Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Dibuka Menghijau 43 Poin di Level 7,238

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 25 November 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
IHSG Dibuka Menghijau 43 Poin di Level 7,238

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 43 poin atau naik 0,60 persen ke level 7,238 pada perdagangan Senin, 25 November 2024.

Mengutip perdagangan Stockbit, saham-saham yang menduduki lima besar top gainer adalah ECII (+12,84 persen), POLU (+11,15 persen), ISAP (+11,11 persen), NANO (+10,00 persen), dan NINE (+10,00 persen).

Sedangkan saham-saham yang mengalami koreksi paling dalam ialah SKRN (-13,22 persen), HAJJ (-9,68 persen), BIMA (-7,22 persen), MSIE (-6,67 persen), dan NIKL (-3,63 persen).

Sementara itu PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan pergerakan IHSG akan bergerak bervariatif dengan kecenderungan menguat dengan support pada level 7,119 dan resistance pada level 7,242.

"Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk bullish harami serta indikator stochastic golden cross pada area oversold. Ini mengartikan IHSG berpeluang besar melanjutkan penguatannya," tulis Reliance dalam risetnya.

Adapun menurut Reliance terdapat senumlah  saham yang memiliki potensi naik pada beberapa hari mendatang yaitu UNTR, PTBA, PWON, CPIN.

IHSG Pekan Ini Diprediksi Fluktuatif

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini diprediksi akan bergerak fluktuatif di rentang 7150-7230 pada pembukaan perdagangan pekan depan, Senin, 25 November 2024.

Phintraco Sekuritas dalam analisanya, menyebut fluktuasi itu terjadi lantaran data ekonomi yang dirilis, baik dalam negeri maupun global, minim dan tidak memberikan sentimen terhadap laju IHSG.

“IHSG diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif dalam rentang 7150-7230 pada pekan ini,” tulis analisa Phintraco Sekuritas, dikutip Mimggu, 24 November 2024.

Data ekonomi domestik, tulis Phintraco Sekuritas, relatif minim di pekan ini. Begitu juga data-data ekonomi global cukup padat yang salah satunya adalah risalah pertemuan Federal Open Market Commitee (FOMC) The Fed pada Rabu, 27 November 2024.

“Seperti yang diketahui sebelumnya, sejumlah petinggi the Fed memberikan petunjuk peluang kebijakan less-aggressive di 2025,” jelas Phintraco Sekuritas.

Sementara di indeks-indeks saham global, keraguan pemangkasan The Fed Rate dianggap tidak menghentikan rally pengutan mingguan Wall Street pada pembukaan perdagangan pekan kemarin. Diketahui, Nasdaq menguat relatif terbatas karena pelemahan signifikan harga saham Alphabet (-1.7 persen) dan Nvidia (+3.2 persen).

“Ekspektasi kebijakan inward looking Presiden Donald Trump mendorong rotasi ke saham-saham yang lebih sensitif pada pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, U.S. 10-year bond yield masih cukup tinggi di atas 4.4 persen sampai dengan Jumat (22 November 2024),” ungkapnya.

Kondisi eksternal tersebut dinilai memicu capital outflow dari pasar modal Indonesia. Disamping itu, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 5 persen di kuartal III menjadi akselerasi capital outflow tersebut.

Pasar juga mengkhawatirkan arah kebijakan moneter 2025 Indonesia, di mana ruang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) diperkirakan lebih terbatas seiring lemahnya kondisi nilai tukar rupiah.

Selain itu, pasar domestik juga dihadapkan pada kenaikan inflasi seiring rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen. Di sisi lain, pasar juga dianggap masih mencerna efektivitas kebijakan fiskal dalam meredam potensi dampak negatif.

“Pasar yang masih mencerna efektivitas kebijakan fiskal dalam meredam potensi dampak negatif dari dua isu sebelumnya,” pungkasnya.

IHSG Pekan Lalu Alami Kenaikan 0,48 Persen

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Aulia Noviana Utami Putri, mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG mengalami peningkatan sebesar 0,48 persen, menjadi berada pada level 7.195,565 dari 7.161,258 pada periode 18—22 November 2024.

Sementara untuk kapitalisasi pasar bursa, kata Aulia, turut mengalami perubahan sebesar 0,08 persen menjadi Rp12.053 triliun dari Rp12.063 triliun pada pekan sebelumnya.

“Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa turut mengalami perubahan sebesar 13,80 persen menjadi 1,10 juta kali transaksi dari 1,28 juta kali transaksi pada pekan lalu,” kata Aulia dalam keterangan resmi BEI dikutip, Sabtu, 23 November 2024.

Selain itu, selama sepekan rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 19,17 persen menjadi Rp9,93 triliun dari Rp12,28 triliun pada pekan sebelumnya.

Di sisi lain, rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami perubahan sebesar 37,82 persen menjadi 19,89 miliar lembar saham dari 31,99 miliar lembar saham pada minggu sebelumnya.

“Pergerakan investor asing hari ini (kemarin) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp353,68 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp25,46 triliun,” jelas Aulia.(*)