KABARBURSA.COM - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam melonjak tajam pada Sabtu, 23 November 2024. Berdasarkan pantauan di laman resmi Logam Mulia, harga emas Antam naik sebesar Rp21.000 menjadi Rp1.541.000 per gram.
Kenaikan ini mengikuti tren hari sebelumnya, Jumat, 22 November 2024, ketika harga emas Antam meningkat Rp12.000 dan tercatat di Rp1.520.000 per gram. Rekor tertinggi sepanjang masa untuk harga emas Antam masih berada di angka Rp1.567.000 per gram yang tercatat pada 31 Oktober 2024.
Harga buyback atau pembelian kembali emas Antam juga mengalami kenaikan signifikan. Pada Sabtu, harga buyback naik sebesar Rp21.000 menjadi Rp1.397.000 per gram.
Transaksi jual beli emas batangan di Antam dikenakan potongan pajak sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 34/PMK.10/2017. Untuk penjualan kembali emas senilai lebih dari Rp 10 juta, dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 1,5 persen bagi pemilik Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk non-NPWP. Potongan pajak ini langsung dipangkas dari nilai total buyback.
Sementara itu, pembelian emas batangan juga dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen bagi non-NPWP. Setiap pembelian disertai bukti potong pajak yang diberikan kepada pembeli.
Berikut adalah daftar harga emas batangan Antam per pecahan pada Sabtu, 23 November 2024:
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 0,9 persen bagi yang tidak memiliki NPWP. Setiap transaksi pembelian emas ini akan dilengkapi dengan bukti potong PPh 22.
Tak kalah dengan Antam, harga emas dunia juga mencatat lonjakan signifikan. Pada perdagangan Jumat, 22 November 2024, harga emas dunia menembus USD2.700 per ons. Ini menjadi pekan terbaik bagi emas dalam hampir dua tahun terakhir karena didorong meningkatnya permintaan aset aman di tengah eskalasi konflik Rusia-Ukraina.
Dilansir dari Consumer News and Business Channel International, Sabtu, 23 November 2024, harga emas spot naik 1,5 persen ke USD2.709,24 per ons, level tertinggi sejak 6 November. Sementara itu, kontrak berjangka emas Amerika Serikat menguat 1,4 persen, ditutup di USD2.712,20 per ons.
Chief Operating Officer Allegiance Gold, Alex Ebkarian, menyebut meluasnya konflik Rusia-Ukraina yang menyeret keterlibatan Amerika Serikat sebagai pendorong utama lonjakan ini. “Ketegangan geopolitik jelas meningkatkan daya tarik emas dalam jangka pendek,” ujarnya.
Sepanjang pekan ini, emas menguat lebih dari 5,7 persen, menjadikannya performa mingguan terbaik sejak Maret 2023, ketika krisis perbankan global memicu lonjakan permintaan aset aman.
Krisis Rusia-Ukraina telah mendorong kenaikan harga emas hingga lebih dari USD 170 dari level terendah dua bulan di USD2.536,71 pada pekan lalu. Di tengah ketidakpastian global, emas kembali menjadi pilihan utama investor meski dolar AS menguat ke level tertinggi dalam dua tahun.
Di sisi lain, peluang pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada Desember terus menurun, dari 82,5 persen pekan lalu menjadi 53 persen. Beberapa pejabat The Fed mengkhawatirkan perlambatan progres inflasi, menandakan kebijakan moneter yang lebih berhati-hati.
Ebkarian memprediksi harga emas dapat mencapai USD2.750 pada pertengahan Desember, terutama jika risiko inflasi meningkat akibat kebijakan tarif perdagangan yang direncanakan Presiden terpilih Donald Trump.
Selain emas, logam mulia lain juga mencatatkan performa positif. Harga perak spot naik 1,5 persen ke USD31,24 per ons, sementara platinum menguat 0,6 persen ke USD964,36 per ons. Namun, palladium melemah 1,4 persen ke USD1.015,00 per ons.
Analis Commerzbank mencatat bahwa platinum memiliki prospek yang cerah. “Kami memperkirakan harga platinum akan naik signifikan mengingat pasar kemungkinan besar akan mengalami defisit untuk tahun ketiga berturut-turut pada 2025,” tulis laporan tersebut.(*)