Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Industri Dompet Digital Tumbuh Subur di 2023

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 20 January 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Industri Dompet Digital Tumbuh Subur di 2023

KABARBURSA.COM - Industri dompet digital di Indonesia terus berkembang pesat. Hal ini didukung oleh meningkatnya jumlah pengguna internet dan smartphone di Indonesia, serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan dompet digital.

Pada tahun 2023, dua platform dompet digital terbesar di Indonesia, yaitu DANA dan LinkAja, mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. DANA mencatatkan pertumbuhan transaksi sebesar lebih dari 100{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}, sementara LinkAja mencatatkan pertumbuhan ARPU sebesar 48{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}.

DANA Fokus pada Layanan Keuangan Digital

CEO DANA Indonesia Vincent Iswara mengatakan, pertumbuhan transaksi DANA didorong oleh berbagai faktor, termasuk perilaku masyarakat yang mulai merasakan berbagai kemudahan teknologi finansial dalam bertransaksi digital.

"Kami melihat tren pertumbuhan yang positif dari pemanfaatan teknologi finansial baik bagi individu maupun pelaku usaha. Pemanfaatan teknologi finansial terbukti mampu bertahan dan bertumbuh kuat di masa penuh ketidakpastian, seperti pandemi Covid-19 hingga saat ini," kata Vincent.

Vincent bilang, ragam manfaat yang dirasakan oleh individu maupun pelaku usaha dengan hadirnya teknologi finansial secara tidak langsung ikut memudahkan masyarakat untuk mengakses berbagai produk dan layanan keuangan digital.

"Bahkan, salah satu pemenang program SisBerdaya dari DANA, yaitu Dituta, merasakan pertumbuhan sebesar 900{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} dengan omzet mencapai 90 juta, melonjak tinggi dari omzet 10 juta per bulan sebelum mengikuti program," tuturnya.

Sementara itu, Vincent mengatakan, DANA tak lupa senantiasa mengedukasi pengguna untuk mengetahui lebih dalam tentang layanan keuangan digital, seperti asuransi hingga investasi. Dia bilang edukasi tidak hanya dilaksanakan di kota-kota besar saja, tetapi juga di berbagai daerah.

LinkAja Fokus pada Ekosistem dan Kolaborasi

Chief Executive Officer LinkAja Yogi Rizkian Bahar mengatakan, pertumbuhan ARPU LinkAja didorong oleh peningkatan kesadaran pengguna terhadap manfaat keuangan digital dan kemudahan yang diberikan dalam melakukan transaksi finansial, serta pembelian produk Telco melalui platform.

"Kami melihat peningkatan terjadi dari pengguna loyal yang secara aktif menggunakan layanan LinkAja secara organik tanpa perlu distimulasi diskon atau promosi. Melalui survei internal yang kami lakukan, hal itu terjadi karena kenyamanan atau kemudahan transaksi, fitur atau ragam layanan, seperti tarik tunai, transfer, beli pulsa, hingga token listrik," ucapnya.

Yogi menyampaikan kontribusi terbanyak yang menopang kinerja LinkAja pada 2023, yakni transaksi setor-tarik uang dan pemanfaatan LinkAja sebagai reseller product Telco.

"Kedua segmen tersebut merupakan bagian dari ekosistem LinkAja yang terus kami kembangkan. Kami optimistis bahwa dengan memperkuat ekosistem dan kolaborasi, kami dapat terus tumbuh dan berkembang di tahun-tahun mendatang," kata Yogi.

Untuk tahun 2024, LinkAja menargetkan untuk pertumbuhan ARPU bisa mencapai 20{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}, jika dibandingkan 2023. LinkAja juga menargetkan pertumbuhan jumlah transaksi meningkat lebih dari 60{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}.

"Target pertumbuhan kami juga sejalan dengan implementasi strategi peningkatan nilai tambah atau penawaran layanan yang lebih komprehensif kepada pengguna LinkAja melalui pengenalan produk atau fitur baru, pembaharuan paket layanan yang ada, hingga program retensi untuk mendorong penggunaan lebih intensif," katanya.

Pertumbuhan DANA dan LinkAja menunjukkan bahwa industri dompet digital di Indonesia masih memiliki potensi yang besar untuk berkembang. Namun, persaingan di industri ini juga semakin ketat.

Selain DANA dan LinkAja, masih ada beberapa platform dompet digital lain yang juga bersaing di pasar, seperti GoPay, OVO, dan ShopeePay.

Keempat platform tersebut terus berinovasi dalam hal produk dan layanan, serta edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat.

Persaingan yang semakin ketat ini diperkirakan akan mendorong inovasi dan pengembangan produk dan layanan dompet digital di Indonesia.

Pertumbuhan DANA dan LinkAja menunjukkan bahwa industri dompet digital di Indonesia masih memiliki potensi yang besar untuk berkembang. Hal ini didukung oleh meningkatnya jumlah pengguna internet dan smartphone di Indonesia, serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan dompet digital.

Pada tahun 2023, DANA dan LinkAja menunjukkan keunggulan masing-masing. DANA unggul dalam hal pertumbuhan transaksi, sementara LinkAja unggul dalam hal pertumbuhan ARPU.

Kedua platform tersebut juga memiliki strategi yang berbeda dalam menghadapi persaingan. DANA fokus pada pengembangan layanan keuangan digital, sementara LinkAja fokus pada penguatan ekosistem dan kolaborasi.

Persaingan yang semakin ketat di industri dompet digital diperkirakan akan mendorong inovasi dan pengembangan produk dan layanan dompet digital di Indonesia. Hal ini akan memberikan