PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) berhasil mencatatkan kinerja positif dalam sektor unitlink sepanjang tahun 2023.
Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia, mengungkapkan bahwa salah satu produk unitlink offshore yang menonjol adalah Smartwealth Dollar World Opportunities. Produk ini, yang berbasis mata uang dolar Amerika Serikat (AS), berhasil mencapai rata-rata imbal hasil (return) mencapai 47,76{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} hingga Desember 2023.
Di sisi unitlink onshore, Smartlink Dollar Managed Fund tampil sebagai pemenang dengan rata-rata imbal hasil mencapai 7,32{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20} hingga akhir tahun 2023. Saat ini, Allianz Life memiliki 49 dana unitlink yang beragam.
Dari 38 dana unitlink Allianz yang mencatatkan kinerja positif sepanjang 2023, melibatkan semua kelas aset, seperti pasar uang, pendapatan tetap, campuran, hingga saham, demikian disampaikan Made kepada Kontan.co.id pada Kamis (18/1), berdasarkan Fund Fact Sheet Desember 2023.
Made menjelaskan bahwa kinerja positif ini didukung oleh perlambatan inflasi global, mencapai puncaknya pada tingkat suku bunga di AS dan Eropa, dan indikator perekonomian yang menunjukkan skenario soft landing. Dia menyoroti kebijakan dovish dari The Fed yang mulai terlihat pada akhir 2023, di mana The Fed merencanakan pemangkasan suku bunga sebesar 75 bps pada 2024 dan 100 bps pada 2025 menurut Dot Plot The Fed.
Pertumbuhan ekonomi yang kuat dan tahan banting di Indonesia, bersama dengan inflasi yang sesuai dengan target Bank Indonesia, turut mendorong kinerja positif unitlink Allianz Life. Made optimis bahwa potensi kinerja unitlink akan terus berkembang di semua kelas aset pada tahun ini, sejalan dengan optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed yang diharapkan meredakan ketidakpastian global.
Dalam mengelola dana, Allianz memastikan penempatan instrumen investasi disesuaikan dengan mandat strategi investasi dari masing-masing fund. Made menekankan bahwa manajer dana akan terus memantau kondisi pasar dan risiko, serta melakukan perubahan alokasi jika diperlukan.
Meski optimis terkait kinerja fund-fund Allianz, Made juga mengakui adanya tantangan seperti tekanan geopolitik, kekhawatiran volatilitas harga minyak, pemilu di beberapa negara, perlambatan pertumbuhan ekonomi global, dan tingginya suku bunga AS yang berpotensi menjadi sentimen negatif dengan dampak pada nilai tukar dan pergerakan pasar.