Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Speculative Buy untuk NCKL, tapi Waspadai Sentimen Negatif ini!

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 28 November 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Speculative Buy untuk NCKL, tapi Waspadai Sentimen Negatif ini!

KABARBURSA.COM - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang gemilang. Beberapa analis memberikan rekomendasi speculative buy, namun dengan beberapa catatan.

Laporan keuangan NCKL menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan. Hingga September 2024, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp20,37 triliun, meningkat 17,74 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp17,30 triliun.

Pendapatan ini berasal dari dua segmen utama, yakni pengolahan nikel yang menyumbang Rp17,74 triliun (naik 19,38 persen yoy) dan penambangan nikel dengan kontribusi Rp2,63 triliun (naik 8,23 persen yoy).

Kenaikan pendapatan ini turut mengangkat laba bersih perusahaan sebesar 8,29 persen yoy, dari Rp 4,46 triliun menjadi Rp 4,83 triliun. EBITDA Harita Nickel juga mengalami pertumbuhan sekitar 14 persen, mencapai Rp8,88 triliun hingga kuartal III-2024.

Menurut Head of Investor Relations Harita Nickel Lukito Gozali, hasil ini mencerminkan stabilitas kinerja operasional dan keuangan perusahaan meskipun menghadapi tantangan di pasar global.

Dari sisi operasional, volume produksi bijih nikel mencapai lebih dari 16,27 juta wet metric tonnes (wmt), naik sekitar 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Produksi feronikel (FeNi) melalui smelter Rotary Kiln-Electric Furnance (RKEF) juga melonjak 39 persen menjadi 95.813 ton.

Selain itu, fasilitas High Pressure Acid Leach (HPAL) mencatatkan produksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) sebesar 71.531 ton Ni, meningkat hingga 47 persen yoy.

Kontribusi signifikan juga datang dari fasilitas HPAL kedua, PT Obi Nickel Cobalt (ONC), yang mulai memproduksi pada April 2024. Ketiga lini produksi HPAL ini telah mencapai kapasitas penuh pada Agustus 2024.

Selain itu, fasilitas HPAL pertama memulai produksi dan ekspor kobalt elektrolitik, menambah diversifikasi produk Harita Nickel.

Hasil ini dianggap menjadi bukti komitmen Harita Nickel dalam memperluas kapasitas produksi dan merespons kebutuhan pasar, terutama untuk sektor kendaraan listrik. Dengan fluktuasi harga nikel global, strategi ini menjadi keunggulan kompetitif bagi perusahaan.

Dari sisi pasar, analis menilai kinerja NCKL sangat impresif. Investment Analyst Stockbit, Hendriko Gani, mencatat bahwa NCKL berhasil mencetak laba bersih kuartalan tertinggi sejak Initial Public Offering (IPO).

Pada kuartal III-2024 saja, laba bersih perusahaan mencapai Rp2 triliun, meningkat 12,6 persen secara kuartalan (QoQ). Realisasi laba bersih hingga sembilan bulan pertama 2024 sebesar Rp4,83 triliun bahkan melampaui 93 persen dari estimasi capaian setahun penuh 2024 oleh Stockbit.

Peningkatan pendapatan kuartalan sebesar 11,9 persen (QoQ), dengan kenaikan beban pokok pendapatan yang lebih moderat sebesar 3,7 persen, turut mendorong margin laba kotor naik dari 32,6 persen menjadi 37,5 persen.

Selain itu, penurunan beban operasional sebesar 7,3 persen (QoQ) juga membantu laba usaha tumbuh signifikan sebesar 35,5 persen (QoQ).

Menurut Hendriko, produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) yang dihasilkan oleh smelter HPAL memberikan kontribusi besar terhadap kinerja NCKL. Produk ini memiliki Average Selling Price (ASP) dan margin yang lebih tinggi dibandingkan feronikel, sehingga mampu memperkuat profitabilitas perusahaan.

Namun, secara teknikal, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, menyarankan pelaku pasar untuk tetap waspada.

Meskipun harga saham NCKL menunjukkan penguatan sebesar 3,09 persen pada perdagangan 22 November 2024 ke level Rp835 per saham, tren harga saham emiten nikel masih cenderung sideways. IDX basic materials secara sektoral juga berada dalam fase downtrend.

Herditya merekomendasikan pelaku pasar untuk mencermati peluang speculative buy dengan support di level Rp800 dan resistance pada Rp860. Target harga saham NCKL berada di kisaran Rp910 hingga Rp945.

Rekomendasi untuk Saham Lainnya

Selain NCKL, beberapa saham ikut mencuri perhatian sebagai peluang trading jangka pendek yang menjanjikan. Berdasarkan analisis teknikal terkini, ada enam emiten yang layak dipertimbangkan oleh para pelaku pasar.

Saham-saham ini menunjukkan potensi penguatan dengan level support yang terjaga, memberikan kesempatan spekulatif bagi trader yang ingin memaksimalkan profit dalam waktu singkat.

Mengutip rekomendasi CGS Internasional, Kamis, 28 November 2024, salah satu saham yang menjadi sorotan adalah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI). Saham ini direkomendasikan untuk spekulasi beli (spec buy) dengan level support di 14.800.

Jika level ini tidak ditembus ke bawah, PANI memiliki peluang untuk menguat menuju rentang 15.600 hingga 16.000. Namun, jika harga bergerak di bawah 14.400, disarankan untuk melakukan cut loss demi menghindari risiko lebih lanjut.

Selain itu, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga menawarkan prospek yang menarik. Dengan level support di 1.100, saham ini berpotensi menguat ke kisaran 1.140 hingga 1.160 jika tidak menembus ke bawah level tersebut. Cut loss disarankan dilakukan apabila harga bergerak di bawah 1.080.

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) adalah pilihan lain yang patut dipertimbangkan. Saham ini memiliki support di 870 dan berpotensi naik hingga 920 atau bahkan 945, asalkan support tersebut tetap bertahan. Jika harga menurun di bawah 845, langkah cut loss menjadi keputusan terbaik.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga menunjukkan daya tarik sebagai opsi trading. Dengan support kuat di 7.500, saham ini berpotensi menguat menuju rentang 7.800 hingga 7.950. Namun, jika level support ditembus, disarankan untuk melakukan cut loss di bawah 7.350.

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menawarkan prospek penguatan menuju 1.150 hingga 1.175, asalkan harga tidak jatuh di bawah level support di 1.100. Cut loss menjadi pilihan bijak jika harga bergerak di bawah 1.075.

Terakhir, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) memberikan peluang menarik dengan level support di 2.690. Jika harga bertahan di atas level ini, saham ini memiliki potensi untuk menguat ke kisaran 2.790 hingga 2.840. Apabila harga turun di bawah 2.640, langkah cut loss perlu dilakukan untuk mengurangi risiko.

Meski peluang-peluang ini menarik, penting bagi para trader untuk tetap memperhatikan pergerakan pasar secara cermat. Sentimen pasar, kondisi makroekonomi, dan dinamika global dapat memengaruhi pergerakan harga saham secara signifikan.

Oleh karena itu, disiplin dalam menerapkan strategi trading, termasuk eksekusi cut loss jika diperlukan, menjadi kunci untuk meraih hasil optimal dalam investasi jangka pendek.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.