Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Rambah Logam Mulia, Peluang Cuan Segar SGER di 2025

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 07 December 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Rambah Logam Mulia, Peluang Cuan Segar SGER di 2025

KABARBURSA.COM - Tahun 2025 diprediksi akan penuh kejutan. Namun, logam mulia masih menjadi pilihan menarik sebagai aset save haven.

PT Sumber Global Energy Tbk atau SGER melihat itu sebagai peluang segar untuk berusaha di 2025. Karenanya, perusahaan yang sebelumnya berfokus pada sektor batu bara ini mengambil langkah strategis dengan merambah bisnis baru di sektor perdagangan komoditas mineral logam.

Diversifikasi ini dilakukan melalui anak perusahaannya, Hineni Resources, yang berbasis di Singapura. Hineni Resources, yang sepenuhnya dimiliki oleh SGER sejak pendiriannya pada 2021, kini tengah membangun fondasi bisnis trading logam untuk memperluas cakupan pasar dan mendukung transisi energi global.

Direktur Utama SGER Welly Thomas, menyatakan bahwa diversifikasi ini adalah langkah penting untuk memperluas jangkauan pasar SGER, khususnya dalam sektor komoditas yang memiliki peran krusial dalam transisi energi bersih seperti perak dan tembaga.

Menurut Welly, pengembangan bisnis ini juga dirancang untuk mengubah model bisnis SGER menjadi lebih beragam, sehingga tidak hanya bergantung pada perdagangan batu bara. Dengan pengalaman manajemen Hineni Resources, SGER optimis dapat memperluas portofolionya di seluruh pasar komoditas sambil terus mencari sumber pendapatan baru.

Ia menekankan pentingnya logam seperti perak dan tembaga dalam mendukung industri masa depan, termasuk baterai, energi surya, dan transportasi listrik. Strategi ini sejalan dengan visi jangka panjang perusahaan untuk mendukung transisi menuju energi bersih.

Sementara itu, Managing Director Hineni Resources Singapore Ken Sauer, menambahkan bahwa dengan meningkatnya kebutuhan logam dalam sektor energi terbarukan dan teknologi, SGER berada dalam posisi strategis untuk memenuhi permintaan global sekaligus mendiversifikasi portofolio komoditasnya.

Saat ini, pendapatan SGER masih didominasi oleh perdagangan batu bara, dengan kontribusi sebesar Rp10,65 triliun pada kuartal III-2024, naik 12,84 persen dari periode yang sama tahun lalu. Pendapatan nikel perusahaan juga mencatat lonjakan signifikan sebesar 211,96 persen menjadi Rp228,52 miliar.

Secara keseluruhan, SGER berhasil membukukan pendapatan Rp10,88 triliun hingga kuartal III-2024, meningkat 14,30 persen dibandingkan Rp9,52 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Langkah diversifikasi ke sektor komoditas logam ini diharapkan dapat memperkuat posisi SGER sebagai pemain utama di industri komoditas global, sekaligus mengamankan keberlanjutan bisnisnya di masa depan.

Dengan fokus pada peluang baru di pasar logam, SGER menunjukkan komitmen untuk mendukung pertumbuhan sektor energi bersih dan memperluas jangkauan bisnisnya ke skala internasional.

Ekspansi ke Filipina

PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam pasar batu bara internasional dengan melakukan ekspansi ke Filipina.

Pada 25 November 2024, SGER menandatangani kontrak penjualan dengan Minergy Power Corporation (MPC), anak perusahaan Mindanao Energy Systems Inc yang mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Balingasag, Provinsi Misamis Oriental, Filipina.

Nilai kontrak yang dihasilkan dari kerja sama itu tercatat sebesar USD10,94 juta, atau sekitar Rp173 miliar. Penandatanganan kontrak ini sekaligus menandakan langkah strategis perusahaan untuk memperluas pasar luar negeri dan memenuhi permintaan batu bara yang belakangan terus berkembang di Asia Tenggara.

Corporate Secretary Sumber Global Energ, Michael Harold, mengatakan kontrak dengan MPC ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk mengoptimalkan potensi pasar batu bara di Filipina. Diketahui, Filipina adalah sebuah negara yang sangat bergantung pada sumber energi fosil ini untuk pembangkit listrik.

Lebih dari setengah kebutuhan energi Filipina dipenuhi oleh batu bara dan dengan pertumbuhan ekonomi serta urbanisasi yang pesat, permintaan energi di negara tersebut diperkirakan akan terus meningkat.

Michael menambahkan, meskipun ada transisi menuju energi bersih, batu bara tetap akan memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan pasokan energi di Filipina dalam jangka panjang.

PLTU Balingasag yang dikelola oleh MPC memiliki kapasitas sebesar 3 x 55 megawatt (MW), yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Mindanao, bagian selatan Filipina. Dengan adanya kontrak pasokan batu bara ini, SGER berperan aktif dalam mendukung upaya Filipina untuk menjaga kelangsungan pasokan energi di wilayah tersebut.

Selain Filipina, SGER juga telah meraih kesuksesan serupa di pasar Vietnam, di mana perusahaan berhasil menandatangani kontrak pasokan batu bara dengan Power Generation Corporation untuk memasok 500.000 metrik ton batu bara, dengan nilai kontrak mencapai USD44,45 juta atau sekitar Rp705 miliar.

Kesuksesan ini semakin mempertegas ambisi SGER untuk memperluas ekspansi di pasar Asia Tenggara.

Melalui langkah-langkah strategis ini, SGER optimistis bahwa kinerja perusahaan akan semakin berkembang, didorong oleh tingginya permintaan batubara di kawasan Asia Tenggara.

Perusahaan juga terus membuka peluang untuk menjalin kerja sama dengan pelanggan lainnya di kawasan ini, yang diyakini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis SGER di masa depan.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.