Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Diproyeksi Lanjutkan Penguatan, Saham ini Patut Dicermati

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 05 December 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
IHSG Diproyeksi Lanjutkan Penguatan, Saham ini Patut Dicermati

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini diproyeksi melanjutkan tren penguatan.

MNC Sekuritas menganalisis, IHSG Rabu sore, 4 Desember 2024, mencatatkan penguatan signifikan sebesar 1,82 persen ke level 7.326, didukung oleh volume pembelian yang meningkat. Penguatan ini membawa IHSG berhasil menembus resistance trendline, menandai peluang lanjutan kenaikan untuk menguji area 7.373 hingga 7.471.

Tren positif ini diperkirakan merupakan bagian dari wave B dalam wave (2), memberikan prospek penguatan jangka pendek. Namun, tetap ada potensi retrace ke area support 7.182-7.256 sebelum melanjutkan tren naiknya. Dukungan kuat terlihat pada level support 6.998 dan 6.896, dengan resistance berikutnya di 7.337 dan 7.450.

Mengutip analisis MNC Sekuritas tersebut, ada beberapa saham yang patut dicermati. Pertama adalah PT Astra International Tbk (ASII).

ASII diperkirakan mengalami penguatan sebesar 1,95 persen ke level 5.225. Saham ini didukung oleh volume pembelian yang solid, dengan pergerakan harga berada di atas moving average 60 (MA60).

Posisi ASII saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [v], membuka peluang untuk melanjutkan tren kenaikan. Investor dapat mempertimbangkan strategi spekulasi beli pada kisaran 5.050-5.150 dengan target harga di 5.300 hingga 5.475.

Namun, penting untuk menetapkan stop loss di bawah 4.900 untuk mengantisipasi potensi koreksi.

Sementara itu, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mengalami lonjakan 4,44 persen ke level 940, dengan penguatan yang berhasil menembus MA20. Saham ini diperkirakan sedang berada dalam bagian dari wave [c] dari wave 3, menandakan tren bullish yang kuat.

Investor dapat mempertimbangkan pembelian saat harga melemah di kisaran 905-930, dengan target kenaikan di level 980 hingga 1.010. Stop loss disarankan dipasang di bawah 880 untuk meminimalkan risiko.

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) juga mencatat penguatan sebesar 0,69 persen ke level 7.300, dengan volume pembelian yang terus mendukung tren kenaikan.

Saham ini diperkirakan berada pada bagian dari wave [iv] dari wave C, memberikan peluang bagi investor untuk membeli saat harga melemah di kisaran 7.175-7.275. Target harga diproyeksikan di 7.825 hingga 8.050, dengan stop loss yang direkomendasikan di bawah 7.100.

Penguatan terbesar pada hari ini datang dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), yang melonjak 8,60 persen ke level 7.575. Saham ini menunjukkan momentum yang kuat dengan volume pembelian yang signifikan.

Selama harga mampu bertahan di atas level stop loss 6.775, TPIA diproyeksikan berada pada bagian wave C dari wave (B). Strategi beli saat harga melemah dapat dilakukan pada kisaran 7.225-7.500, dengan target harga ambisius di 8.200 hingga 8.775.

Secara keseluruhan, tren positif IHSG memberikan sentimen yang mendukung bagi pasar saham Indonesia, khususnya bagi beberapa saham unggulan yang menunjukkan prospek bullish. Namun, investor tetap perlu berhati-hati dan memperhatikan level-level kritis seperti area support dan stop loss untuk mengantisipasi potensi koreksi di tengah tren kenaikan ini.

RHB Sekuritas: IHSG di Posisi Terbaik

Sementara itu, RHB Sekuritas ikut memprediksi bahwa IHSG sedang menunjukkan sinyal positif dengan pergerakan yang menguat ke level 7.327. Dalam tren ini, IHSG berhasil menembus resistance garis Moving Average (MA) 20 meskipun dengan volume transaksi yang cenderung rendah.

Hal ini memberikan harapan bahwa indeks masih memiliki peluang untuk melanjutkan rebound, khususnya jika mampu bertahan di atas garis MA20.

Dalam skenario optimis, IHSG diproyeksikan akan menguji resistance garis MA200 sekaligus resistance dari pola sideways channel yang terbentuk. Namun, pelaku pasar harus tetap waspada terhadap potensi koreksi, terutama jika IHSG kembali melemah dan menembus support garis MA5.

Salah satu saham unggulan yang menarik perhatian adalah Bank Mandiri (BMRI). Dengan harga terkini di 6.375, saham ini menunjukkan potensi pertumbuhan setelah berhasil menembus level resistance di 6.250.

Posisi BMRI yang stabil di atas level tersebut menjadi sinyal kuat untuk melanjutkan kenaikan ke target harga di 6.600 hingga 6.975. Namun, risiko koreksi tetap ada, terutama jika harga turun di bawah level kritis 6.100.

Sektor infrastruktur juga mencatat pergerakan menarik melalui saham Sarana Menara Nusantara (TOWR) yang berada di level 710.

Saham ini berhasil menembus resistance kunci di 700, membuka peluang untuk melanjutkan kenaikan ke target harga berikutnya di 725 hingga 755. Meski begitu, pelaku pasar harus menetapkan batas toleransi risiko dengan exit level di bawah 680.

Dari sektor bahan bakar dan energi, AKR Corporindo (AKRA), yang juga memenuhi kriteria saham syariah, mencatat performa yang solid di level 1.270.

Dengan outlook positif setelah breakout di 1.245, saham ini diproyeksikan akan mencapai target harga di 1.350 hingga 1.405. Namun, batas bawah untuk menjaga risiko tetap terkendali berada di level 1.210, yang menjadi garis pertahanan penting bagi pelaku pasar.

Tidak kalah menarik, saham Summarecon Agung (SMRA) dari sektor properti, yang juga memenuhi prinsip syariah, saat ini diperdagangkan di level 545. Dengan keberhasilannya menembus resistance di 535, saham ini memiliki peluang untuk melanjutkan tren positif ke level 585 hingga 640.

Meski demikian, investor harus berhati-hati jika harga kembali melemah di bawah level 520, yang dapat menjadi sinyal untuk mengambil langkah perlindungan modal.

Secara keseluruhan, pergerakan IHSG dan beberapa saham unggulan menunjukkan momentum positif, meskipun tetap ada risiko koreksi.

Dengan strategi yang tepat dan disiplin dalam mengikuti level-level kunci, pelaku pasar dapat memanfaatkan peluang ini untuk meraih keuntungan sambil tetap menjaga eksposur risiko pada tingkat yang terkendali.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.