Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Wall Street Menguat Didukung Kinerja Sektor Teknologi

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 05 December 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Wall Street Menguat Didukung Kinerja Sektor Teknologi

KABARBURSA.COM - Wall Street menunjukkan pergerakan beragam pada penutupan pasar Rabu, 4 Desember 2024 waktu setempat atau Kamis dinihari WIB, 5 Desember 2024.

Wall Street mencatat kenaikan signifikan, didukung oleh optimisme terhadap penurunan suku bunga domestik serta laporan keuangan kuartal ketiga yang kuat dari beberapa perusahaan teknologi besar. Saham perusahaan cloud enterprise Salesforce dan pembuat chip Marvell Technology mendorong kenaikan ini.

Di sisi lain, saham UnitedHealth naik tipis 0,6 persen, meskipun terdapat laporan mengejutkan tentang penembakan fatal CEO unit asuransi mereka, Brian Thompson, di New York.

Indeks utama AS, seperti S&P 500, Nasdaq Composite, dan Dow Jones Industrial Average, mencatat rekor tertinggi masing-masing dengan kenaikan 0,4 persen, 1 persen, dan 0,44 persen.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS menurun setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell, mengindikasikan pendekatan yang lebih hati-hati terhadap pemangkasan suku bunga di masa depan. Menurut Powell, pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari perkiraan memberikan ruang bagi Fed untuk berhati-hati dalam mencari kebijakan suku bunga yang "netral".

Gejolak Politik di Korea Selatan dan Prancis

Sementara itu, pasar Eropa stabil meski adanya gejolak politik di Korea Selatan dan Prancis. Krisis politik yang melanda Korea Selatan setelah Presiden Yoon Suk Yeol, sempat memberlakukan hukum darurat militer pada Selasa malam, 3 Desember 2024, sebelum mencabutnya beberapa jam kemudian.

Keputusan tersebut memicu seruan dari para anggota parlemen agar Yoon mengundurkan diri atau menghadapi pemakzulan.

Atas kejadian tersebut, pasar saham Korea Selatan merespons negatif, dengan indeks KOSPI turun 1,4 persen dan menjadikannya sebagai pasar saham dengan kinerja terburuk di Asia tahun ini.

Meskipun ada dugaan intervensi bank sentral yang berhasil menstabilkan nilai tukar won, mata uang ini tetap mendekati posisi terendah terhadap dolar AS dalam dua tahun terakhir.

Karenanya, Kementerian Keuangan Korea Selatan menyatakan kesiapannya untuk menyediakan likuiditas tanpa batas ke pasar. Sementara, regulator keuangan mengalokasikan dana stabilisasi pasar saham sebesar 10 triliun won (sekitar USD7,1 miliar).

Di Prancis, parlemen menjatuhkan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Perdana Menteri Michel Barnier. Ini adalah pemerintah pertama yang digulingkan melalui mosi tidak percaya dalam lebih dari 60 tahun.

Situasi ini memperburuk krisis politik di Prancis saat negara tersebut menghadapi defisit anggaran yang besar. Meski demikian, indeks saham Eropa mencatat kenaikan 0,4 persen, sementara euro diperdagangkan stabil di USD1,0518.

Prospek Ekonomi AS dan Kebijakan Fed

Investor kini menanti laporan pekerjaan di bulan November 2024 yang akan dirilis pada Jumat, 6 Desember 2024, waktu setempat. Data terbaru menunjukkan peningkatan lowongan kerja di bulan Oktober, sementara pemutusan hubungan kerja mengalami penurunan terbesar dalam 1,5 tahun terakhir.

Meskipun pasar tenaga kerja mulai melambat, survei menunjukkan perusahaan masih ragu untuk meningkatkan perekrutan.

The BlackRock Investment Institute (BII) menyatakan bahwa inflasi AS akan tetap tinggi akibat fragmentasi geopolitik, investasi besar dalam AI, dan transisi energi rendah karbon. BII juga meningkatkan alokasi pada obligasi jangka pendek AS, yang mencerminkan adanya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Fed pada 2025.

Namun, Fed diperkirakan tidak akan menurunkan suku bunga di bawah 4 persen karena inflasi yang tetap di atas target.

Pergerakan Pasar Minyak, Mata Uang, dan Kripto

Sementara itu, di pasar komoditas, harga minyak mentah AS turun 1,57 persen menjadi USD68,84 per barel. Sementara, Brent turun 1,44 persen menjadi USD72,56 per barel.

Penurunan ini terjadi menjelang keputusan OPEC+ mengenai pasokan. Walau begitu, penurunan stok minyak mentah AS memberikan dukungan, sehingga menahan laju penurunan Brent.

Di pasar mata uang, indeks dolar AS melemah tipis 0,1 persen menjadi 106,19. Sedangkan bitcoin naik 0,65 persen menjadi USD96.693 dan Ethereum melonjak 6,19 persen menjadi USD3.838.

Kenaikan kripto ini didorong oleh rencana Presiden AS terpilih Donald Trump untuk menunjuk Paul Atkins, sosok yang dianggap ramah terhadap industri kripto, sebagai Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Kondisi pasar yang dinamis ini mencerminkan bagaimana faktor geopolitik dan kebijakan moneter mempengaruhi sentimen investor global. Ketegangan politik di Asia dan Eropa menjadi tantangan, namun optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi dan inovasi teknologi terus menjadi pendorong utama pasar saham AS.

Sementara itu, kurs dolar AS masih menahan diri, melemah tipis terhadap mata uang lainnya. Keputusan OPEC+ juga sedang dinantikan, agar harga minyak bisa stabil kembali.(*)