KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,77 persen atau bertambah 54 poin menjadi 7.195 pada perdagangan Jumat, 22 November 2024.
Mengutip data perdagangan RTI Business, indeks utama saham Tanah Air mencatatkan level tertinggi 7.215, sedangkan terendah di level 7.154. Sebanyak 279 saham menguat, 268 saham melemah, dan sisa 252 saham stagnan.
Indeks yang terdiri dari 45 saham pilihan dengan likuiditas tinggi atau LQ45 mencatatkan performa positif pada penutupan perdagangan hari ini. Indeks tersebut menguat sebesar 10,80 poin, atau 1,25 persen, menjadi 877,02 pada pukul 16.00 WIB.
Sementara IDX30 juga ikut mencatatkan penguatan pada perdagangan hari ini. Indeks ini naik 6,10 poin atau 1,38 persen, menutup sesi perdagangan di level 448,67.
Sementara itu mengutip data perdagangan Stockbit, saham-saham yang berada di lima besar top gainer adalah LMPI (34,81 perse), ECII (34,57 persen), INPC (34,04 persen), TRON (26,42 persen), dan BOAT (25,00 persen). Sedangkan saham-saham yang mengalami koreksi paling dalam ialah INTD (11,38 persen), ISAP (10,00 persen), BINO (9,32 persen), BBYB (8,67 persen), IDEA (8,11 persen).
Adapun pada penutupan perdagangan hari ini hanya dua sektor yang terkoreksi yakni siklikal (0,49 persen) dan infrastruktur (0,20 persen). Sementara sektor-sektor yang mengalami penguatan signifikan adalah teknologi (2,00 persen), transportasi (1,95 persen), kesehatan (0,50 persen), dan industri (0,52 persen).
Sebelumnya diberitakan, IHSG dibuka menguat 31 poin atau naik 0,44 persen di level 7,172 pada perdagangan Jumat, 22 November 2024.
Mengutip data perdagangan Stockbit, saham-saham yang menduduki lima besar top gainer yaitu POLU (+24,78 persen), PUDP (+24,55 persen), JSPT (+20,00 persen), BOAT (+19,53 persen), INTD (+13,82 persen).
Sedangkan saham-saham yang mengalami koreksi paling dalam ialah BBYB (-14,00 persen), PMJS (-12,00 persen), BALI (-10,34 persen), HAJJ (-9,47 persen), dan SPTO (-7,58 persen).
Sementara itu Research Team, PT Reliance Sekuritas Tbk, memproyeksikan pergerakan IHSG pada hari ini masih akan diperdagangkan mixed dan menguat dengan support pada level 7,080 dan resistance pada level 7,220 didorong oleh sentiment kenaikan pada harga komoditas seperti minyak.
“Secara teknikal, IHSG mulai konsolidasi di area support. Histogram MACD mulai mengindikasikan tekanan jula yang menurun. Selama IHSG mampu bertahan di atas 7,100 ada peluang untuk rebound,” tulis Reliance dalam risetnya kepada KabarBursa.Com.
Di sisi lain, pasar saham global menunjukkan dinamika yang beragam pada perdagangan Kamis, 21 November 2024 waktu setempat atau Jumat, 22 November 2024 dinihari WIB, dengan bursa Eropa mencatatkan penguatan signifikan sementara pasar saham Asia tertekan oleh sentimen negatif.
Pasar saham Eropa mengakhiri sesi perdagangan Kamis dengan penuh optimisme. Indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham utama di kawasan Eropa, naik 0,47 persen menjadi 502,54, menghentikan tren penurunan selama empat hari berturut-turut.
Sektor asuransi menjadi pendorong utama, mencatat kenaikan 1,64 persen, sementara sektor telekomunikasi melemah tipis 0,37 persen.
Indeks utama lainnya di Eropa juga menunjukkan tren positif:
– FTSE 100 Inggris naik 0,79 persen menjadi 8.149,27,
– DAX Jerman menguat 0,75 persen ke 19.146,17,
– CAC 40 Prancis bertambah 0,2 persen ke 7.213,32.
Indeks regional lainnya, seperti AEX Belanda (+0,88 persen), FTSE MIB Italia (+0,2 persen), dan BEL 20 Belgia (+0,52 persen) turut menguat. Namun, OMXC 25 Denmark menjadi satu-satunya indeks yang melemah, turun 0,79 persen ke 1.812,51.
Kenaikan ini dipandang sebagai angin segar bagi investor, meskipun volatilitas pasar tetap menjadi tantangan besar.
“Kenaikan ini menjadi sinyal positif bagi investor, tetapi volatilitas pasar tetap menjadi tantangan besar,” ujar Mark Delaney, analis pasar.
Di sektor individual, saham JD Sports anjlok hingga 15,5 persen setelah perusahaan memperingatkan bahwa laba tahunannya akan berada di batas bawah panduan akibat lemahnya konsumsi pada Oktober.
Sebaliknya, laporan kinerja Nvidia yang mencatat pendapatan melonjak 94 persen secara tahunan menjadi USD35,98 miliar, turut mempengaruhi optimisme global.
Sementara itu, bursa Asia justru mengalami tekanan signifikan. Kinerja positif Nvidia gagal mengangkat sentimen, bahkan sektor teknologi menjadi yang paling terpukul.
Di India, saham Grup Adani merosot tajam setelah Gautam Adani, pemilik perusahaan, menghadapi tuduhan skandal suap di pengadilan New York.
Saham Adani Enterprises anjlok 19 persen, diikuti Adani Green Energy (-18,09 persen), Adani Power (-10,5 persen), Adani Ports (-15 persen), dan Adani Wilmar (-10 persen).
“Kasus Adani membuat kepercayaan pasar anjlok. Investor menjadi sangat berhati-hati,” ujar seorang analis.
Di Jepang, Nikkei 225 melemah 0,85 persen ke 38.026,17, sedangkan TOPIX turun 0,54 persen ke 2.682,81. Saham Advantest, yang merupakan mitra Nvidia, juga melemah 1,6 persen.
Korea Selatan menghadapi tekanan serupa, dengan Kospi turun 0,07 persen ke 2.480,63 dan Kosdaq melemah 0,33 persen ke 680,67. Saham SK Hynix turun 1,06 persen, meskipun Samsung Electronics mencatat kenaikan 1,99 persen.
Di Hong Kong, Hang Seng Index turun 0,32 persen, sementara indeks S&P/ASX 200 Australia hanya turun tipis 0,04 persen. Di Tiongkok, pasar lebih stabil, dengan indeks CSI 300 mencatat kenaikan kecil 0,09 persen. (*)