KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 67 poin atau turun 0,95 persen di level 7,046 pada perdagangan Senin, 2 Desember 2024.
Mengutip data perdagangan RTI Business, pergerakan IHSG pada hari ini terpantau bervariasi dengan level tertinggi 7,153 dan terendah 7,041.
Sebanyak 222 saham terlihat menguat, 370 saham di zona merah, dan 199 saham mengalami stagnan.
Sementara itu mengutip data perdagangan Stockbit, saham-saham yang berada di lima besar top gainer ialah FUJI (+35,00 persen), INPS (+25,85 persen), FUTR (+23,70 persen), BABY (+20,99 persen), dan LMPI (+16,30 persen).
Sedangkan lima saham yang berada di peringkat teratas top loser di antaranya VISI (-25,00 persen), TRON (-24,64 persen), CITY (-21,25 persen), ASBI (-19,85 persen), dan SSMS (-19,37 persen).
Di sisi lain, hanya dua sektor yang terpantau mengalami penguatan pada penutupan perdagangan hari ini yaitu energi (+0,43 persen) dan teknologi (+0,04 persen).
Adapun sektor-sektor yang mengalami koreksi paling dalam yakni cyclical (-2,69 persen), finance (-1,37 persen), health (-1,18 persen), basic ind (-1,16 persen), serta industri dan properti yang masing-masing mencatatkan -1,13 persen.
IHSG sejatinya dibuka menguat 20 poin atau naik 0,29 persen di level 7,135 pada perdagangan Senin, 2 Desember 2024.
Mengutip data perdagangan RTI Business 149 saham terpantau menghijau, 59 saham di zona merah, dan 238 mengalami stagnan pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Namun, pelemahan IHSG telah diprediksi oleh Research Team PT Reliance Sekuritas Tbk, yang memproyeksikan IHSG bergerak bervariatif dengan kecenderungan melemah dengan support pada level 7,060 dan resistance pada level 7,170.
“Secara teknikal, IHSG masih melanjutkan pelemahan setelah gagal breakout dari MA200, sementara IHSG membentuk candle marubozu bearish dengan volume jual yang kuat sehingga belum ada konfirmasi reversal dari IHSG,” tulis Reliance dalam risetnya kepada Kabarbursa.com.
IHSG Pekan Ini Berpotensi Menguat
Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan ini diprediksi berpotensi menguat, bahkan menuju level tertinggi sebelumnya.
Mengutip Technical Review Indonesia Investment Education (IIE) Minggu, 1 Desember 2024, pasar saham Indonesia sedang berada pada titik menarik dengan berbagai indikasi teknikal yang memberikan peluang sekaligus tantangan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi yang tertahan di support up channel pada level 7.107. Indikator RSI menunjukkan potensi bullish divergence, membuka peluang bagi IHSG untuk kembali menguat menuju level tertinggi sebelumnya di 7.341.
Namun, risiko tetap ada, terutama setelah IHSG menembus support di 7.450. Di level tersebut, potensi koreksi lebih lanjut bisa saja terjadi, hingga target pola inverted cup with handle di 7.010.
Saat ini, IHSG berada di bawah garis Tenkan-sen, Kijun-sen, dan Kumo, yang menandakan adanya tekanan jual yang masih cukup kuat.
IHSG Pekan Lalu Alami Penurunan
IHSG mencatatkan penurunan sebesar 1,13 persen selama pekan ini. IHSG sepekan berada di level 7.114,266 dari posisi sebelumnya di 7.195,565. Periode penurunan ini berlangsung sepanjang pekan 25 hingga 29 November 2024.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kautsar Primadi Nurahmad, mengatakan pada perdagangan Jumat, 29 November 2024, investor asing mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp1,89 triliun. Namun, secara keseluruhan sepanjang 2024, investor asing masih membukukan nilai beli bersih sebesar Rp21,56 triliun.
Di sisi lain, aktivitas pasar saham justru menunjukkan peningkatan. Selama periode pekan yang sama, rata-rata nilai transaksi harian BEI melonjak 35,53 persen, naik menjadi Rp13,45 triliun dari Rp9,93 triliun pada pekan sebelumnya.
“Tidak hanya itu, rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan turut mengalami peningkatan sebesar 31,23 persen menjadi 26,10 miliar lembar saham dari 19,89 miliar lembar saham pada minggu sebelumnya,” ujar dia dalam keterangan resmi BEI, Sabtu, 30 November 2024.
Kautsar merinci rata-rata frekuensi transaksi harian bursa turut mengalami peningkatan sebesar 3,27 persen menjadi 1,14 juta kali transaksi dari 1,10 juta kali transaksi pada pekan lalu.
“Namun, kapitalisasi pasar bursa mengalami perubahan sebesar 0,43 persen menjadi Rp12.000 triliun dari Rp12.053 triliun pada pekan sebelumnya,” pungkas dia.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kabar Bursa tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.(*)