KABARBURSA.COM - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) bersiap mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Desember 2024.
Dengan merek dagang "MR.D.I.Y.", perseroan telah menjadi salah satu nama terkemuka di sektor perdagangan ritel kebutuhan rumah tangga. Keberadaan MR.D.I.Y. yang menjangkau berbagai daerah di Indonesia, menjadi keunggulan strategis yang membuat perusahaan ini menarik untuk diikuti.
Seiring dengan visinya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat, MDIY terus memperluas jaringannya. Hingga Juni 2024, perusahaan telah memiliki 834 toko yang tersebar di seluruh nusantara.
Menariknya, mayoritas toko ini, sebesar 59 persen, berada di luar Pulau Jawa. Ini mencerminkan fokus perusahaan untuk mendekatkan produk ke daerah-daerah di luar pusat ekonomi utama.
Begitu pula dalam hal kontribusi pendapatan yang dominan dari luar Jawa, sebesar 66 persen pada paruh pertama 2024, dibandingkan kontribusi dari Jawa sebesar 34 persen.
Pertumbuhan penjualan pada toko-toko yang sudah ada (same-store sales growth) yang mencapai 11 persen di semester pertama 2024 menunjukkan kemampuan perusahaan untuk terus mempertahankan daya tarik produk dan layanannya.
Melalui penawaran umum perdana saham (IPO), PT Daya Intiguna Yasa Tbk menawarkan 2,51 miliar lembar saham dengan harga penawaran antara Rp1.650 hingga Rp1.870 per saham.
Dengan target perolehan dana sebesar Rp4,1 hingga Rp4,7 triliun, kapitalisasi pasar perusahaan diperkirakan akan mencapai Rp41,6 hingga Rp47,1 triliun.
Rencana penggunaan dana hasil IPO telah ditetapkan secara strategis, di mana 60 persen akan dialokasikan untuk membayar sebagian pokok utang kepada Bank CIMB, 30 persen untuk pembukaan dan perlengkapan toko baru, serta 10 persen untuk mendukung modal kerja operasional. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi keuangan perusahaan sekaligus mempercepat ekspansi usaha.
Struktur kepemilikan saham perusahaan juga menarik untuk dicermati. Sebagian besar saham dimiliki oleh Azara Alpina Sdn Bhd sebesar 85,71 persen, sementara masyarakat umum akan memiliki porsi sebesar 10 persen setelah IPO.
Kepemilikan ini mencerminkan kepercayaan yang kuat dari pemegang saham utama terhadap prospek perusahaan, sekaligus memberikan kesempatan bagi investor publik untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan perusahaan.
Secara finansial, MDIY telah menunjukkan performa yang luar biasa. Dalam lima tahun terakhir, pendapatan dan laba bersih perusahaan terus mengalami peningkatan signifikan.
Hal ini terlihat dari pertumbuhan pendapatan sebesar 148 persen pada 2021 hingga mencapai 92,5 persen pada semester pertama 2024. Di sisi lain, total aset perusahaan diproyeksikan melonjak dari Rp2,799 triliun pada 2022 menjadi Rp9,555 triliun setelah IPO. Kinerja ini menegaskan kekuatan fundamental perusahaan yang terus berkembang.
Namun, valuasi perusahaan juga menjadi salah satu aspek yang patut diperhatikan. Dengan rasio price-to-earnings (P/E) di kisaran 56,5 hingga 64,0 kali dan price-to-book value (P/BV) 6,6 hingga 6,9 kali, valuasi MDIY jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitornya seperti PT Ace Hardware Tbk (ACES) yang memiliki P/E sebesar 15,5 kali dan P/BV 2,2 kali.
Meskipun demikian, valuasi yang tinggi ini mencerminkan ekspektasi pasar terhadap potensi pertumbuhan yang lebih besar dari MDIY.
Kompetitor utama MDIY, seperti Miniso, Niceso, dan Oh! Some, masih belum terdaftar di bursa saham, sehingga sulit untuk membandingkan langsung kinerjanya. Namun, keunggulan MDIY dalam jaringan toko yang luas dan strategi penetrasi pasar yang kuat memberikan perusahaan ini posisi kompetitif yang menguntungkan.
Secara keseluruhan, PT Daya Intiguna Yasa Tbk menawarkan potensi investasi yang menarik bagi calon pemegang saham. Dengan jaringan toko yang terus berkembang, kontribusi pendapatan yang kuat dari luar Jawa, serta kinerja keuangan yang solid, MDIY siap memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri ritel Indonesia.
Namun, investor tetap perlu mempertimbangkan valuasi perusahaan yang relatif tinggi dibandingkan kompetitor. Kombinasi strategi ekspansi, penguatan keuangan, dan peluang pertumbuhan di masa depan menjadikan MDIY sebagai salah satu IPO yang patut diperhatikan pada akhir 2024.
Kehadiran MDIY di Bursa membawa banyak spekulasi dari analis. Analyst Stocknow.id Abdul Haq Al Faruqy, mengatakan langkah MR DIY untuk melantai di Bursa bisa memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan perusahaan. Dia yakin sejumlah manfaat bakal didapat, seperti meningkatnya laba bersih.
“Dengan adanya IPO ini, maka potensi ekspansi akan meningkat, begitu pula dengan potensi peningkatan laba bersih,” kata Abdul kepada Kabarbursa.com, Selasa, 3 Desember 2024.
Abdul menyampaikan, kinerja MR DIY per semester I 2024 bisa dibilang meyakinkan. Kemudian, pada enam bulan pertama tahun ini, revenue MR DIY menyentuh Rp3,2 triliun, meningkat 92 persen pada periode yang sama tahun 2023.
Sementara untuk net income, kata Abdul, MR DIY meraup Rp532 miliar, melonjak 228 persen dibanding periode serupa tahun lalu.
“Sehingga memang untuk proyeksi saya terkait dengan net income di full year 2024 dengan menggunakan trailing 12 months itu di angka Rp691 miliar atau meningkat 115 persen dari full year 2023,” jelas dia.
Bahkan, Abdul menyatakan jika perusahaan yang berfokus pada penjualan barang rumah tangga ini bisa disetarakan dengan emiten besar seperti ACES.
Akan tetapi, terdapat perbedaan dari dua emiten tersebut. Menurutnya, jika ACES membidik masyarakat menengah hingga menengah atas, lain halnya dengan MR DIY yang menargetkan masyarakat menengah dan menengah bawah.
“Masyarakat menengah hingga menengah ke bawah itu kemungkinan besar akan memilih MR DIY,” ungkapnya.
Adapun hingga kini MR DIY telah memiliki 824 toko yang tersebar di penjuru Indonesia. Abdul menyebut, sebaran toko itu berupa independen sendiri ataupun toko di dalam mall-mall besar di tanah air.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.