KABARBURSA.COM - HERO resmi mengumumkan perubahan nama dari PT Hero Supermarket Tbk menjadi PT DFI Retail Nusantara Tbk. Perubahan nama ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Presiden Direktur DFI Retail Nusantara Tbk Hadrianus Wahyu Trikusumo, mengatakan, keputusan ini mencerminkan upaya perusahaan untuk lebih fokus pada pengembangan dua segmen bisnis utama, yaitu Guardian dan IKEA. Menurut dia, perubahan nama ini bertujuan untuk memperkuat pertumbuhan berkelanjutan jangka menengah dan panjang perusahaan.
Guardian, sebagai jaringan toko yang menjual produk kesehatan dan kecantikan, telah memperluas jaringannya hingga lebih dari 340 toko di berbagai kota besar Indonesia, termasuk Bali, Jawa, Kalimantan, Lombok, dan Sumatera. Di sisi lain, IKEA, perusahaan asal Swedia yang menyediakan produk perabotan rumah tangga, telah memiliki tujuh toko di Indonesia.
Meskipun mengalami sejumlah tantangan, DFI Retail Nusantara berhasil mencatatkan laba yang signifikan. Pada kuartal ketiga 2024, HERO melaporkan laba sebesar Rp183,64 miliar, yang menunjukkan peningkatan mencolok sebesar 868 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya tercatatkan Rp19,4 miliar.
Pendapatan bersih perusahaan juga meningkat tipis menjadi Rp3,38 triliun, dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu yang sebesar Rp3,29 triliun. Meskipun ada peningkatan dalam pendapatan, perusahaan menghadapi beberapa beban yang mempengaruhi kinerjanya.
Beban pokok pendapatan DFI Retail Nusantara hingga September 2024 tercatat sebesar Rp1,94 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat Rp1,92 triliun. Beban usaha perusahaan juga turut memengaruhi hasil kinerja keuangan mereka.
Dari sisi aset, DFI Retail Nusantara mengalami penurunan yang cukup signifikan. Aset perusahaan hingga September 2024 tercatat Rp4,76 triliun, menurun dari Rp5,76 triliun pada Desember 2023.
Namun, liabilitas perusahaan mengalami penurunan yang lebih besar, dari Rp4,34 triliun menjadi Rp3,08 triliun, yang mencerminkan upaya perusahaan untuk memperbaiki struktur keuangannya.
Perubahan nama dan fokus baru ini menunjukkan komitmen DFI Retail Nusantara untuk tetap berkembang di tengah tantangan yang ada, dengan berfokus pada pengembangan jaringan ritel kesehatan dan kecantikan melalui Guardian serta produk perabotan rumah tangga dari IKEA.
Keputusan ini menjadi langkah penting dalam usaha perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang lebih berkelanjutan di masa depan.
PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO), sebelumnya dikenal sebagai PT Hero Supermarket Tbk, tengah melanjutkan langkah strategis untuk memperbaiki kinerja keuangannya dengan melepas sekitar 9-10 unit aset bekas gerai Giant yang tersebar di beberapa wilayah seperti Sumatera, Pekanbaru, dan Manado.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya optimalisasi aset yang tidak lagi digunakan, setelah perusahaan mengalihkan segmen bisnis Hero Supermarket kepada afiliasinya, PT Hero Retail Nusantara, pada Juni 2024.
Hadrianus mengungkapkan, HERO baru saja mengambil langkah strategis, dengan melego aset-aset eks-Giant berupa gedung kosong. Perusahaan akan melegonya jika ada pembeli potensial yang berminat. Strategi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap posisi keuangan perusahaan.
"Kami selalu terbuka untuk pembicaraan jika ada yang tertarik," ujar Hadrianus.
Sejalan dengan perubahan fokus bisnis, HERO kini memprioritaskan pengembangan operasional Guardian dan IKEA. Guardian, sebagai jaringan ritel kesehatan dan kecantikan, terus berkembang, sementara IKEA tetap menjadi pemain utama di segmen perabotan rumah tangga.
Kinerja Keuangan Membaik
Kinerja HERO menunjukkan perbaikan signifikan pada kuartal III-2024. Laba bersih perusahaan melonjak 868,42 persen menjadi Rp184 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp19 miliar.
Pendapatan perusahaan juga meningkat 2,73 persen menjadi Rp3,38 triliun, naik dari Rp3,29 triliun pada kuartal III-2023. Pendapatan ini terdiri dari sektor eceran sebesar Rp3,69 triliun, konsinyasi Rp521,81 miliar, dan pendapatan rumah makan sebesar Rp161,34 miliar, setelah dikurangi potongan rambat sebesar Rp706,16 miliar dan biaya konsinyasi Rp289,27 miliar.
Namun, peningkatan pendapatan diikuti oleh naiknya beban pokok pendapatan sebesar 1,25 persen, mencapai Rp1,95 triliun pada kuartal III-2024 dari Rp1,926 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Meski demikian, efisiensi operasional dan strategi optimalisasi aset diproyeksikan akan terus memperkuat posisi HERO sebagai pemain utama di sektor ritel Indonesia.
Pergerakan Saham Harian
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.