KABARBURSA.COM - Cahayasakti Investindo Sukses (CSIS) mengumumkan rencananya untuk melakukan rights issue dengan penerbitan hingga sekitar 3,9 miliar saham baru, yang akan memberikan efek dilusi hingga 75 persen.
Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk meningkatkan modal dan mendukung berbagai rencana ekspansi. Meskipun rasio dan harga pelaksanaan rights issue ini belum diumumkan, keputusan untuk menggalang dana melalui penawaran saham baru tersebut diperkirakan akan memiliki dampak signifikan terhadap struktur kepemilikan perusahaan dan mungkin mempengaruhi kinerja saham dalam jangka pendek.
Rights issue ini juga akan disertai dengan penerbitan waran sebanyak 392,1 juta lembar, sehingga memberikan kesempatan bagi pemegang saham untuk membeli saham tambahan pada harga tertentu di masa depan.
Perolehan dana dari rights issue sendiri akan digunakan untuk belanja modal, modal kerja, serta untuk mendukung pertumbuhan dan/atau pengembangan usaha CSIS. Dana yang terkumpul diharapkan dapat memperkuat posisi keuangan perusahaan, memungkinkan CSIS untuk memperluas operasional, melakukan investasi strategis, atau bahkan mengakuisisi peluang baru yang dapat memberikan nilai tambah.
Sebagai bagian dari strategi pengembangan, CSIS berencana memanfaatkan dana tersebut untuk mempercepat pertumbuhan bisnis, yang dapat memperbaiki kinerja jangka panjang.
Rencana rights issue ini akan dibahas lebih lanjut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 9 Januari 2025. Hal ini memberi waktu bagi para pemegang saham untuk mengevaluasi keputusan tersebut dan memberikan masukan sebelum pelaksanaan dilakukan.
Meskipun potensi dilusi yang besar dapat menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian investor, langkah ini dapat menjadi peluang bagi perusahaan untuk memperkokoh posisi finansialnya dan memacu pertumbuhan yang lebih cepat di masa depan.
Dengan dukungan dana yang lebih besar, CSIS memiliki potensi untuk menghadapi tantangan pasar dengan lebih baik dan mempercepat pengembangan usaha di berbagai sektor.
Sementara itu, mengutip Stockbit, Selasa, 3 Desember 2024, pergerakan saham PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) hari ini menunjukkan optimisme yang cukup tinggi di kalangan investor, dengan harga sahamnya ditutup pada level 62, mencatatkan kenaikan sebesar 8.77 persen dibandingkan harga penutupan sebelumnya yang berada di angka 57.
Kenaikan ini menunjukkan minat beli yang kuat, didorong oleh volume transaksi yang tercatat sebanyak 9.000 lot dengan nilai transaksi mencapai Rp53,3 juta.
Dapat dikatakan, pergerakan saham CSIS hari ini mengalami fluktuasi yang relatif stabil, dengan harga tertinggi tercatat di level 62, yang juga berfungsi sebagai harga acuan atas harga jual tertinggi (ARA). Sedangkan harga terendah hari ini berada di 57, masih dalam kisaran fluktuasi yang wajar.
Dalam sesi perdagangan, saham CSIS juga menunjukkan aktivitas perdagangan yang cukup signifikan, dengan frekuensi transaksi sebanyak 80 kali.
Meskipun tidak ada informasi lebih lanjut mengenai aksi beli atau jual oleh investor besar, kenaikan harga saham ini menunjukkan adanya sentimen positif terhadap prospek perusahaan ke depannya. Investor tampaknya memberikan respons yang positif terhadap potensi pertumbuhan yang mungkin terjadi setelah rencana rights issue yang diumumkan sebelumnya, yang diprediksi akan meningkatkan kapasitas keuangan perusahaan.
Harga saham CSIS yang berhasil mencapai level tertinggi pada 62 mencerminkan keyakinan investor terhadap prospek bisnis perusahaan, meskipun saham tersebut masih bergerak di bawah harga acuan tertinggi sepanjang waktu.
Hal ini menunjukkan adanya potensi lebih lanjut untuk kenaikan harga saham, terutama jika perusahaan berhasil merealisasikan rencana pengembangan dan belanja modal yang telah diumumkan.
Dilihat dari fundamentalnya, PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) menunjukkan sejumlah indikator yang menarik namun juga mencerminkan tantangan yang harus dihadapi perusahaan dalam jangka pendek.
