Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Bersiap IPO, Siapa di Balik Emiten Pupuk Delta Giri?

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 02 December 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Bersiap IPO, Siapa di Balik Emiten Pupuk Delta Giri?

KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) bersiap kedatangan emiten baru. Adalah PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG), perusahaan agrokimia, yang tengah bersiap melakukan Initial Public Offering (IPO).

Dalam IPO tersebut, DGWG mempersiapkan sebanyak 1.666.666.700 saham atau setara dengan 25 persen dari modal disetor penuh. IPO sendiri direncanakan akan berlangsung dari 2 Desember hingga 16 Desember 2024, dengan harga saham yang dipatok dalam kisaran Rp420 hingga Rp620 per lembar.

Sebagai penjamin pelaksana emisi, perusahaan menggandeng BRI Danareksa Sekuritas, Samuel Sekuritas Indonesia, dan Shinhan Sekuritas Indonesia, yang diharapkan dapat membantu memaksimalkan kesuksesan IPO ini di pasar modal.

Jika seluruh saham terjual, DGWG berpotensi meraup dana sebesar Rp1,033 triliun, yang akan digunakan untuk berbagai kebutuhan strategis perusahaan.

Dana yang terkumpul dari IPO akan dialokasikan untuk beberapa tujuan utama yang akan memperkuat posisi finansial dan operasional perusahaan. Sekitar 54,7 persen dari dana hasil IPO akan digunakan untuk penyertaan modal pada PT Fertilizer Inti Technology, yang merupakan langkah strategis DGWG untuk memperkuat kemitraannya di sektor pupuk.

Selain itu, sekitar 8,9 persen dari dana tersebut akan disalurkan untuk PT Dharma Guna Wibawa dalam bentuk penyertaan modal, yang sebagian besar akan digunakan untuk membayar sebagian utang perusahaan kepada beberapa bank besar, seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, dan PT Bank SMBC Indonesia Tbk (d/h PT Bank BTPN Tbk).

Sisa dana IPO, sekitar 33,1 persen, akan digunakan untuk pemenuhan modal kerja, dengan rencana utama untuk membeli bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi. Adapun sekitar 29,8 persen lainnya akan dialokasikan untuk belanja modal, yang mencakup pengembangan fasilitas produksi dan pembayaran sebagian utang kepada PT Bank UOB Indonesia dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Sisanya, yang akan disetorkan kepada PT Semesta Alam Sejati dalam bentuk penyertaan modal, dengan tujuan untuk mendukung pemenuhan modal kerja perusahaan tersebut.

PT Delta Giri Wacana sendiri memiliki sejarah panjang, yang dimulai sejak tahun 2001. Sebagai perusahaan yang berfokus pada sektor agrokimia, menjadi perusahaan pertama yang dikenal melalui produk pestisida dengan merek Supremo, yang kemudian menjadi salah satu produk andalan.

Pada tahun 2005, DGWG memperluas kapasitas bisnisnya dengan mulai melakukan kegiatan bottling, dan semakin diperkuat dengan kegiatan mixing dan bottling di fasilitas produksi baru yang terletak di Jababeka III, Bekasi, pada tahun 2009. Langkah-langkah strategis ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jangkauan pasar.

Dengan berbagai rencana penggunaan dana IPO yang telah terstruktur, DGWG menunjukkan kesiapan dan komitmennya untuk tumbuh lebih besar di sektor agrokimia.

Pemanfaatan dana IPO untuk pengembangan fasilitas produksi, pembayaran utang, dan peningkatan modal kerja menunjukkan bahwa perusahaan memiliki rencana yang matang untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat struktur keuangannya.

Bagi investor, IPO ini dapat menjadi peluang menarik, mengingat potensi pertumbuhan yang tinggi di sektor agrokimia, di mana permintaan akan produk pupuk dan pestisida diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan kebutuhan pangan yang semakin besar.

Namun, seperti halnya dengan investasi di pasar modal pada umumnya, investor juga perlu mempertimbangkan risiko yang ada, termasuk ketidakpastian ekonomi dan persaingan di sektor yang sangat dinamis ini.

