Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Boy Thohir Disebut Sombong dan Pongah

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 31 January 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Boy Thohir Disebut Sombong dan Pongah

KABARBURSA.COM - Ekonom Senior Faisal Basri, mengeluarkan kritik terhadap pernyataan pengusaha Boy Thohir yang menyatakan bahwa sekitar 30{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} pengusaha di Indonesia mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Kritik tersebut disampaikan dalam acara peluncuran skor Indeks Persepsi Korupsi 2023 Indonesia di JW Marriot, Jakarta Selatan, pada Selasa (30/1/2024).

Faisal Basri menganggap pernyataan Boy Thohir sebagai tindakan yang sombong dan pongah. Dalam acara tersebut, Faisal menyampaikan, "Kesombongan Boy Thohir itu harus dilawan dan diingatkan dan harus dimiskinkan kalau dia kalah. Dengan beradab, bukan dengan balas dendam." cetusnya.

Ia menekankan perlunya menanggapi kesombongan Boy Thohir dengan keadaban dan mengikuti aturan main yang seharusnya, yang dianggapnya sebagai penyebab kesombongan tersebut.

Faisal Basri juga mengomentari keuntungan yang dinikmati oleh Boy Thohir dari ekspor batu bara sejak tahun 2012, yang dipicu oleh kenaikan harga komoditas tersebut. Faisal menyebutkan bahwa pendapatan Boy Thohir dari sektor batubara mencapai Rp 1.000 triliun, namun negara tidak menerima pajak apa pun dari ekspor tersebut. Ia mengemukakan perbandingan dengan negara lain seperti Amerika Serikat yang menerapkan pajak windfall profit dari komoditas unggulan.

Faisal Basri menambahkan, "Negara 1 sen pun tidak ambil dari windfall profit itu sebagaimana Australia, Amerika Serikat, seluruh negara Uni Eropa dan beberapa negara berkembang seperti Mongolia menerapkan windfall tax. Indonesia? Zero. Karena ancang-ancang untuk modal pemilu ini, sehingga dia bisa pongah seperti tadi." ungkapnya.

Menurutnya, konflik kepentingan seperti ini menyebabkan stagnansi dan penurunan indeks persepsi korupsi di Indonesia, yang mencapai skor 34 pada tahun 2023.