Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Bursa Efek Indonesia Pantau Saham Bank Mayapada

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 24 January 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Bursa Efek Indonesia Pantau Saham Bank Mayapada

KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) terus memantau pergerakan saham PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) menyusul penurunan harga saham yang dianggap tidak biasa atau Unusual Market Activity (UMA). Pengumuman ini disampaikan melalui keterbukaan informasi BEI pada Rabu (24/1/2024).

Pernyataan mengenai aktivitas pasar yang tidak biasa tidak secara otomatis menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan di bidang pasar modal. Berdasarkan data dari RTI, harga saham PT Bank Mayapada Internasional Tbk ditutup turun sebesar 23,30{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} ke posisi 158. Koreksi saham MAYA berlanjut pada hari berikutnya, dengan saham MAYA turun 2,53{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} ke posisi 154 pada saat berita ini ditulis.

Dalam satu minggu, harga saham MAYA turun sebesar 32,46{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}. Sementara itu, dalam setahun terakhir, saham MAYA mengalami koreksi sebesar 70,94{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}. Terkait dengan UMA pada saham MAYA, BEI mengimbau para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait permintaan konfirmasi dari bursa.

Selain itu, investor juga diminta untuk memperhatikan kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga disarankan untuk meninjau kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat jika rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Selanjutnya, investor juga diingatkan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat muncul sebelum membuat keputusan investasi. Perlu dicatat bahwa informasi terakhir tentang perusahaan tercatat diterbitkan pada Senin (22/1/2024) melalui situs web Bursa Efek Indonesia mengenai pencatatan saham.

Saham Bank Mayapada Lesu Selama Periode Right Issue, Bursa Efek Indonesia Tetapkan Harga Teoritis

Saham Bank Mayapada (MAYA) telah mengalami penurunan signifikan, terjun bebas sebesar 30,06{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} selama minggu perdagangan dari 15 Januari 2024 hingga 19 Januari 2024. Milik konglomerat Dato Sri Tahir, PT Bank Mayapada Internasional Tbk menghadapi performa saham yang sulit selama periode perdagangan tersebut, seiring dengan penambahan modal melalui right issue.

Berdasarkan data dari RTI Business, saham MAYA mencatat penurunan sebesar 9,32{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} dalam sesi perdagangan terakhir pada Jumat, 19 Januari 2024, ditutup di level Rp214. Selama satu minggu perdagangan dari 15 Januari hingga 19 Januari, saham MAYA mengalami penurunan signifikan sebesar 30,06{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}, menjadikannya saham terburuk dalam hal kerugian selama minggu tersebut.

Mirae Asset Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information, juga mengomentari kinerja buruk saham MAYA di tengah tekanan penjualan yang intens. "Masih terjadi tekanan penjualan untuk MAYA," ujarnya pada Senin (22/1/2024).

Selain itu, MAYA mencatatkan penjualan bersih asing (nett foreign sell) sebesar Rp31,49 miliar pada 19 Januari 2024.

Dari segi fundamental, Bank Mayapada awalnya menunjukkan valuasi yang undervalue berdasarkan rasio price to book value (PBV). Namun, kinerja keuangan MAYA mengalami penurunan, setidaknya hingga kuartal III/2023.

Nafan mencatat, "Kinerja dari sisi bottom line menjadi alasan mengapa saham ini mengalami penurunan."

Pada kuartal III/2023, MAYA, yang dimiliki oleh konglomerat Dato Sri Tahir, melaporkan laba bersih sebesar Rp66,02 miliar, mengalami penurunan signifikan sebesar 39,83{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana laba bersihnya mencapai Rp109,74 miliar. Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank juga menurun dari 2,4{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} pada September 2022 menjadi 1,57{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} pada September 2023.

Selain itu, Bank Mayapada juga mencatatkan peningkatan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dari 97,62{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} menjadi 98,77{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}. Semakin besar rasio BOPO menunjukkan semakin tidak efisien perbankan dalam menjalankan usahanya. Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) bruto naik dari 3,11{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} pada September 2022 menjadi 3,8{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} pada September 2023. NPL nett juga naik dari 1,77{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} menjadi 2,93{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}.

Penurunan harga saham Bank Mayapada ini terjadi di tengah pelaksanaan right issue. Bank Mayapada mendapatkan harga teoritis yang ditetapkan Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode right issue sebesar Rp228 per lembar. Sejak mendapatkan harga teoritis, harga saham MAYA juga turun sebesar 6,14{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}.

Selain itu, berdasarkan keterbukaan informasi, Bank Mayapada mencatatkan penambahan saham sebanyak 78,54 juta lembar selama right issue. Sehingga, total saham setelah pencatatan saham hasil pelaksanaan right issue menjadi 18,19 miliar.

"Tanggal pencatatan saham baru adalah 22 Januari 2024," tulis Manajemen Bank Mayapada dalam keterbukaan informasi pada akhir pekan lalu (19/1/2024). Seperti yang diketahui, Bank Mayapada melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) XIV atau right issue sebanyak 26,74 miliar lembar. Periode pelaksanaan right issue berlangsung pada 15 Januari 2024 hingga 19 Januari 2024.