Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Transaksi Saham ADRO Bak Kacang Goreng, Ada Apa?

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 29 November 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Transaksi Saham ADRO Bak Kacang Goreng, Ada Apa?

KABARBURSA.COM - Ada yang menarik pada perdagangan saham Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), Jumat, 29 November 2024. Sempat menyentuh batas auto reject bawah (ARB) pada Kamis, 28 November 2024, hari ini saham ADRO laris bak kacang goreng.

Pada perdagangan Jumat, 29 November 2024, saham ADRO terjungkal sedalam -22,83 persen di akhir sesi perdagangan pertama. Penurunan ini melanjutkan tren buruk sehari sebelumnya, ketika saham ini terjun bebas hingga 24,80 persen mencapai ARB.

Namun, penurunan hari ini sungguh mengejutkan. Tampak aktivitas perdagangan yang luar biasa dari ADRO dan jumlahnya tidak main-main.

Saham ADRO diperdagangkan dalam volume besar, yakni 880,76 juta saham, dengan frekuensi 67.547 kali dan nilai transaksi mencapai Rp1,88 triliun. Harga rata-rata transaksi berada di level Rp2.130,69, menunjukkan adanya aktivitas pembelian yang signifikan.

Ambruknya harga saham ADRO mulai terjadi sejak tanggal ex dividen, pada 28 November 2024. Saat itu, pemegang saham yang membeli setelah tanggal ini tidak lagi memiliki hak atas dividen. Uniknya, pelemahan sudah terlihat pada saat cum date 26 November 2024, hari terakhir bagi investor untuk berhak atas dividen.

Pada hari tersebut, saham ADRO justru terkoreksi 2,65 persen, bertentangan dengan tren biasa di mana saham umumnya menguat karena tingginya permintaan menjelang pembagian dividen. Volume transaksi pada cum date tercatat tinggi, mencapai 283,96 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,06 triliun.

Namun, alih-alih menjadi momentum penguatan, broker UBS Sekuritas Indonesia mencatat penjualan bersih (net sell) sebesar Rp298,6 miliar pada hari tersebut. Hal serupa dilakukan investor asing dengan transaksi mencapai Rp183,6 miliar. Hal ini mengindikasikan telah distribusi besar-besaran saham oleh pelaku pasar utama.

Analis dari Stockbit Sekuritas telah memprediksi hal serupa. Harga saham ADRO mengalami penurunan signifikan pada ex dividen dan ex date Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS). Dalam skenario base case Stockbit, harga saham diproyeksikan turun hingga ke level Rp1.900 per saham. Prediksi ini mengimplikasikan valuasi sebesar 6,6 kali price-to-earnings ratio (P/E) berdasarkan annualisasi laporan keuangan semester I-2024.

Namun, Stockbit juga menilai bahwa penurunan harga saham ADRO ini bisa terkompensasi oleh potensi kenaikan saham entitas anak, Adaro Andalan Indonesia (AADI), sesuai dengan rasio kepemilikan. Hal ini memberikan gambaran bahwa meskipun ADRO saat ini tertekan, investor dapat mencari peluang dalam pergerakan harga saham AADI yang terkait.

Penurunan tajam saham ADRO menjadi sorotan utama di tengah dinamika pasar yang bergejolak. Dengan nilai transaksi yang besar dan aksi beli yang mencolok di tengah penurunan, ada kemungkinan pelaku pasar besar sedang memanfaatkan momentum untuk akumulasi.

Namun, potensi koreksi lebih lanjut hingga level Rp1.900 tetap menjadi risiko yang harus diperhatikan oleh investor. Pergerakan selanjutnya dari saham ADRO akan menjadi salah satu yang menarik untuk diikuti, terutama dalam konteks strategi investasi jangka panjang dan dampak lanjutan dari dividen serta aktivitas perusahaan afiliasinya.

Amankan Saham AADI

Sementara itu, Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati, mengatakan, aksi borong saham ADRO yang terjadi hari ini lebih pada kekhawatiran banyak investor tidak bisa memperoleh saham awal PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI).

Diketahui, AADI sebentar lagi akan melaksanakan initial public offering (IPO). Saham AADI rencananya akan dijual seharga Rp5.500 per lembar. Dan sepertinya, saham tersebut terlalu seksi untuk tidak dimiliki. Artinya, ada banyak peluang cuan saat mengoleksinya.

