Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

MD Entertainment Tambah Modal, Terbitkan 989,7 Juta Saham Baru

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 29 November 2024 | Penulis: Citra Dara Vresti Trisna | Editor: Redaksi
MD Entertainment Tambah Modal, Terbitkan 989,7 Juta Saham Baru

KABARBURSA.COM – PT MD Entertainment Tbk (FILM) menambah modal melalui skema PMHMETD atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dulu.

Dikutip dari keterbukaan informasi publik, saham yang bakal diterbitkan oleh FILM adalah 989.778.796 saham baru atau 10 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor dalam perseroan. Saham-saham tersebut dijual dengan harga Rp100 per saham.

“Perseroan akan menggunakan untuk kebutuhan likuiditas umum, belanja modal, modal kerja dan untuk pertumbuhan dan atau pengembangan usaha perseroan, anak perusahaan dan entitas asosiasinya,” kata Corporate Secretary Fidela Hasworini dalam keterangannya, dikutip Jumat, 29 November 2024.

Fidela menambahkan modal yang didapatkan juga bakal digunakan untuk pembelian saham atau aset atau penyertaan saham perusahaan dan metode transaksi lain yang sesuai.

Agar dapat merealisasikan aksi korporasi ini FILM bakal menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (PUPLSB) yang rencananya bakal digelar, Senin 2 Desember 2024.

Tambah Modal Anak Usaha

Sebelumnya, FILM mengumumkan peningkatan modal yang dilakukan kepada anak usahanya, PT Barakuda Film Galeri Indonesia (BFGI) pada 26 November 2024.

Direktur FILM Priyadarshi Anand menjelaskan bahwa BFGI telah meningkatkan modal yang ditempatkan dan disetor menjadi Rp39,9 miliar, dari sebelumnya Rp26,9 miliar, dengan tambahan sebesar Rp15 miliar yang berasal dari konversi utang menjadi saham, yang telah disetor penuh oleh FILM. Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis 28 November 2024.

Priyadarshi lebih lanjut menegaskan bahwa transaksi ini tidak termasuk dalam kategori transaksi material menurut regulasi OJK dalam POJK 17/POJK.04/2020, dan merupakan transaksi afiliasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan OJK dalam POJK 42/2020.

Sebagai hasil dari transaksi ini, komposisi kepemilikan saham FILM di BFGI tercatat sebanyak 39.999 lembar saham dengan nilai Rp39,9 miliar, yang setara dengan 99,99 persen. Sementara itu, MD Global Investment memegang 1 lembar saham senilai Rp1 juta, yang setara dengan 0,01 persen.

Peningkatan modal ini, menurut Priyadarshi, tidak berdampak pada kondisi keuangan dan kelangsungan usaha FILM.

Kinerja Keuangan FILM

Kinerja keuangan FILM menunjukkan tren positif hingga kuartal III 2024, dengan pertumbuhan laba bersih dan stabilitas kapitalisasi pasar. Berdasarkan laporan Stockbit, laba bersih (net income) untuk kuartal III 2024 tercatat sebesar Rp26 miliar, naik dari Rp24 miliar pada periode yang sama tahun 2023.

Secara tahunan (annualised), laba bersih perusahaan mencapai Rp137 miliar, meningkat signifikan dibandingkan Rp97 miliar pada 2023. Dalam hal pendapatan (revenue), perusahaan berhasil mencatatkan total Rp113 miliar dalam 12 bulan terakhir (TTM) hingga September 2024. M

eski demikian, angka ini masih berada di bawah capaian puncak Rp160 miliar pada 2022. Hal ini mencerminkan tantangan operasional dan fluktuasi pasar dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara untuk Earnings per share (EPS) perusahaan juga menunjukkan pertumbuhan stabil seiring peningkatan laba bersih. Dengan jumlah saham beredar sebesar 9,73 miliar lembar, EPS perusahaan mendukung kapitalisasi pasar (market cap) yang berada di angka Rp32,490 miliar.

Nilai ini hampir setara dengan enterprise value sebesar Rp32,118 miliar, menunjukkan tingkat valuasi yang efisien di pasar modal.

Kinerja kuartalan Perusahaan X mengindikasikan stabilitas dalam pertumbuhan laba, dengan kontribusi terbesar pada kuartal II 2024 yang mencatat laba bersih Rp73 miliar. Meski demikian, fluktuasi pada kuartal lain, termasuk laba bersih kuartal III sebesar Rp26 miliar, menjadi sinyal perlunya optimalisasi strategi bisnis untuk menjaga momentum positif.

Pengamat menilai perusahaan perlu memanfaatkan peluang ekspansi di tengah tren pemulihan ekonomi global. Dengan struktur keuangan yang sehat, Perusahaan X memiliki potensi untuk memperluas pangsa pasar dan mengantisipasi dinamika pasar di tahun mendatang.

FILM mencatatkan valuasi yang cukup mencolok di pasar modal dengan Price to Earnings (PE) Ratio tahunan mencapai 236,58 berdasarkan laba tahunan, dan PE Ratio trailing twelve months (TTM) sebesar 287,14. Angka ini jauh melampaui median PE Ratio Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 7,20, mencerminkan valuasi tinggi yang tidak sejalan dengan rata-rata pasar.

Meski valuasi tinggi, Earnings Yield perusahaan hanya sebesar 0,35 persen, menunjukkan tingkat pengembalian yang relatif rendah dibandingkan investasi lainnya. Dari sisi efisiensi, Price to Book Value perusahaan berada di angka 21,74, menandakan harga saham yang jauh di atas nilai buku perusahaan.

Dari perspektif rasio kas, Price to Cashflow TTM mencapai 225,61, dan Price to Free Cashflow TTM sebesar 234,71, menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan kas yang masih menjadi tantangan. Hal ini juga terlihat dari EV (Enterprise Value) to EBIT sebesar 252,46 dan EV to EBITDA sebesar 123, yang mengindikasikan valuasi tinggi terhadap laba operasional.

PEG Ratio perusahaan tercatat negatif, yaitu -7,51, namun pada proyeksi pertumbuhan tiga tahun (PEG 3yr), nilainya mencapai 15,44. Angka ini menunjukkan ekspektasi pasar terhadap potensi pertumbuhan jangka panjang meski kinerja saat ini masih menghadapi tantangan.(*)