Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Saham SGER Melonjak, Analis Prediksi Bisa Sentuh Rp800

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 02 December 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Saham SGER Melonjak, Analis Prediksi Bisa Sentuh Rp800

KABARBURSA.COM – PT Sumber Global Energy Tbk (SGER), emiten sektor pertambangan, tengah menjadi perhatian pasar modal. Di satu sisi, perusahaan berhasil mencatatkan sejumlah kontrak besar baru, tetapi di sisi lain, kinerja keuangan mereka menunjukkan dinamika yang mengundang tanya.

Menurut laporan keuangan kuartal III 2024, SGER mencatat pendapatan Rp10,88 triliun, naik 14,30 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp9,52 triliun. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan penjualan batu bara sebesar 12,84 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp10,65 triliun dan melonjaknya penjualan nikel hingga 211,96 persen menjadi Rp228,52 miliar.

Namun, laba bersih SGER hanya mencapai Rp565,16 miliar, menurun dibandingkan laba kotor mereka yang menyusut di semester I 2024.

Berdasarkan data semester I 2024, meski pendapatan melonjak 24,36 persen menjadi Rp7,50 triliun, laba bersih SGER anjlok 21,73 persen. Margin laba kotor juga menurun tajam dari 13,82 persen menjadi 9,45 persen. "Kenaikan beban pokok pendapatan menjadi penyebab utama tekanan terhadap laba perusahaan," jelas Wahyu Laksono, seorang pengamat pasar modal kepada Kabarbursa.com, Senin, 2 Desember 2024.

Penurunan margin laba kotor ini menunjukkan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam menjaga efisiensi biaya di tengah tingginya volatilitas harga komoditas dan potensi kecurangan pengiriman batu bara yang menjadi isu pada semester lalu.

Meski diterpa isu dan tantangan operasional, SGER terus memperkuat posisinya di pasar internasional. Perusahaan berhasil mengamankan kontrak pasokan batu bara sebesar 500.000 metrik ton ke Vietnam dan menandatangani perjanjian dengan PT Merge Mining Industry untuk pengiriman 2 juta metrik ton batu bara dengan potensi pendapatan Rp3 triliun. Baru-baru ini, SGER juga mengumumkan kontrak dengan Minergy Power Corporation (MPC) di Filipina senilai USD10,94 juta.

"Kontrak-kontrak ini menjadi sinyal positif untuk prospek jangka menengah perusahaan, meskipun tantangan jangka pendek masih harus diperhatikan," ujar Wahyu.

Strategi Saham SGER: Buy atau Sell?

Melihat pergerakan saham SGER, Wahyu memberikan pandangan strategis. Menurutnya, saham SGER memiliki potensi rebound di jangka pendek, terutama jika harga berada di kisaran Rp400. Target harga saham untuk jangka pendek diprediksi menguji level Rp500 hingga Rp600.

"Untuk jangka panjang, SGER bisa mencoba menyentuh level Rp800, tetapi di atas Rp600 ada potensi koreksi. Strategi terbaik saat ini adalah sell on strength di atas Rp600 dan kembali membeli (buy on weakness) di kisaran Rp400 atau di bawahnya," sarannya.

Meskipun kinerja keuangan SGER menunjukkan beberapa penurunan, prospek jangka menengah tetap menjanjikan dengan kontrak-kontrak baru yang signifikan. Namun, investor disarankan untuk berhati-hati, mengingat potensi koreksi yang besar pada harga saham di level tertentu. Strategi investasi yang cermat dan berbasis analisis data menjadi kunci untuk meraih keuntungan dari saham SGER.

Dengan dinamika pasar dan tantangan sektor komoditas yang terus berkembang, SGER adalah salah satu emiten yang patut terus dipantau.

Saham SGER Hari ini

Saham SGER mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 7,50 persen pada perdagangan hari ini, Senin, 2 Desember 2024, dengan harga penutupan di level Rp430 per saham. Saham emiten pertambangan ini berhasil rebound setelah sebelumnya mengalami tekanan akibat penurunan kinerja laba bersih di kuartal III 2024.

Kenaikan ini terjadi dengan volume transaksi sebesar 62,18 juta lembar saham, jauh di atas rata-rata volume harian sebesar 6,1 juta saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp26,1 miliar, menunjukkan minat investor terhadap saham ini mulai kembali meningkat.

Pada perdagangan hari ini, SGER dibuka di level Rp400, sama dengan harga penutupan sebelumnya. Saham sempat menyentuh level tertinggi di Rp432 dan level terendah di Rp398 sebelum akhirnya ditutup di Rp430.

Adapun rentang auto rejection atas (ARA) berada di level Rp500, sementara auto rejection bawah (ARB) di Rp300. Harga rata-rata perdagangan hari ini adalah Rp420 per saham, menunjukkan antusiasme pasar yang cukup tinggi.

Tren Performa Jangka Pendek dan Panjang

Secara mingguan, saham SGER mencatat kenaikan harga sebesar 7,50 persen, melampaui tren satu bulan yang hanya naik tipis 1,42 persen. Namun, dalam rentang tiga bulan terakhir, kenaikan hanya mencapai 2,38 persen.

Di sisi lain, performa jangka menengah dan panjang menunjukkan penurunan yang signifikan. Dalam enam bulan terakhir, saham SGER telah merosot 30,08 persen, dan secara tahunan, saham ini mencatatkan penurunan 27,90 persen.(*)