Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Harga Emas Antam Hari ini Naik Signifikan

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 28 November 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Harga Emas Antam Hari ini Naik Signifikan

KABARBURSA.COM - Harga emas produksi Logam Mulia Antam (Aneka Tambang) kembali mengalami kenaikan setelah sebelumnya turun drastis hingga Rp40.000 per gram.

Hari ini, Kamis, 28 November 2024, harga emas Antam naik Rp9.000 per gram, menjadikannya Rp1.513.000 per gram.

Berdasarkan informasi dari situs resmi Logam Mulia Antam, emas ukuran terkecil, yakni 0,5 gram, hari ini dijual seharga Rp802.000. Untuk ukuran 10 gram, harganya mencapai Rp14.535.000, sementara emas ukuran terbesar 1 kilogram dihargai Rp1.444.600.000.

Selama sepekan terakhir, harga emas Antam bergerak dalam kisaran Rp1.498.000 hingga Rp1.541.000 per gram. Sedangkan dalam satu bulan terakhir, harga tercatat berada di rentang Rp1.466.000 hingga Rp1.541.000 per gram.

Begitu pula dengan harga buyback emas Antam naik Rp9.000 per gram menjadi Rp1.361.000 per gram.

Harga buyback adalah harga yang digunakan saat konsumen akan menjual kembali emasnya ke Antam.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) Nomor 34 Tahun 2017, pembelian emas batangan dikenakan Pajap Penghasilan (PPh) 22 sebesar 0,9 persen. Namun, jika pembeli menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), pajak yang dikenakan hanya sebesar 0,45 persen.

Berikut rincian harga emas dari Antam hari ini:

- 0,5 gram: Rp806.500

- 1 gram: Rp1.513.000

- 2 gram: Rp2.966.000

- 3 gram: Rp4.424.000

- 5 gram: Rp7.340.000

- 10 gram: Rp14.625.000

- 25 gram: Rp36.437.000

- 50 gram: Rp72.795.000

- 100 gram: Rp145.512.000

- 250 gram: Rp363.515.000

- 500 gram: Rp726.820.000

- 1.000 gram: Rp1.453.600.000

Rincian harga emas dari Galeri 24 hari ini

- 0,5 gram: Rp803.000

- 1 gram: Rp1.489.000

- 2 gram: Rp2.921.000

- 5 gram: Rp7.222.000

- 10 gram: Rp14.344.000

- 25 gram: Rp35.823.000

- 50 gram: Rp71.590.000

- 100 gram: Rp143.164.000

- 250 gram: Rp357.625.000

- 500 gram: Rp715.250.000

- 1.000 gram: Rp1.430.499.000

Harga emas dari Antam dan Galeri24 ini mencerminkan tren pergerakan harga yang dapat menjadi acuan bagi investor atau konsumen.

Harga Emas Spot Sentuh 2.638 Dolar AS

Sementara itu, harga emas spot naik 0,3 persen menuju level USD2.638,90 per ons pada penutupan perdagangan Rabu, 27 November 2024 atau Kamis dinihari WIB, 28 November 2024. Namun, saham ANTM, MDKA, BRMS, dan ARCI masih berada di zona merah.

Harga emas dunia kembali menguat setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah dalam lebih dari satu minggu. Kenaikan ini dipicu oleh pelemahan nilai tukar dolar AS.

Momentum penguatan emas sedikit terpangkas, lantaran data ekonomi menunjukkan inflasi yang cenderung stagnan. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa Federal Reserve sedang berhati-hati terhadap kebijakan suku bunga.

Selain harga emas spot naik yang naik 0,3 persen, emas berjangka Amerika Serikat (AS) juga ditutup dengan kenaikan yang lebih besar, yaitu 0,7 persen, menuju level USD2.639,90 per ons. Penguatan ini terjadi meski pasar Amerika Serikat akan libur pada Kamis, 28 November 2024, untuk merayakan Thanksgiving.

Selain emas, komoditas lain seperti perak juga mengalami lonjakan harga. Perak spot melonjak 1,1 persen ke USD30,09 per ons, sementara platinum sedikit naik 0,1 persen ke USD928,17 per ons. Namun, paladium melemah 0,4 persen menjadi USD973,76 per ons.

Faktor Pendukung dan Penekan Harga Emas

Data terbaru menunjukkan belanja konsumen AS tumbuh pesat selama Oktober 2024. Namun, upaya untuk menekan laju inflasi tampaknya melambat dalam beberapa bulan terakhir.

Chief Market Strategist dari Blue Line Futures Phillip Streible, menjelaskan bahwa kenaikan pendapatan pribadi menjadi salah satu pendorong pergerakan emas.

“Kenaikan pendapatan pribadi menunjukkan ketahanan ekonomi, bahkan dalam menghadapi inflasi yang tinggi. Hal ini dapat membuat Federal Reserve lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga secara agresif,” jelas Streible.

Pelemahan indeks dolar sebesar 0,8 persen ke level terendah dalam dua minggu, juga menjadi katalis positif bagi harga emas. Dengan nilai dolar yang melemah, daya tarik emas bagi pemegang mata uang selain dolar meningkat, sehingga memicu minat beli.

Prospek Jangka Panjang Emas

Menurut Streible, emas berpotensi mencapai level USD3.000 per ons dalam dua kuartal pertama 2025, kecuali terjadi lonjakan inflasi yang tajam. Jika inflasi melonjak, Federal Reserve mungkin perlu kembali menaikkan suku bunga, dan hal ini dapat memberikan tekanan bagi pasar emas.

Saat ini, pasar memperkirakan kemungkinan 70 persen bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin pada pertemuan Desember mendatang. Lingkungan suku bunga rendah umumnya menguntungkan bagi emas, karena meningkatkan daya tarik logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.

Sebelum rilis data inflasi PCE, emas sempat menguat hingga 1 persen pada awal sesi perdagangan. Kenaikan ini merupakan pemulihan dari penurunan tajam USD100 yang terjadi pada hari Senin, 25 November 2024 waktu setempat. Itu adalah penurunan harian terbesar dalam lima bulan terakhir.

Penurunan ini dipicu oleh berkurangnya permintaan safe haven menyusul tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Menurut analis dari Capital Economics Hamad Hussain, volatilitas harga emas dapat meningkat dalam waktu dekat, terutama menjelang pelantikan Presiden AS Donald Trump dan perkembangan situasi geopolitik di Timur Tengah.

Kenaikan harga emas menunjukkan sentimen positif yang didukung pelemahan dolar AS dan ekspektasi pelonggaran suku bunga oleh Federal Reserve. Namun, volatilitas pasar masih tinggi akibat ketidakpastian data inflasi dan perkembangan geopolitik global.

Dalam lingkungan ini, emas tetap menjadi pilihan investasi strategis, terutama untuk mengelola risiko di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global. (*)