Meskipun perusahaan ini berhasil mencatatkan kenaikan harga saham yang signifikan dalam periode terakhir, terdapat beberapa aspek fundamental yang perlu dicermati untuk mengevaluasi prospek jangka panjangnya.
Dari sisi valuasi, CSIS menunjukkan Price-to-Earnings (PE) Ratio yang relatif rendah, yakni 5.65 (annualized) dan 7.29 (Trailing Twelve Months/TTM), yang mengindikasikan saham ini diperdagangkan dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan laba yang dihasilkan.
Namun, jika dibandingkan dengan PE Ratio IHSG TTM median yang berada di angka 7.20, PE CSIS berada sedikit di atas rata-rata pasar, yang bisa menjadi indikasi bahwa saham ini masih menarik bagi investor dengan toleransi risiko yang cukup tinggi.
Earnings Yield CSIS yang tercatat di angka 13.73 persen juga menunjukkan bahwa saham ini relatif menguntungkan jika dilihat dari sisi laba yang dihasilkan, meskipun harga sahamnya mungkin tampak lebih terjangkau.
Kendati demikian, rasio-rasio lainnya, seperti Price-to-Sales (P/S) dan Price-to-Book Value (P/B), masing-masing berada di 0.90 dan 0.47. Ini menunjukkan bahwa pasar menilai perusahaan dengan harga yang lebih rendah daripada nilai buku dan pendapatannya, yang bisa mengindikasikan potensi undervaluation.
Namun, perlu dicatat bahwa harga saham yang rendah bisa saja mencerminkan potensi kesulitan atau risiko yang lebih besar di masa depan.
Dari sisi solvabilitas, perusahaan berada dalam posisi yang cukup baik dengan Current Ratio 2.37, menunjukkan bahwa perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Sayangnya, Quick Ratio yang hanya 0.10 menunjukkan adanya ketergantungan yang besar pada persediaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, yang dapat menimbulkan risiko likuiditas jika perusahaan tidak dapat segera mengonversi persediaannya menjadi kas.
Meskipun perusahaan memiliki total liabilitas yang lebih rendah dibandingkan ekuitasnya, dengan Debt-to-Equity Ratio yang hanya 0.13, pengelolaan utang masih terbilang konservatif. Ini memperlihatkan bahwa perusahaan tidak terlalu bergantung pada utang dalam pembiayaan operasional dan ekspansinya.
Faktor ini juga perlu dievaluasi lebih lanjut dalam kaitannya dengan kebijakan pembelanjaan modal dan pengembangan usaha yang sedang dijalankan.
Secara umum, meskipun CSIS menunjukkan fundamental yang cukup solid dalam beberapa aspek, perusahaan menghadapi beberapa tantangan besar, terutama dalam hal pertumbuhan pendapatan dan laba. Untuk kuartal terakhir, CSIS mencatatkan penurunan yang signifikan dalam pendapatan dan laba bersih, dengan revenue YoY growth yang tercatat -22.83 persen dan net income YoY growth yang mencapai -94.76 persen.
Ini mencerminkan adanya tantangan dalam operasi perusahaan yang perlu diatasi agar dapat kembali mencatatkan pertumbuhan yang positif.
Selain itu, meskipun perusahaan memiliki rasio leverage yang rendah dan cash flow yang positif, beban pembiayaan yang tinggi (dengan cash from financing yang tercatat negatif sebesar -18 B) dan pembelanjaan modal yang besar (capital expenditure TTM mencapai -6 B) bisa menjadi beban dalam jangka pendek.
Meskipun demikian, cash yang dimiliki perusahaan sebesar 7 B dan free cash flow sebesar 8 B memberikan ruang bagi CSIS untuk melakukan investasi lebih lanjut dalam pengembangan usaha dan memperbaiki kinerja operasional.
Di sisi lain, harga saham CSIS telah mencatatkan kenaikan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir, dengan 6 bulan terakhir mencatatkan kenaikan harga mencapai 51.22 persen.
Ini menunjukkan adanya optimisme pasar terhadap potensi masa depan perusahaan, meskipun harga saham ini masih jauh di bawah level tertinggi 52 minggu terakhir, yang tercatat di 62.
Secara keseluruhan, meskipun CSIS memiliki beberapa indikator fundamental yang menarik, seperti valuasi yang relatif rendah dan struktur utang yang sehat, perusahaan juga menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal pertumbuhan laba dan pendapatan.
Prospek jangka panjang perusahaan akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk mengatasi tantangan ini dan memanfaatkan dana yang diperoleh dari rencana rights issue untuk mendukung pengembangan dan ekspansi usaha.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.