Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Melemah Tipis, LQ45 Anjlok 1,03 Persen

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 05 December 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
IHSG Melemah Tipis, LQ45 Anjlok 1,03 Persen

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 13 poin atau turun 0,18 persen menuju level 7.313 pada perdagangan Kamis, 5 Desember 2024.

Mengutip data perdagangan RTI Business, indeks yang mengukur kinerja rata-rata dari semua saham yang terdaftar dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu mencapai level tertinggi pada 7.338, sedangkan level terendah pada 7.283 sepanjang perdagangan hari ini.

Lebih lanjut, mayoritas atau sebanyak 300 saham ditutup di zona hijau, sedikit lebih banyak daripada yang terparkir di zona merah, yakni 287 saham. Sementara itu, sebanyak 203 saham mengalami stagnasi pada sore hari ini.

Hal yang sama dialami oleh indeks saham unggulan LQ45 tercatat mengalami penurunan sebesar 1,03 persen. Indeks LQ45 ditutup pada level 874, turun 9,14 poin dari posisi sebelumnya yang tercatat pada 884.

Dalam sesi perdagangan, indeks LQ45 mencatatkan volume transaksi mencapai 3,18 miliar lot, dengan total nilai transaksi mencapai Rp4,48 triliun. Volume rata-rata harian tercatat sebesar 6,17 miliar lot. Sementara itu, harga saham indeks LQ45 sempat diperdagangkan pada level tertinggi di 884 dan terendah di 871.

Data yang dihimpun dari Stockbit menunjukkan bahwa saham-saham dengan kenaikan tertinggi (top gainers) didominasi oleh EMDE, yang tercatat menguat 31,03 persen, disusul oleh PTIS dengan kenaikan 25,00 persen. Sementara itu, saham AADI naik 19,82 persen, SONA menguat 19,75 persen, dan MLPL bertambah 17,43 persen. Kenaikan signifikan ini menandakan adanya sentimen positif yang mendorong saham-saham tersebut.

Namun, di sisi lain, beberapa saham mengalami koreksi cukup dalam. FUJI tercatat sebagai saham dengan penurunan terbesar, yakni 13,23 persen, diikuti oleh KMTR yang turun 11,45 persen. Kemudian, KLIN terkoreksi 9,74 persen, diikuti oleh PICO yang turun 9,26 persen, dan NINE yang melemah 9,09 persen. Penurunan ini menunjukkan adanya tekanan jual yang cukup besar di saham-saham tersebut.

Meskipun IHSG ditutup melemah, hanya ada tiga sektor yang tercatat mengalami koreksi. Sektor keuangan mengalami penurunan 0,92 persen, diikuti oleh sektor teknologi yang turun 0,23 persen, dan sektor nonsiklikal yang terkoreksi tipis sebesar 0,08 persen. Penurunan pada sektor-sektor ini menunjukkan adanya tekanan pada saham-saham yang terdaftar di sektor-sektor tersebut.

Namun, beberapa sektor berhasil mencatatkan penguatan yang signifikan. Sektor properti mengalami kenaikan 0,68 persen, sementara sektor energi menguat 0,49 persen. Sektor infrastruktur juga mencatatkan kenaikan 0,46 persen, diikuti oleh sektor kesehatan yang naik 0,36 persen. Penguatan sektor-sektor ini memberikan gambaran adanya potensi positif di industri-industri terkait.

Bursa Eropa Cetak Rekor

Pada perdagangan Rabu, 4 Desember 2024, bursa ekuitas Eropa berhasil mencatatkan rekor baru meskipun dibayangi oleh ketidakpastian politik yang terjadi di Prancis. Indeks STOXX 600, yang mencakup saham-saham utama di kawasan Eropa, mencatatkan kenaikan beruntun selama lima hari berturut-turut, mencerminkan optimisme pasar yang terus menguat meskipun terdapat kekhawatiran global.

Bursa saham Jerman, yang menjadi salah satu pendorong utama penguatan bursa Eropa, mengalami lonjakan signifikan. Indeks DAX berhasil melampaui angka 20.000 untuk pertama kalinya, mencatatkan tonggak sejarah baru. Saham-saham unggulan seperti SAP menunjukkan performa yang sangat baik, memperlihatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Jerman. Momentum ini tidak hanya menguntungkan Jerman, tetapi juga memberikan dukungan positif bagi pasar Eropa secara keseluruhan.

Namun, situasi di Prancis memberikan gambaran yang lebih rumit. Pemerintahan Perdana Menteri Michel Barnier terancam oleh mosi tidak percaya di parlemen yang hampir dipastikan akan menggulingkan kabinet yang baru berumur tiga bulan tersebut. Ketidakpastian politik ini menjadi ujian besar bagi Presiden Emmanuel Macron, yang sedang mempersiapkan langkah untuk menunjuk perdana menteri baru guna menjaga stabilitas politik dan ekonomi negara tersebut.

Kondisi politik yang tidak stabil ini menciptakan tantangan serius bagi pasar Prancis. Di tengah upaya negara tersebut untuk mengatasi defisit anggaran yang membengkak, ketegangan politik semakin membebani sentimen pasar, yang tercermin dalam tekanan terhadap nilai tukar euro. Aktivitas bisnis yang melambat di zona euro juga menjadi sinyal peringatan bagi sektor-sektor tertentu, yang semakin memperburuk sentimen pasar.

Meski ada ketidakpastian politik, beberapa sektor di bursa Eropa berhasil menunjukkan kinerja positif. Sektor otomotif, misalnya, mendapat perhatian setelah muncul kabar tentang calon CEO baru di salah satu pabrikan besar, meskipun kemudian berita tersebut dibantah. Kabar positif juga datang dari sektor ritel, dengan saham perusahaan seperti Hugo Boss mengalami lonjakan signifikan setelah mendapat peringkat positif dari analis.

Namun, tidak semua sektor di Eropa mengalami hari yang baik. Beberapa perusahaan besar, seperti Vestas dan Signify, mengalami penurunan signifikan akibat perubahan manajemen dan revisi peringkat oleh lembaga keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada optimisme, pasar Eropa masih menghadapi tantangan berat dari sisi fundamental di sejumlah sektor.

Secara keseluruhan, dinamika bursa Eropa saat ini mencerminkan beragam sentimen investor. Di satu sisi, pencapaian besar seperti lonjakan indeks DAX menunjukkan adanya optimisme di pasar, terutama di Jerman. Namun, ketidakpastian politik di Prancis dan tekanan yang dialami beberapa sektor tertentu menunjukkan bahwa jalur pemulihan ekonomi Eropa masih penuh tantangan.

Dengan perkembangan kebijakan yang terus berubah dan ketegangan politik yang mengemuka, arah pasar dalam beberapa pekan mendatang kemungkinan besar akan dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut, bersama dengan sentimen global. Meskipun demikian, capaian yang tercatat di bursa Eropa memberikan secercah harapan bahwa pasar mampu menavigasi ketidakpastian dengan soliditas dan ketahanan, setidaknya untuk saat ini. (*)