Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

IHSG Hari ini Diprediksikan Fluktuatif di Rentang 7.150-7.230.

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 25 November 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
IHSG Hari ini Diprediksikan Fluktuatif di Rentang 7.150-7.230.

KABARBURSA.COM - Pembukaan perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Senin, 25 November 2025 diprediksikan akan bergerak fluktuatif di rentang 7.150-7.230.

Dalam analisa Phintraco Sekuritas menyebut fluktuasi itu terjadi lantaran data ekonomi yang dirilis, baik dalam negeri maupun global, minim dan tidak memberikan sentimen terhadap laju IHSG.

“IHSG diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif dalam rentang 7.150-7.230 pada pekan ini,” tulis analisa Phintraco Sekuritas, dikutip Minggu, 24 November 2024.

Data ekonomi domestik, tulis Phintraco Sekuritas, relatif minim di pekan ini. Begitu juga data-data ekonomi global cukup padat yang salah satunya adalah risalah pertemuan Federal Open Market Commitee (FOMC) The Fed pada Rabu, 27 November 2024.

“Seperti yang diketahui sebelumnya, sejumlah petinggi The Fed memberikan petunjuk peluang kebijakan less-aggressive di 2025,” jelas Phintraco Sekuritas.

Sementara di indeks-indeks saham global, keraguan pemangkasan The Fed Rate dianggap tidak menghentikan rally pengutan mingguan Wall Street pada pembukaan perdagangan pekan kemarin. Diketahui, Nasdaq menguat relatif terbatas karena pelemahan signifikan harga saham Alphabet (-1.7 persen) dan Nvidia (+3.2 persen).

“Ekspektasi kebijakan inward looking Presiden Donald Trump mendorong rotasi ke saham-saham yang lebih sensitif pada pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, U.S. 10-year bond yield masih cukup tinggi di atas 4.4 persen sampai dengan Jumat (22 November 2024),” ungkapnya.

Kondisi eksternal tersebut dinilai memicu capital outflow dari pasar modal Indonesia. Disamping itu, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 5 persen di kuartal III menjadi akselerasi capital outflow tersebut.

Pasar juga mengkhawatirkan arah kebijakan moneter 2025 Indonesia, di mana ruang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) diperkirakan lebih terbatas seiring lemahnya kondisi nilai tukar rupiah.

Selain itu, pasar domestik juga dihadapkan pada kenaikan inflasi seiring rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen. Di sisi lain, pasar juga dianggap masih mencerna efektivitas kebijakan fiskal dalam meredam potensi dampak negatif.

“Pasar yang masih mencerna efektivitas kebijakan fiskal dalam meredam potensi dampak negatif dari dua isu sebelumnya,” pungkasnya.

Adapun beberapa saham yang dinilai Phintraco Sekuritas patut diperhatikan diantaranya:

- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

- PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)

- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)

- PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

- PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)

Pekan Kemarin, IHSG Ditutup Menguat

Akhir pekan kemarin, 22 November 2024, IHSG menguat tipis 0,77 persen atau bertambah 54 poin menjadi 7.195 pada perdagangan Jumat, 22 November 2024. Mengutip data perdagangan RTI Business, indeks utama saham Tanah Air mencatatkan level tertinggi 7.215, sedangkan terendah di level 7.154. Sebanyak 279 saham menguat, 268 saham melemah, dan sisa 252 saham stagnan.

Indeks yang terdiri dari 45 saham pilihan dengan likuiditas tinggi atau LQ45 mencatatkan performa positif pada penutupan perdagangan hari ini. Indeks tersebut menguat sebesar 10,80 poin, atau 1,25 persen, menjadi 877,02 pada pukul 16.00 WIB. Sementara IDX30 juga ikut mencatatkan penguatan pada perdagangan hari ini. Indeks ini naik 6,10 poin atau 1,38 persen, menutup sesi perdagangan di level 448,67.

Sementara itu mengutip data perdagangan Stockbit, saham-saham yang berada di lima besar top gainer adalah LMPI (34,81 perse), ECII (34,57 persen), INPC (34,04 persen), TRON (26,42 persen), dan BOAT (25,00 persen). Sedangkan saham-saham yang mengalami koreksi paling dalam ialah INTD (11,38 persen), ISAP (10,00 persen), BINO (9,32 persen), BBYB (8,67 persen), IDEA (8,11 persen).

Adapun pada penutupan perdagangan hari ini hanya dua sektor yang terkoreksi yakni siklikal (0,49 persen) dan infrastruktur (0,20 persen). Sementara sektor-sektor yang mengalami penguatan signifikan adalah teknologi (2,00 persen), transportasi (1,95 persen), kesehatan (0,50 persen), dan industri (0,52 persen).

Sebelumnya diberitakan, IHSG dibuka menguat 31 poin atau naik 0,44 persen di level 7,172 pada perdagangan Jumat, 22 November 2024.

Mengutip data perdagangan Stockbit, saham-saham yang menduduki lima besar top gainer yaitu POLU (+24,78 persen), PUDP (+24,55 persen), JSPT (+20,00 persen), BOAT (+19,53 persen), INTD (+13,82 persen). Sedangkan saham-saham yang mengalami koreksi paling dalam ialah BBYB (-14,00 persen), PMJS (-12,00 persen), BALI (-10,34 persen), HAJJ (-9,47 persen), dan SPTO (-7,58 persen).

Sementara itu Research Team, PT Reliance Sekuritas Tbk, memproyeksikan pergerakan IHSG pada hari ini masih akan diperdagangkan mixed dan menguat dengan support pada level 7,080 dan resistance pada level 7,220 didorong oleh sentiment kenaikan pada harga komoditas seperti minyak.

“Secara teknikal, IHSG mulai konsolidasi di area support. Histogram MACD mulai mengindikasikan tekanan jula yang menurun. Selama IHSG mampu bertahan di atas 7,100 ada peluang untuk rebound,” tulis Reliance dalam risetnya kepada KabarBursa.Com.

Di sisi lain, pasar saham global menunjukkan dinamika yang beragam pada perdagangan Kamis, 21 November 2024 waktu setempat atau Jumat, 22 November 2024 dinihari WIB, dengan bursa Eropa mencatatkan penguatan signifikan sementara pasar saham Asia tertekan oleh sentimen negatif.

Pasar saham Eropa mengakhiri sesi perdagangan Kamis dengan penuh optimisme. Indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham utama di kawasan Eropa, naik 0,47 persen menjadi 502,54, menghentikan tren penurunan selama empat hari berturut-turut. Sektor asuransi menjadi pendorong utama, mencatat kenaikan 1,64 persen, sementara sektor telekomunikasi melemah tipis 0,37 persen. (*)

 

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.