Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Harga Batu Bara Dunia Terseret India, Tertahan Gas

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 30 November 2024 | Penulis: Moh. Alpin Pulungan | Editor: Redaksi
Harga Batu Bara Dunia Terseret India, Tertahan Gas

KABARBURSA.COM - Harga batu bara dunia melemah pada Jumat, 29 November 2024, karena tertekan oleh sentimen negatif dari India. Namun, pelemahan tersebut tertahan oleh kenaikan harga gas yang mengimbangi tekanan pasar.

Harga batu bara Newcastle untuk November 2024 justru naik tipis sebesar USD0,8 menjadi USD141,5 per ton. Sebaliknya, kontrak Desember 2024 melemah USD0,6 menjadi USD137,4 per ton, sedangkan Januari 2025 terkoreksi sebesar USD0,55 ke USD138,9 per ton.

Harga batu bara Rotterdam mencatat tren penurunan lebih tajam. Untuk kontrak November 2024, harga turun USD0,05 menjadi USD121,55 per ton. Kontrak Desember 2024 merosot USD0,75 menjadi USD118,85 per ton, sementara Januari 2025 turun USD0,7 ke USD119,35 per ton.

Tren pelemahan juga terjadi beberapa hari sebei. Harga batu bara pada Rabu, 27 November 2024, anjlok setelah India mengumumkan rencana pengembangan 36 proyek tambang batu bara baru dalam lima tahun mendatang. Kabar ini menciptakan tekanan di pasar, seiring kekhawatiran akan potensi peningkatan pasokan global.

Harga batu bara Newcastle untuk kontrak November 2024 turun sebesar USD0,3 menjadi USD140,7 per ton. Kontrak Desember 2024 mencatat pelemahan sebesar USD0,5 ke USD138 per ton, sementara kontrak Januari 2025 terkoreksi USD0,4 menjadi USD139,6 per ton.

Tren serupa terjadi pada harga batu bara Rotterdam. Untuk November 2024, harga terpangkas sebesar USD0,25 menjadi USD121,35 per ton. Kontrak Desember 2024 turun USD0,35 menjadi USD119,7 per ton, sedangkan Januari 2025 merosot USD0,45 ke USD120,4 per ton.

Sumber dari media di India menyebutkan, sektor utama India mencatat pertumbuhan 3,1 persen pada Oktober, naik dari 2 persen pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan ini dipacu oleh peningkatan signifikan produksi batu bara yang naik hingga 7,8 persen, bersama dengan produk kilang, baja, dan semen yang juga menunjukkan tren positif.

Meski demikian, sektor minyak mentah dan gas alam justru mencatatkan penurunan masing-masing sebesar 4,8 persen dan 1,2 persen. Dengan kontribusi sektor utama mencapai hampir 40 persen dari total produksi industri India, capaian ini mencerminkan pemulihan stabil di tengah tantangan ekonomi yang masih ada.

Di sisi lain, pelemahan harga batu bara tertahan oleh kenaikan harga gas. Kontrak berjangka gas alam TTF Dutch untuk Januari 2025, yang menjadi acuan perdagangan gas di Eropa, melonjak 2,65 persen menjadi 47,92 euro per megawatt-jam (MWh). Kenaikan ini memberikan dukungan terhadap sentimen pasar komoditas energi di tengah tekanan global.

Batu Bara Indonesia Terkoreksi

Kondisi serupa juga dialami batu bara Indonesia. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Batu Bara Acuan atau HBA November 2024 dengan koreksi signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.

Kementerian ESDM menetapkan harga HBA Indonesia pada November 2024 sebesar USD114,43 per ton. Angka ini mencatat penurunan sebesar 12,76 persen dibandingkan Oktober 2024 yang mencapai USD131,17 per ton. Secara tahunan, HBA November 2024 bahkan lebih rendah 18,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni USD139,8 per ton.

Meski HBA utama mengalami penurunan, harga batu bara kelas bawah justru mayoritas mengalami kenaikan. HBA I ditetapkan sebesar USD83,46 per ton, naik dari USD79,69 per ton pada Oktober 2024.

Sementara itu, HBA II terkoreksi tipis menjadi USD51,91 per ton dari sebelumnya USD52,41 per ton. HBA III mencatat kenaikan menjadi USD35,57 per ton dibandingkan Oktober yang hanya USD34,67 per ton.

Penetapan harga ini merujuk pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Nomor 301.K/MB.01/MEM.S/2024 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batu Bara Acuan untuk Bulan November 2024, yang dikeluarkan pada 18 November 2024.

HBA ditentukan berdasarkan rata-rata indeks harga internasional seperti Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900. Indeks ini disetarakan pada kualitas batu bara dengan nilai kalori 6.322 kcal/kg GAR, total moisture 8 persen, total sulphur 0,8 persen, dan ash 15 persen.

Selain HBA utama, pemerintah juga menetapkan kategori harga berdasarkan kualitas batu bara, yakni:

  1. HBA: Nilai kalori 6.322 kcal/kg GAR, total moisture 12,26 persen, total sulphur 0,66 persen, dan ash 7,94 persen.
  2. HBA I: Nilai kalori 5.300 kcal/kg GAR, total moisture 21,32 persen, total sulphur 0,75 persen, dan ash 6,04 persen.
  3. HBA II: Nilai kalori 4.100 kcal/kg GAR, total moisture 35,73 persen, total sulphur 0,23 persen, dan ash 3,90 persen.
  4. HBA III: Nilai kalori 3.400 kcal/kg GAR, total moisture 44,30 persen, total sulphur 0,24 persen, dan ash 3,88 persen.(*)