KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 118 poin atau naik 1,65 persen di level 7,314 pada perdagangan Senin, 25 November 2024
Mengutip data perdagangan RTI Bussiness, pergerakan IHSG pada hari ini terpantau konsisten dengan level tertinggi 7,329 dan terendah 7,218.
Sebanyak 299 saham terpantau menguat, 291 saham di zona merah, dan 200 saham mengalami stagnan.
Sementara itu mengutip Stockbit, saham-saham yang bertengger di lima besar top gainer ialah MAYA (+35,00 persen), BKSW (+34,78 persen), TRON (+34,33 persen), ZBRA (+33,33 persen), dan POLU (+24,74 persen).
Sedangkan lima saham yang mengalami koreksi paling dalam ialah DOSS (-17,68 persen), PUDP (-17,65 persen), SKRN (-16,94 persen), RSGK (-15,75 persen), dan BOAT (-12,50 persen).
Adapun hanya satu sektor yang mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan hari ini yaitu teknologi dengan performa -1,17 persen.
Sementara sektor-sektor yang mengalami penguatan signifikan ialah finance (+1,49 persen), industrial (+1,28 persen), energi (+1,11 persen).
IHSG Pekan Ini Diprediksi Fluktuatif
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan ke depan diprediksi akan bergerak fluktuatif di rentang 7150-7230 pada pekan ini.
Phintraco Sekuritas dalam analisanya, menyebut fluktuasi itu terjadi lantaran data ekonomi yang dirilis, baik dalam negeri maupun global, minim dan tidak memberikan sentimen terhadap laju IHSG.
“IHSG diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif dalam rentang 7150-7230 pada pekan ini,” tulis analisa Phintraco Sekuritas, dikutip Mimggu, 24 November 2024.
Data ekonomi domestik, tulis Phintraco Sekuritas, relatif minim di pekan ini. Begitu juga data-data ekonomi global cukup padat yang salah satunya adalah risalah pertemuan Federal Open Market Commitee (FOMC) The Fed pada Rabu, 27 November 2024.
“Seperti yang diketahui sebelumnya, sejumlah petinggi the Fed memberikan petunjuk peluang kebijakan less-aggressive di 2025,” jelas Phintraco Sekuritas.
Sementara di indeks-indeks saham global, keraguan pemangkasan The Fed Rate dianggap tidak menghentikan rally pengutan mingguan Wall Street pada pembukaan perdagangan pekan kemarin. Diketahui, Nasdaq menguat relatif terbatas karena pelemahan signifikan harga saham Alphabet (-1.7 persen) dan Nvidia (+3.2 persen).
“Ekspektasi kebijakan inward looking Presiden Donald Trump mendorong rotasi ke saham-saham yang lebih sensitif pada pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, U.S. 10-year bond yield masih cukup tinggi di atas 4.4 persen sampai dengan Jumat (22 November 2024),” ungkapnya.
Kondisi eksternal tersebut dinilai memicu capital outflow dari pasar modal Indonesia. Disamping itu, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 5 persen di kuartal III menjadi akselerasi capital outflow tersebut.
Pasar juga mengkhawatirkan arah kebijakan moneter 2025 Indonesia, di mana ruang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) diperkirakan lebih terbatas seiring lemahnya kondisi nilai tukar rupiah.
Selain itu, pasar domestik juga dihadapkan pada kenaikan inflasi seiring rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen. Di sisi lain, pasar juga dianggap masih mencerna efektivitas kebijakan fiskal dalam meredam potensi dampak negatif.
“Pasar yang masih mencerna efektivitas kebijakan fiskal dalam meredam potensi dampak negatif dari dua isu sebelumnya,” pungkasnya.
Sementara itu Global Markets Strategist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, menyatakan bahwa tidak ada sentimen baru yang berpotensi mengganggu pergerakan IHSG pada pekan ini.
“Jika melihat kondisi saat ini, pekan depan IHSG seharusnya mulai menguat, karena tidak ada sentimen negatif baru yang muncul,” ujarnya kepada Kabarbursa.com, Sabtu, 23 November 2024.
Meski begitu, Myrdal menjelaskan bahwa beberapa sentimen lama, seperti terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), masih memberikan pengaruh pada pasar. Selain itu, faktor lain yang berpotensi memengaruhi IHSG adalah data-data ekonomi dan perkembangan kebijakan domestik yang tengah digodok oleh pemerintah.
Myrdal juga menyatakan optimismenya terhadap pergerakan IHSG hingga akhir 2024. Ia menyebut bahwa momen akhir tahun biasanya diwarnai dengan window dressing, yaitu strategi peningkatan nilai portofolio yang dilakukan oleh investor.
“Kami berharap tren penguatan IHSG dapat berlanjut mulai minggu depan hingga akhir tahun, sehingga pergerakan pasar bisa kembali positif,” pungkasnya.
IHSG Pekan Lalu Alami Kenaikan 0,48 Persen
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Aulia Noviana Utami Putri, mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG mengalami peningkatan sebesar 0,48 persen, menjadi berada pada level 7.195,565 dari 7.161,258 pada periode 18—22 November 2024.
Sementara untuk kapitalisasi pasar bursa, kata Aulia, turut mengalami perubahan sebesar 0,08 persen menjadi Rp12.053 triliun dari Rp12.063 triliun pada pekan sebelumnya.
“Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa turut mengalami perubahan sebesar 13,80 persen menjadi 1,10 juta kali transaksi dari 1,28 juta kali transaksi pada pekan lalu,” kata Aulia dalam keterangan resmi BEI dikutip, Sabtu, 23 November 2024.
Selain itu, selama sepekan rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 19,17 persen menjadi Rp9,93 triliun dari Rp12,28 triliun pada pekan sebelumnya.
Di sisi lain, rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami perubahan sebesar 37,82 persen menjadi 19,89 miliar lembar saham dari 31,99 miliar lembar saham pada minggu sebelumnya.
“Pergerakan investor asing hari ini (kemarin) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp353,68 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp25,46 triliun,” jelas Aulia.(*)