KABARBURSA.COM - Memasuki tahun 2025, dunia bisnis akan menyaksikan perubahan besar yang dipicu oleh kemajuan teknologi, pergeseran perilaku konsumen, serta peningkatan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan.
Bagi Indonesia, yang tengah mengalami lonjakan pesat dalam sektor ekonomi digital, memahami tren bisnis ini menjadi hal krusial untuk memanfaatkan peluang baru dan menghadapi tantangan global.
Di tengah revolusi digital yang semakin berkembang, teknologi berbasis Kecerdasan Buatan (AI) semakin mendominasi, termasuk dalam layanan Contact Center yang kini bertransformasi dengan integrasi AI untuk memperlancar interaksi antara perusahaan dan pelanggan.
Dalam siaran pers yang disampaikan oleh Manajemen JAST pada tanggal 3 Desember 2024, solusi ini bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, mempercepat waktu respons, dan mengurangi biaya operasional.
Pengertian Contact Center yang Didorong AI
Contact Center yang didorong AI adalah sistem layanan pelanggan yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengotomatiskan berbagai proses, menganalisis data, dan memberikan layanan yang lebih personal.
Beberapa fitur unggulan dari sistem ini meliputi:
Manfaat Contact Center yang Didorong AI
Implementasi sistem ini membawa berbagai keuntungan, antara lain:
Masa Depan Contact Center yang Didorong AI
Masa depan untuk Contact Center berbasis AI menunjukkan potensi pengembangan kecerdasan buatan yang semakin canggih, integrasi dengan teknologi seperti Internet of Things (IoT), dan penerapan model hibrida yang menggabungkan kecerdasan buatan dengan interaksi manusia untuk menangani kasus yang lebih kompleks.
PT Jasnita Telekomindo Tbk. menyarankan beberapa langkah bagi perusahaan yang berencana mengadopsi teknologi AI di contact center mereka:
Dengan potensi transformasi yang sangat besar, AI diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan dalam layanan pelanggan. PT Jasnita Telekomindo Tbk. hadir sebagai solusi untuk mengatasi perkembangan ini dengan menyediakan contact center berbasis AI yang inovatif.
PT Jasnita Telekomindo Tbk. (JAST) meluncurkan Aplikasi Mobile JKN, yang dikembangkan untuk memudahkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam mengakses informasi serta layanan administrasi. Aplikasi ini menghadirkan layanan digital berbasis tanpa tatap muka, memanfaatkan teknologi ponsel pintar untuk kemudahan akses.
Melalui Aplikasi Mobile JKN, peserta JKN dapat dengan mudah: Seperti dikutip, Jakarta,
Mengakses Informasi Program JKN: Menyediakan detail lengkap terkait manfaat dan ketentuan program. Mendaftar Layanan Kesehatan: Memudahkan peserta dalam proses registrasi dan akses layanan kesehatan. Mendaftar Sebagai Peserta Baru: Mempermudah pendaftaran bagi calon peserta JKN yang ingin bergabung.Mengubah Data Kepesertaan: Memungkinkan pembaruan data kepesertaan dengan praktis. Menemukan Lokasi Fasilitas Kesehatan Terdekat: Menampilkan lokasi fasilitas kesehatan (faskes) yang dapat dijangkau oleh peserta. Dan berbagai fitur lainnya.
Sebagai pengembang aplikasi Mobile JKN, kami berkomitmen untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. Teknologi memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat,” ujar Sri Akhadah, Direktur Komersial PT Jasnita Telekomindo Tbk.
Aplikasi ini dirancang dengan antarmuka yang sederhana dan intuitif, sehingga peserta dapat dengan mudah menavigasi fitur-fitur yang tersedia. Selain itu, fitur notifikasi dalam aplikasi akan mengingatkan peserta tentang informasi penting serta jadwal pemeriksaan kesehatan. Aplikasi Mobile JKN kini dapat diunduh di platform Android dan iOS.
PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) menetapkan target pertumbuhan pendapatan konsolidasi sebesar 15 persen pada tahun 2024. JAST optimistis dengan prospek tahun depan yang didorong oleh pertumbuhan konektivitas Internet of Things (IoT) yang lebih cepat dan pergeseran menuju layanan digital yang lebih terintegrasi.
Direksi Jasnita Telekomindo, melalui keterbukaan informasi pada Kamis, 28 Desember, menyatakan bahwa dari sisi regulasi, kebijakan pemerintah turut mendorong percepatan layanan panggilan darurat 112. Perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan dan memenuhi kebutuhan stakeholder guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Dalam mencapai target tersebut, JAST telah merumuskan sejumlah rencana strategis. Pertama, untuk Layanan Darurat 112, JAST menargetkan peningkatan hingga 20 kabupaten/kota baru. Kedua, segmen Contact Center dengan nilai proyek mencapai Rp 80 miliar, fokus pada peningkatan kualitas layanan dan diversifikasi layanan kontak.
Jascloud Omnichannel menjadi fokus ketiga, dengan target peningkatan lebih dari 15 klien per hari melalui strategi up-selling dan cross-selling. Keempat, Pengembangan dan Pemasaran AI Smart City, di mana JAST akan menyelesaikan pengembangan teknologi AI dan solusi Smart City dengan nilai proyek Rp 50 miliar, fokus ekspansi pasar di Asia Tenggara.
Kelima, Pengembangan dan Pemasaran CCTV Surveilance as a Service dan Video Management Service, dengan fokus pada CCTV Surveilance as a Service dan Video Management Sistem berbasis AI melalui kolaborasi dengan PT Jast Indonesia Aman. JAST ingin menghadirkan solusi keamanan tanpa perlu investasi CCTV.
Terakhir, JAST terus aktif berpartisipasi dalam roadshow IoT Bizlator oleh Kemen-Kominfo RI, untuk menciptakan kolaborasi dengan Pemerintah dalam solusi IoT. Selain mengungkapkan strategi dan prospek tahun 2024, JAST juga membeberkan capaian kinerja pada tahun 2023. Proyeksi pendapatan tahun ini mencapai Rp 140 miliar, naik 10 persen dibandingkan dengan tahun 2022, dengan pendapatan dari sektor pengadaan tender mencapai Rp 466 miliar, tumbuh 100 persen dibanding tahun 2022.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.