ini akan melebur menjadi satu perusahaan baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. Penggabungan ini menjanjikan sinergi kekuatan teknologi, jaringan, dan sumber daya untuk menghadirkan layanan telekomunikasi yang lebih baik di Tanah Air.
Sebagai bagian dari proses merger ini, XL Axiata akan menjadi perusahaan penerima penggabungan. Dengan demikian, dua entitas milik taipan Franky Oesman Widjaja, yakni Smartfren Telecom dan Smart Telecom, akan dibubarkan berdasarkan hukum, setelah merger rampung.(*)