Sosok David Yaory di Balik IPO DGWG

Adalah David Yaory, pemilik perusahaan sekaligus pengendali perusahaan. Pada 2024, perusahaan ini mengalami perubahan dalam struktur kepemilikan sahamnya, di mana David Yaory kini memiliki 85 persen saham, sementara PT Agro Jaya Mandiri menguasai 15 persen saham.

Dengan demikian, David Yaory tetap menjadi pengendali utama dan pemilik manfaat akhir dari DGWG. Sebelumnya, David Yaory menjabat sebagai Direktur Utama DGWG sejak 2019 dan telah memiliki pengalaman panjang di dunia bisnis, termasuk di kursi Direktur DGW Group pada 2002—2019, serta menjadi konsultan di McKinsey & Company Jakarta antara 2000 hingga 2002.

Sebagai pengendali perusahaan, David Yaory memiliki latar belakang pendidikan yang solid. Ia memperoleh gelar Master of Business Administration dari Ross Business School, University of Michigan, Amerika Serikat, pada tahun 2000.

Pengalaman dan kepemimpinan yang telah ditunjukkan oleh David membuat DGWG semakin optimis dalam melangkah ke pasar modal, dengan strategi yang terencana untuk memanfaatkan hasil IPO tersebut dalam mendukung ekspansi dan pengembangan perusahaan.

Sejak awal berdirinya, Delta Giri Wacana telah menunjukkan kinerja keuangan yang menjanjikan. Hingga Juni 2024, total aset perusahaan tercatat sebesar Rp2,51 triliun, dengan total liabilitas Rp1,76 triliun dan ekuitas mencapai Rp754,75 miliar.

Penjualan perusahaan juga mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dari Rp1,38 triliun pada 2021 menjadi Rp1,68 triliun pada 2022, dan melonjak menjadi Rp3,03 triliun pada 2023.

Bahkan pada 6 bulan pertama 2024, perusahaan berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp1,48 triliun dengan laba bersih mencapai Rp31,72 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa DGWG berada dalam posisi yang kuat untuk menghadapi tantangan pasar.

Dana hasil dari IPO ini akan dialokasikan untuk beberapa tujuan strategis yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Sekitar 54,7 persen dari dana IPO akan digunakan untuk penyertaan modal pada PT Fertilizer Inti Technology, yang merupakan langkah penting dalam memperkuat kemampuan perusahaan di sektor pupuk.

Selain itu, sekitar 8,9 persen dari dana tersebut akan digunakan untuk disetorkan kepada PT Dharma Guna Wibawa, yang sebagian besar akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada beberapa bank besar, termasuk PT Bank CIMB Niaga Tbk., PT Bank Maybank Indonesia Tbk., dan PT Bank SMBC Indonesia Tbk. (d/h PT Bank BTPN Tbk.).

Sebagian besar dana yang terkumpul, yakni sekitar 33,1 persen, akan dialokasikan untuk modal kerja, yang digunakan untuk membeli bahan baku yang diperlukan dalam produksi. Selain itu, sekitar 29,8 persen dana akan digunakan untuk belanja modal dan pembayaran sebagian utang kepada PT Bank UOB Indonesia dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Sisanya, sekitar 3,3 persen, akan disetorkan kepada PT Semesta Alam Sejati sebagai penyertaan modal yang mendukung pemenuhan modal kerja perusahaan tersebut.

Dengan segala rencana yang matang, PT Delta Giri Wacana Tbk berusaha untuk memperluas kapasitas operasional dan meningkatkan daya saing di pasar, baik domestik maupun internasional.

IPO ini memberikan kesempatan besar bagi investor untuk terlibat dalam perkembangan pesat perusahaan yang memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar di industri yang sangat penting, seperti agrokimia dan pupuk.

Namun, seperti halnya dengan semua investasi di pasar saham, investor juga harus mempertimbangkan potensi risiko yang ada. Namun, dengan kinerja keuangan yang kuat dan rencana strategis yang jelas, DGWG tampaknya siap untuk meraih kesuksesan besar di pasar modal Indonesia.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.