Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Menguat di Tengah Bursa Asia yang Loyo

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 26 November 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
IHSG Menguat di Tengah Bursa Asia yang Loyo

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Selasa, 26 November 2024, naik 21 poin atau 0,30 persen ke level 7.335.

Mengacu pada data perdagangan Stockbit, lima saham dengan kenaikan tertinggi pagi ini adalah POLU (16,76 persen), JIHD (16,34 persen), ISAP (11,11 persen), MMIX (10,00 persen), dan AMMS (9,76 persen).

Indeks LQ45, yang terdiri dari saham-saham unggulan, juga menunjukkan penguatan. Pada pembukaan, indeks ini tercatat di posisi 894,59, sedikit lebih tinggi dibandingkan penutupan sebelumnya di 891,52. Pergerakan ini mengindikasikan adanya sentimen positif di awal perdagangan.

Namun, beberapa saham mengalami tekanan jual signifikan. Saham yang terkoreksi paling dalam pagi ini adalah SULI (9,76 persen), LUCK (8,96 persen), BIMA (7,22 persen), FWCT (5,74 persen), dan TNCA (4,08 persen).

Tim Riset PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan IHSG akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat. Dalam analisis teknikalnya, Reliance menyebutkan bahwa support IHSG berada di level 7.119, sementara resistance di level 7.242.

"Secara teknikal, pola candle terakhir IHSG membentuk bullish harami, didukung oleh indikator stochastic golden cross di area oversold. Hal ini memberikan sinyal bahwa IHSG berpeluang besar melanjutkan penguatannya," tulis Reliance dalam riset yang dirilis kepada Kabarbursa.com.

Selain itu, Reliance mengidentifikasi beberapa saham yang berpotensi mengalami kenaikan dalam beberapa hari mendatang yaitu UNTR, PTBA, PWON, dan CPIN.

Di sisi lain, Reliance mencatat, bursa Asia pada pagi ini mayoritas diperdagangkan melemah, saat laporan ini ditulis, perdagangan indeks Nikkei 225 diperdagangkan melemah (1.14 persen). Sedangkan, index Kospi diperdagangkan melemah (0.55 persen).

"Pasar Asia cenderung melemah di tengah rebound pada dollar indeks setelah Trump memperingatkan akan mengenakan tarif 25 persen pada barang impor Kanada dan Mexico. Trump juga mengecam akan mengenakan 10 persen tarif tambahan untuk barang impor China," tulis Reliance.

Wall Street Ngegas

Sebelumnya diberitakan, Indeks utama Wall Street ditutup lebih tinggi, sementara indeks saham kecil, Russell 2000 mencapai rekor tertinggi pada perdagangan Senin, 25 November 2024.

Ada dua pemicu utama peningkatan indeks saham Amerika Serikat (AS) itu yakni Scott Bessent sebagai calon Menteri Keuangan AS, yang membuat imbal hasil (yield) obligasi menurun dan pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, yang menekan harga minyak.

Seperti dikutip dari Reuters, S&P 500 naik 17,81 poin atau 0,30 persen, ditutup pada 5.987,15 poin, sementara Nasdaq Composite naik 51,50 poin atau 0,27 persen, menjadi 19.055,15. Dow Jones Industrial Average (DJIA) meningkat 439,02 poin atau 0,99 persen, menjadi 44.735,53.

S&P 500 mencatat 106 level tertinggi baru dalam 52 minggu tanpa level terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 352 level tertinggi baru dan 66 level terendah baru.

Di sisi lain, Russell 2000 mencatat rekor tertinggi sepanjang masa pada level intraday 2.466,49, melampaui rekor yang tercapai tiga tahun lalu.

Saham yang naik jumlahnya melebihi yang turun dengan rasio 3,01 banding 1 di NYSE. Tercatat ada 836 level tertinggi baru dan 40 level terendah baru di NYSE.

Volume di bursa AS mencapai 16,69 miliar saham, dibandingkan rata-rata 14,93 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Penurunan tajam pada imbal hasil obligasi Treasury, terutama obligasi 30 tahun, memimpin penurunan imbal hasil secara keseluruhan.

“Sektor-sektor yang tertinggal sepanjang tahun ini mulai berkinerja lebih baik, seperti saham berkapitalisasi kecil dan menengah, bukan hanya karena Trump, tetapi juga karena The Fed memotong suku bunga,” kata Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments kepada Reuters di New York.

Terkait presiden terpilih Donald Trump, orang nomor satu di Partai Republik ini mengakhiri spekulasi selama berminggu-minggu dengan mengumumkan pilihannya pada Jumat, 22 November 2024 malam.

Beberapa ahli strategi investasi menyatakan bahwa Bessent mungkin mengambil langkah untuk menahan peningkatan utang pemerintah, sambil tetap melaksanakan janji kampanye terkait kebijakan fiskal dan perdagangan.

Pencalonan Bessent meredakan beberapa kekhawatiran fiskal terkait kemungkinan tarif baru yang sebelumnya mendorong kenaikan imbal hasil obligasi menjelang pemilu.

“Kali ini, fokus adalah pada kebijakan tarif – terutama setelah pemilihan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan tampaknya telah meredakan kekhawatiran fiskal utama,” kata James Reilly, ekonom senior di Capital Economics.

Ekspektasi bahwa Trump, bersama dengan Kongres yang dikuasai Partai Republik, akan memenuhi janji kebijakan ramah bisnis telah memberikan dorongan baru bagi perusahaan kecil. Perusahaan-perusahaan ini menjadi sorotan sejak Federal Reserve (The Fed) memulai siklus pelonggaran kebijakan moneter pada bulan September.

Lebih jauh, penurunan imbal hasil membantu sektor sensitif suku bunga, seperti sektor Real Estat, mencatat kenaikan, sementara indeks Perumahan melonjak 4,5 persen. Barclays meningkatkan proyeksi tahunan 2025 untuk S&P 500, sementara Deutsche Bank menetapkan targetnya pada 7.000 poin di akhir 2025.

Namun, kekhawatiran masih ada bahwa tekanan inflasi dapat meningkat dan memperlambat laju pelonggaran kebijakan The Fed.

Investor baru-baru ini beralih antara ekspektasi jeda dan pemotongan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan The Fed di bulan Desember. Alat FedWatch CME Group menunjukkan probabilitas 56,2 persen bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin lagi.

Sementara itu, saham sektor Consumer Discretionary memimpin kenaikan sektoral, didukung oleh kenaikan 2,2 persen saham Amazon.com. Laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi, indikator inflasi pilihan bank sentral, akan menjadi perhatian investor akhir pekan ini, bersamaan dengan liburan Thanksgiving AS.

Saham Macy’s turun 2,2 persen setelah operator toko serba ada tersebut menunda publikasi laporan kuartal ketiganya karena masalah akuntansi. Bath & Body Works menaikkan proyeksi laba tahunan yang disesuaikan, mendorong saham pengecer ini naik 16,5 persen. (*)