Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Perkuat Cengkraman, Buana Graha Lanjutkan Aksi Borong Saham MICE

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 04 December 2024 | Penulis: Citra Dara Vresti Trisna | Editor: Redaksi
Perkuat Cengkraman, Buana Graha Lanjutkan Aksi Borong Saham MICE

KABARBURSA.COM - PT Buana Graha Utama kembali menambah porsi kepemilikan saham di PT Multi Indocitra Tbk (MICE) pada 2-3 Desember 2024. Sebagai pengendali, Buana Graha Utama menambah sebanyak 33.100 lembar saham.

Corporate Secretary PT Multi Indocitra Tbk Budiman Gitaloka, mengungkapkan bahwa PT Buana Graha Utama membeli saham MICE dengan harga Rp520-525 per lembar saham.

“Tujuan dari transaksi adalah untuk investasi dengan kepemilikan saham langsung,” kata Budiman dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu, 4 Desember 2024.

Dengan pembelian tersebut, kepemilikan saham PT Buana Graha Utama bertambah menjadi 274,77 juta lembar saham atau sebanyak 45,8 persen. Sebelumnya, kepemilikan saham yang tercatat di MICE sebesar 274,74 juta lembar saham atau setara dengan 45,79 persen.

Ini adalah kali kesekian Budiman melakukan aksi borong saham. Pengendali sempat membeli 111.400 lembar saham MICE di harga Rp496-500 per lembar pada 7 dan 8 November 2024. Rinciannya, pada tanggal 7, jumlah saham yang ditransaksikan adalah 60.200 lembar saham dengan harga Rp496, 4.500 lembar dengan harga Rp500 dan 43.800 lembar dengan harga Rp498.

Sedangkan pada tanggal 8 November 2024, pengendali membeli 2.900 lembar saham dengan harga Rp498. Sebelumnya, pada 4 dan 5 November 2024, perusahaan juga membeli 100.900 saham MICE di kisaran harga yang sama. Dengan transaksi tersebut, kepemilikan sahamnya bertambah menjadi 274,47 juta lembar atau 45,75 persen, dari sebelumnya 274,36 juta lembar atau 45,73 persen.

Kinerja Keuangan MICE

Mengutip dari laman Stockbit, kinerja keuangan PT MICE Tbk menunjukkan performa yang stabil dan menjanjikan, khususnya di 2024. Dengan pendapatan bersih (net income) sebesar Rp46 miliar untuk periode tahun berjalan yang diestimasi (annualized).

Perusahaan mencatat pertumbuhan signifikan dibandingkan Rp34 miliar pada 2023. Ini merupakan salah satu pencapaian terbaik MICE dalam beberapa tahun terakhir.

Laporan terakhir, hingga 30 September 2024, menunjukkan total pendapatan bersih dalam empat kuartal terakhir (TTM) mencapai Rp38 miliar. Angka ini mengindikasikan pemulihan yang solid dari tahun-tahun pandemi seperti 2020, di mana pendapatan bersih hanya tercatat Rp3 miliar akibat tekanan ekonomi global.

Pada kuartal ketiga 2024, MICE mencatat laba bersih Rp12 miliar, sama dengan kuartal ketiga 2023. Meskipun kuartal kedua 2024 menjadi sorotan dengan capaian tertinggi Rp17 miliar.

Pencapaian ini menunjukkan tren positif perusahaan yang tetap konsisten. Adapun kuartal pertama 2024 membukukan laba Rp6 miliar, sedikit menurun dari kuartal yang sama di 2023 sebesar Rp8 miliar.

Namun, jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, seperti 2022 dan 2021, pendapatan kuartalan MICE cenderung lebih stabil dan mengindikasikan adanya perbaikan strategi bisnis, khususnya dalam memanfaatkan peluang pasca-pandemi.

Hingga akhir September 2024, kapitalisasi pasar (market cap) PT MICE Tbk mencapai Rp315 miliar dengan nilai perusahaan (enterprise value) sebesar Rp540 miliar. Dengan jumlah saham beredar mencapai 600 juta lembar, MICE berada dalam posisi kuat untuk terus menarik perhatian investor yang mencari potensi pertumbuhan berkelanjutan.

Secara keseluruhan, pendapatan tahunan MICE sepanjang tahun-tahun terakhir menunjukkan fluktuasi yang menarik. Pada 2019, pendapatan mencapai Rp37 miliar sebelum menurun drastis menjadi Rp3 miliar pada 2020 akibat pandemi. Tren kemudian kembali naik dengan capaian Rp48 miliar pada 2022 sebelum sedikit menurun di 2023 menjadi Rp34 miliar.

Laba per saham (EPS) menunjukkan kinerja yang konsisten, menjadi indikator bahwa MICE berhasil menjaga kepercayaan investor meskipun menghadapi berbagai tantangan ekonomi.

Valuasi Saham MICE

MICE cukup menarik untuk diperhitungkan lantaran memiliki valuasi yang kompetitif dan potensi pertumbuhan berkelanjutan. Saham MICE memiliki rasio harga terhadap laba (PE ratio) sebesar 6,81 berdasarkan estimasi laba tahunan, dan 8,25 berdasarkan laba empat kuartal terakhir (TTM).

Angka ini menunjukkan bahwa valuasi saham MICE berada di bawah rata-rata PE IHSG sebesar 7,14, menjadikannya peluang investasi menarik bagi para investor.

MICE menawarkan earnings yield sebesar 12,12 persen, memberikan imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan banyak saham lainnya di pasar. Hal ini mencerminkan bahwa saham perusahaan memiliki potensi keuntungan yang kompetitif, terutama bagi investor yang fokus pada pendapatan dari dividen atau apresiasi nilai saham jangka panjang.

Rasio harga terhadap penjualan (price to sales) MICE sebesar 0,29 menunjukkan valuasi yang cukup rendah. Selain itu, rasio harga terhadap nilai buku (price to book value) berada di angka 0,34, memperkuat argumen bahwa saham ini masih undervalued jika dibandingkan dengan aset perusahaan.

Dari perspektif arus kas, rasio harga terhadap arus kas operasional (price to cashflow) mencapai 10,58, sementara price to free cashflow berada di 20,11. Walaupun angka free cashflow lebih tinggi, ini menunjukkan bahwa perusahaan masih memiliki ruang untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan likuiditasnya.

Rasio nilai perusahaan terhadap EBITDA (EV/EBITDA) sebesar 5,00 menunjukkan bahwa MICE memiliki efisiensi operasional yang baik dibandingkan kompetitornya.

Rasio PEG (price to earnings growth) tiga tahun berada di 0,06, yang mengindikasikan potensi pertumbuhan stabil dalam jangka menengah. Namun, PEG negatif pada periode saat ini (-0,29) menyoroti adanya tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan pertumbuhan laba lebih tinggi sejalan dengan valuasi saat ini.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.