Nah, para investor khawatir tidak bisa mendapatkan saham AADI dalam jumlah besar melalui mekanisme IPO. Akibatnya, mereka membeli saham ADRO untuk mendapatkan hak tebus saham AADI.

"Para investor berharap bisa memperoleh saham AADI melalui penawaran umum pemegang saham (PUPS) dengan memanfaatkan kepemilikan ADRO. Artinya, mereka kalau memesan melalui IPO jadi tidak percaya diri bisa dapat barang, karena khawatir dapatnya sedikit," kata Ike, Kamis, 28 November 2024.

Ketentuan Penebusan Saham

Sementara itu, penawaran umum saham perdana (IPO) AADI sudah semakin dekat. Para investor disuguhkan dengan harga penawaran dan ketentuan penebusan saham melalui Program Umum Penawaran Saham (PUPS).

Investment Analyst di Stockbit Sekuritas Hendriko Gani, menjelaskan, harga penawaran saham AADI dalam PUPS akan ditentukan berdasarkan harga rata-rata tertimbang (VWAP) saham AADI setelah penutupan perdagangan perdana pada 5 Desember 2024.

Menariknya, harga penebusan saham ini memiliki rentang yang cukup ketat. Harga penebusan minimal dipatok di angka Rp5.546 per saham, sementara harga maksimalnya berada di kisaran Rp5.960 per saham, yang merupakan 107,5 persen dari nilai wajar saham tersebut.

Estimasi yang dibuat oleh Stockbit Sekuritas pun mengonfirmasi perkiraan harga penebusan tersebut, dengan rentang harga antara Rp5.550 hingga Rp5.950 per saham.

Namun, seperti halnya transaksi investasi lainnya, penebusan saham melalui PUPS ini juga akan dikenakan biaya transaksi sebesar 0,18 persen. Biaya ini akan dikelola oleh Trimegah Sekuritas sebagai underwriter, yang tentunya penting untuk diketahui oleh investor yang ingin memanfaatkan program penebusan ini.

Proses penebusan sendiri dijadwalkan berlangsung antara 7 hingga 10 Desember 2024, dengan distribusi saham yang akan dilakukan pada 10 hingga 11 Desember 2024.

Ada ketentuan waktu yang harus diperhatikan, di mana penebusan saham hanya dapat dilakukan hingga pukul 10.00 WIB setiap hari bursa selama periode tersebut. Jika penebusan dilakukan setelah waktu cut-off, maka akan diproses pada hari bursa berikutnya.

AADI, yang diharapkan meraih dana IPO sekitar Rp 4,31 triliun, memiliki rencana penggunaan dana yang cukup menarik. Sekitar 37,23 persen dari dana yang terkumpul akan dialokasikan untuk investasi di anak usaha PT Maritim Barito Perkasa, yang bergerak di sektor pengangkutan laut.

Sementara itu, 15 persen dari dana IPO akan digunakan untuk pembayaran kembali sebagian pinjaman perusahaan, dan 14,89 persen lainnya akan digunakan untuk melunasi sebagian pokok pinjaman PT AlamTri Resources Indonesia Tbk (ADRO) berdasarkan perjanjian pinjaman pada Juni 2024.

Sementara itu, meskipun AADI mencatatkan laba tahun berjalan yang signifikan pada tahun buku 2023 sebesar USD1,28 miliar (Rp20,17 triliun), laba tersebut mengalami penurunan 45 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai USD2,34 miliar (Rp36,88 triliun).

Namun, pada paruh pertama 2024, AADI mencatatkan kinerja yang lebih positif, dengan laba periode berjalan sebesar USD922,76 juta (Rp 14,5 triliun), naik 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini menunjukkan adanya potensi pemulihan dalam kinerja perusahaan yang dapat memberikan gambaran positif bagi calon investor.

Dengan segala ketentuan dan prospek yang ada, IPO AADI menjadi sorotan menarik di pasar saham Indonesia. Investor yang berminat untuk mengikuti program PUPS tentu harus mempertimbangkan dengan seksama harga penawaran dan biaya transaksi yang ada.

Selain itu, kinerja AADI yang mengalami penurunan laba namun juga menunjukkan potensi pertumbuhan di masa depan, terutama di sektor pengangkutan laut, menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat keputusan investasi.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.