Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Dibuka Loyo 18 Poin ke Level 7,295

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 06 December 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
IHSG Dibuka Loyo 18 Poin ke Level 7,295

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 18 poin atau turun 0,25 persen ke level 7,295 pada perdagangan Jumat, 6 Desember 2024.

Mengutip data perdagangan RTI Business, sebanyak 129 saham menguat, 125 saham di zona merah, dan 233 saham mengalami stagnan pada pembukaan pagi ini.

Sementara mengutip perdagangan Stockbit, saham-saham yang berada di lima besar top gainer ialah AADI, KONI, SONA, PACK, dan MENN.

Sedangkan lima saham yang mengalami koreksi paling dalam ialah PTIS, NINE, KLIN, LUCK, dan HAJJ.

Di sisi lain, Research Team PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan IHSG akan bergerak bervariatif dengan kecenderungan melemah dengan support pada level 7,245 dan resistance pada level 7,385.

"Secara teknikal, IHSG sedang menguji area resistance 7,330, selama belum konfirmasi breakout dari level tersebut IHSG berpotensi diperdagangkan terbatas. Sementara indicator MACD masih bergerak di area golden cross," tulis Reliance.

Reliance sendiri memandang jika sejumlah saham memiliki potensi naik pada beberapa hari mendatang yaitu ADMR, FILM, GGRM, dan MNCN.

Laporan Pekerjaan AS Jadi Sorotan, Wall Street Ditutup Melemah

Diberitakan sebelumnya, Indeks utama Wall Street berakhir melemah pada perdagangan Kamis, 5 Desember 2024, dipicu oleh penurunan tajam saham UnitedHealth dan pelemahan di sektor teknologi. Investor menahan langkah mereka menjelang rilis laporan pekerjaan yang dijadwalkan pada Jumat, 6 Desember 2024.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 248,33 poin atau 0,55 persen ke posisi 44.765,71. Sementara itu, indeks S&P 500 kehilangan 11,38 poin atau 0,19 persen menjadi 6.075,11, dan Nasdaq Composite melemah 34,86 poin atau 0,18 persen ke level 19.700,26.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 14,12 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata harian 14,7 miliar dalam 20 hari terakhir. Jumlah saham yang turun melebihi saham yang naik di NYSE dengan rasio 1,25:1, mencatatkan 378 saham di level tertinggi baru dan 74 saham di level terendah baru. Di Nasdaq, rasio serupa terlihat dengan 2.833 saham melemah dibandingkan 1.488 yang menguat, mencerminkan rasio 1,9:1.

Sektor teknologi yang sebelumnya memimpin kenaikan kini mengalami tekanan. Indeks teknologi S&P 500 turun 0,2 persen, setelah mencapai rekor penutupan tertinggi pada Rabu, 4 Desember 2024.

Penurunan tajam terjadi pada saham Synopsys, yang anjlok 12,4 persen. Perusahaan perangkat lunak desain chip ini memproyeksikan pendapatan fiskal 2025 di bawah ekspektasi Wall Street, yang sebagian besar dipengaruhi oleh penurunan penjualan di pasar China.

Saham sektor kesehatan menjadi pemberat utama pada indeks S&P 500 dan Dow Jones. Saham UnitedHealth (UNH.N) turun 5,2 persen, menyusul kabar tragis terkait pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, di Manhattan sehari sebelumnya. Kejadian ini mendorong perusahaan asuransi kesehatan untuk mengevaluasi ulang risiko operasional dan eksekutif mereka.

Penurunan juga dialami saham lain di sektor ini, seperti Cigna yang turun 2,3 persen dan Molina Healthcare yang melemah 3,2 persen. Indeks sektor kesehatan S&P 500 secara keseluruhan turun 1,1 persen.

Sementara itu, setelah sempat melonjak di awal sesi karena Bitcoin melampaui angka USD100.000 untuk pertama kalinya, saham-saham terkait cryptocurrency dan blockchain akhirnya kehilangan momentum. Saham MicroStrategy (MSTR.O), pemegang Bitcoin korporasi terbesar, ditutup turun 4,8 persen.

Penurunan ini menutup sesi perdagangan yang didominasi kehati-hatian investor dalam menghadapi data ekonomi dan kebijakan moneter yang akan datang.

Fokus Data Pekerjaan dan Kebijakan The Fed

Investor kini menanti laporan pekerjaan nonpertanian (nonfarm payrolls) bulan November yang diperkirakan menunjukkan peningkatan sebesar 200.000 pekerjaan, berdasarkan survei Reuters. Angka ini menjadi penting setelah data Oktober hanya menunjukkan kenaikan 12.000 pekerjaan, kenaikan terkecil sejak Desember 2020.

Data yang dirilis Kamis menunjukkan klaim baru tunjangan pengangguran di AS sedikit meningkat minggu lalu, menambah sentimen hati-hati di pasar.

Daniel Morgan, manajer portofolio di Synovus Trust, menyebut bahwa investor sedang mencermati data ekonomi terbaru sembari menantikan respons kebijakan Federal Reserve. “Pasar akan sangat terpengaruh oleh langkah apa yang akan diambil oleh The Fed,” ujarnya.

Pada Rabu, 4 Desember 2024, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa ekonomi AS lebih kuat dari yang diperkirakan bank sentral saat mereka mulai menurunkan suku bunga pada September. Pernyataannya mengindikasikan dukungan untuk pelonggaran suku bunga yang lebih lambat. Saat ini, pasar memperkirakan peluang sebesar 70 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan ini.

Laporan ini sangat penting bagi The Fed yang saat ini tengah berupaya menyesuaikan kebijakan moneter di tengah inflasi tahunan yang masih tinggi namun perlahan mereda. Di sisi lain, pasar tenaga kerja juga mendapat perhatian serius.

Sejak April, tren pertumbuhan pekerjaan menunjukkan perlambatan dengan rata-rata nonfarm payrolls hanya bertambah 128.000 per bulan. Tingkat pengangguran pun meningkat menjadi 4,1{9aa1bb259712806fa89468ca095aa3419cf9105023fc9dc50e5829db57ca82d5}. The Fed berupaya menurunkan suku bunga ke tingkat yang lebih netral untuk menyeimbangkan fokus antara inflasi dan ketenagakerjaan.

“Gangguan akibat badai dan pemogokan memengaruhi data selama dua bulan, yakni bulan di mana pekerja tidak aktif dan bulan berikutnya ketika mereka kembali bekerja,” kata Vincent Reinhart, ekonom BNY dan mantan pejabat The Fed.

Reinhart menjelaskan bahwa perlambatan penciptaan pekerjaan sepanjang 2024 sejalan dengan tren yang berkelanjutan, di mana penciptaan sekitar 100.000 pekerjaan per bulan dianggap cukup sehat dan tidak mengkhawatirkan.(*)