KABARBURSA.COM – PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) melalui anak usahanya PT Humpuss Transportasi Curah (HTC) menambah tiga unit kapal yang terdiri dari dua kapal tugboat berkapasitas 2.000 HP dan 1.600 HP serta satu kapal berukuran 300 feet.
Kapal Tugboat 2.000 HP dan 1.600 HP tersebut digunakan untuk menangani penarikan kapal di perairan. Sedangkan untuk kapal dengan barge 300 feat bakal digunakan untuk pengangkutan kargo berkapasitas besar untuk meningkatkan operasional di area dengan akses terbatas.
Tiga kapal baru yang akan dioperasikan pada awal 2025 ini sejalan dengan komitmen perseroan mendukung pengembangan ekonomi di wilayah Timur serta mendukung visi pemerintah memperkuat konektivitas antar pulau dan meningkatkan daya saing logistik nasional.
Selain menambah kekuatan armada, tiga buah kapal tersebut bakal digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang, khususnya untuk wilayah timur Indonesia.
Direktur Utama PT Humpuss Maritim Internasional Tbk, Tirta Hidayat, mengatakan pembelian armada di penghujung tahun ini merupakan upaya mendukung pemenuhan permintaan di pasar wilayah timur Indonesia, yang terus menunjukkan pertumbuhan signifikan di sektor logistik maritim.
“Tambahan armada ini akan memperkuat kemampuan HTC, anak usaha kami dalam melayani operasional pelabuhan di kawasan tersebut,” kata Tirta dalam keterangan tertulis, Senin, 9 Desember 2024.
Pengadaan kapal ini merupakan penutup realisasi belanja modal pada tahun 2024. Adapun total realisasi capex HUMI tahun ini meningkat dari rencana awal 9 kapal, menjadi 10 kapal.
Tirta menyebut, realisasi capex 2024 yang jumlahnya di luar target sebagai bentuk komitmen mendukung kebutuhan pasar yang dinamis serta memperkuat posisi HUMI dalam menjadi solusi logistik di wilayah Indonesia Timur.
Secara investasi, realisasi capex tahun ini tidak mencapai target karena batalnya pembelian kapal LNG dengan nilai investasi yang signifikan “Meskipun pembelian kapal LNG batal terealisasi, kami tetap konsisten dengan visi untuk memperkuat layanan kami di sektor logistik maritime,” jelasnya.
Kendati demikian, HUMI optimistis jika penambahan armada ini bakal meningkatkan kapasitas layanan dan efisiensi operasional serta meningkatkan kepuasan pelanggan.
HUMI melalui anak usahanya PT Hutama Trans Kontinental (Matrako), sebelumnya mengakuisisi satu unit kapal oil tanker sebagai bagian dari strategi memperluas kapasitas dan mendukung pengembangan usaha di industri energi.
Berdasarkan pernyataan resmi yang dirilis Jumat, 15 November 2024, akuisisi kapal ini diharapkan dapat memperkuat posisi HUMI di sektor pelayaran dan logistik, khususnya dalam memenuhi permintaan transportasi minyak yang terus meningkat.
Kapal oil tanker bernama MT Anargya I dengan kapasitas 7.063,5 deadweight tonnage (DWT) akan mendukung komitmen HUMI terhadap operasi yang berkelanjutan. Dengan tambahan armada ini, HUMI dapat menawarkan solusi transportasi minyak yang lebih efektif bagi pelanggan di sektor energi.
“Akuisisi kapal oil tanker ini merupakan bagian dari rencana penambahan aset pada tahun 2024 untuk memperkuat layanan di sektor transportasi energi. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi operasional guna memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik serta mendukung pertumbuhan industri energi di Indonesia,” kata Tirta.
Selain itu, dengan hadirnya MT Anargya I, HUMI berencana meningkatkan kapasitas pengangkutan minyak dan produk energi lainnya serta memperluas jangkauan operasionalnya.
“MT Anargya I dilengkapi dengan cargo tank berlapis epoxy coating dan tiga pompa, yang memungkinkan kapal ini memuat tiga jenis kargo sekaligus. Kapal ini juga memiliki heating coil sehingga dapat mengangkut produk minyak sawit seperti CPO, Olein, dan Palm Stearin,” tambah Tirta.
Saat ini, MT Anargya I telah berkontrak dengan PT Pertamina International Shipping, sehingga kapal ini langsung terutilisasi penuh secara komersial. Langkah ini menegaskan komitmen HUMI dalam mendukung pengembangan usaha melalui program peremajaan kapal dan investasi yang berfokus pada pemenuhan standar keberlanjutan dan keselamatan operasional.
HUMI juga berkomitmen menjaga pelaksanaan Plan Maintenance System (PMS) yang baik dan benar sebagai bagian dari program Operational Excellence untuk menjamin kepuasan pelanggan, mempertahankan kepercayaan, dan memperbesar peluang kerja sama untuk proyek-proyek baru di masa mendatang.
Sepanjang 2024, HUMI mencatatkan kinerja keuangan yang meskipun terjadi penurunan laba bersih dibanding tahun sebelumnya. Perusahaan pelayaran ini melaporkan laba bersih (net income) untuk kuartal III 2024 sebesar Rp40 miliar, turun dari Rp59 miliar pada kuartal I dan Rp47 miliar pada kuartal II.
Dengan capaian ini, laba bersih tahunan diproyeksikan sebesar Rp165 miliar, lebih rendah dibandingkan realisasi 2023 sebesar Rp196 miliar.
Meskipun laba bersih turun, pendapatan (revenue) HUMI menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pada kuartal III 2024, perusahaan berhasil meraih pendapatan Rp133 miliar. Tren ini menunjukkan perbaikan dari kuartal sebelumnya dan diperkirakan akan menopang kinerja hingga akhir tahun.
Sementara itu, laba per saham atau earnings per share (EPS) mencerminkan tren serupa. Penurunan EPS kuartalan mencatatkan angka Rp2,21 untuk kuartal III, setelah sebelumnya mencatatkan Rp3,27 di kuartal I dan Rp2,60 di kuartal II. Penurunan ini sejalan dengan strategi pengeluaran belanja modal (Capex) HUMI, terutama untuk pengadaan tiga unit kapal baru sebagai bagian dari ekspansi armada.
Dengan realisasi belanja modal yang agresif, HUMI menambah total armada menjadi 10 unit kapal sepanjang 2024. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan operasional di tahun-tahun mendatang.
Dari sisi pasar, HUMI mencatat kapitalisasi pasar sebesar Rp920 miliar dengan nilai enterprise mencapai Rp1,89 triliun. Dengan jumlah saham beredar sebanyak 18,05 miliar lembar, HUMI masih memiliki potensi pertumbuhan yang menarik di sektor maritim, terutama jika permintaan jasa pengangkutan meningkat.(*)