Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Proyeksi Kinerja EXCL Usai Dian Siswarini Undur Diri

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 06 December 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
Proyeksi Kinerja EXCL Usai Dian Siswarini Undur Diri

KABARBURSA.COM - Kinerja PT XL Axiata Tbk (EXCL) dinilai tidak akan terganggu setelah pengumuman Presiden Direktur mereka, Dian Siswarini setelah resmi mengundurkan diri.

Senior Market Analyst Mirae Asset Nafan Aji Gusta mengatakan pengunduran diri Dian Siswarini dari kursi Presiden Direktur EXCL sudah sesuai dengan peraturan yang ada. Sehingga, kondisi ini tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan.

"Kalau menurut saya tidak terlalu berdampak pada penurunan program secara signifikan. pengunduran diri tersebut sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujar dia kepada Kabarbursa.com dikutip Jumat, 6 Desember 2024.

Selama pengunduran diri tersebut menerapkan mekanisme yang berlaku, Nafan menyatakan kondisi internal EXCL seharusnya masih bisa kondusif dalam menjalankan core bisnisnya.

Apalagi, lanjut Nafan, XL termasuk perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang seharusnya memiliki strategi bisnis tepat sasaran dalam rangka meningkatkan performa kinerja laporan keuangan.

"Sejauh ini kinerja fundamentalnya bagus, kalau saya amati dari sisi top line dan bottom line," jelasnya.

Dengan keadaan tersebut, Nafan menyatakan jika EXCL selama ini terus berkomitmen dalam menerapkan good capital governance.

Presiden Direktur EXCL Mundur

PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan bahwa Presiden Direktur mereka, Dian Siswarini, telah mengajukan surat pengunduran diri yang diterima pada Selasa, 3 Desember 2024.

Dalam keterbukaan informasi, pengunduran diri ini akan efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan peraturan yang berlaku.

Dalam keterangannya, XL Axiata menyebutkan bahwa pengunduran diri Dian dilakukan atas alasan pribadi. “Keputusan ini merupakan pilihan pribadi beliau, dan Perseroan menghormati serta mendukung keputusan tersebut,” tulis Ranty Astari Rachman, Sekretaris Perusahaan EXCL dalam pernyataan resminya, Rabu, 4 Desember 2024.

Sementara itu, pengunduran diri Presiden Direktur XL Axiata terjadi di tengah kabar penggabungan (merger) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan usai pelaporan kinerja keuangan yang solid untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024.

Perusahaan mencatat peningkatan baik dalam pendapatan maupun laba bersih, meski harus menghadapi beban operasional yang cukup signifikan.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Kamis, 7 November 2024, EXCL mencatat total pendapatan sebesar Rp25,36 triliun pada kuartal ketiga 2024, mengalami kenaikan 6,26 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yang mencapai Rp23,86 triliun.

Peningkatan ini sebagian besar didorong oleh pertumbuhan berkelanjutan dalam segmen layanan telekomunikasi dan digital. Kenaikan pendapatan ini mencerminkan peningkatan permintaan konsumen dan efisiensi layanan data yang semakin kuat di era digital saat ini.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan konsumen terhadap akses data, EXCL mampu mempertahankan posisinya sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi pilihan, dengan terus meningkatkan jangkauan dan kualitas jaringan. Hal ini terlihat dari strategi perusahaan dalam memperluas infrastruktur jaringan dan investasi di teknologi baru, meskipun menghadapi persaingan ketat di industri telekomunikasi.

Tidak hanya pendapatan, laba bersih EXCL juga mencatat pertumbuhan yang menggembirakan. Hingga September 2024, perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,33 triliun, meningkat 32,47 persen dibandingkan laba bersih sebesar Rp1,00 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba bersih ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola beban dan memaksimalkan efisiensi operasional.

Laba bersih yang lebih tinggi ini juga menunjukkan bahwa EXCL mampu mempertahankan profitabilitas meski biaya operasional, terutama beban infrastruktur dan penyusutan, terus mengalami kenaikan.

Catatan Beban Infrastruktur

Beban penyusutan misalnya, tercatat sebesar Rp9,07 triliun pada kuartal ketiga 2024, atau meningkat sekitar 7,8 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, beban infrastruktur mencapai Rp6,62 triliun, sedikit menurun dari Rp6,65 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan efisiensi dalam pengelolaan infrastruktur.

Total aset perusahaan tercatat sebesar Rp85,17 triliun pada akhir September 2024, turun tipis dibandingkan dengan Rp87,69 triliun pada akhir 2023. Aset lancar perusahaan mencapai Rp6,11 triliun, sementara aset tetap yang dimiliki EXCL, termasuk infrastruktur jaringan dan aset tak berwujud seperti lisensi, mendominasi portofolio aset dengan nilai mencapai Rp62,39 triliun.

Di sisi liabilitas, total liabilitas EXCL tercatat sebesar Rp59,47 triliun, sedikit menurun dibandingkan dengan posisi akhir 2023. Penurunan liabilitas ini menunjukkan upaya perusahaan dalam mengelola beban utang jangka panjang dan jangka pendek. Utang usaha kepada pihak ketiga, misalnya, turun menjadi Rp7,20 triliun dibandingkan dengan Rp9,13 triliun pada akhir tahun 2023, yang merupakan tanda dari peningkatan efisiensi dalam pengelolaan kas dan kewajiban.

Kinerja keuangan EXCL untuk kuartal ketiga 2024 menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola pertumbuhan pendapatan yang stabil di tengah tantangan operasional yang cukup besar. Dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,26 persen dan laba bersih yang meningkat hingga 32,47 persen, EXCL telah menunjukkan kekuatan dalam mengelola efisiensi biaya sekaligus memaksimalkan profitabilitas.

Namun, EXCL masih perlu memperhatikan beberapa tantangan ke depan, terutama dalam hal pengelolaan beban infrastruktur dan penyusutan. Keseimbangan yang efektif antara investasi dalam infrastruktur digital dan manajemen beban keuangan akan menjadi kunci bagi EXCL untuk terus tumbuh dan mempertahankan posisinya di industri telekomunikasi Indonesia yang kompetitif.

Dengan pencapaian ini, EXCL menunjukkan optimisme untuk mencapai kinerja yang lebih baik di akhir tahun, seiring dengan komitmen untuk terus berinovasi dan memenuhi kebutuhan pasar yang berkembang pesat di era digital.(*)